Tabel 11. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model
R R Square
Adjusted R Square
1 .455
a
.207 .101
Sumber : Lampiran 13, halaman 103 Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai R
2
nya bernilai 0,207, untuk jumlah N=60 maka didapatkan c
2
= 0,207 x 60 = 12,42, kemudian untuk nilai c
2
tabelnya adalah 77,93. Sehingga menjadi 12,42 77,93, Dapat diambil kesimpulan nilai c
2
hitung c
2
tabel, sehingga pengujian tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,
dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu variabel. Model persamaan regresi berganda adalah :
Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat dari tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel
Hipotesis Koefisien
Regresi b
t
hitung
Sig. Ket.
Konstanta -0.718 -4.096
0.000 DER
Negatif 0.521
4.071 0.000 Hipotesis Ditolak
DY Negatif
-0.644 -0.170
0.866 Hipotesis Ditolak ROA
Positif 2.512
4.336 0.000 Hipotesis Diterima
Sumber : Lampiran 14, halaman 105
Berdasarkan tabel 12 hasil analisis regresi linier berganda tersebut diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:0
Y = -0,718 + 0,521 DER – 0,644 DY
+ 2,512 ROA +
3. Uji Hipotesis
a.
Uji t secara parsial
Uji t ini merupakan pengujian untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas yang ada di dalam model terhadap variabel
terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel
bebas adalah sebagai berikut: 1
Debt to Equity Ratio DER Hasil statistik uji t untuk variabel
Debt to Equity Ratio DER diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari toleransi
kesalahan =0,05.
Oleh karena nilai signifikansi dari variabel Debt
to Equity Ratio DER lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 4,071, hal ini berarti hipotesis yang
menyatakan “Kebijakan pendanaan yang diproksikan dengan Debt to
Equity Ratio DER memiliki pengaruh negatif terhadap Set Kesempatan Investasi
” ditolak.
2 Divident Yield DY
Hasil statistik uji t untuk variabel Dividend Yield DY diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,866 lebih besar dari toleransi kesalahan =0,05.
Oleh karena nilai signifikansi dari variabel Dividend Yield
DY lebih besar dari 0,05 dan koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,170, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan
“Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan
Dividend Yield DY memiliki pengaruh negatif terhadap Set Kesempatan Investasi
” ditolak.
3 Return On Asset ROA
Hasil statistik uji t untuk variabel Return On Asset ROA
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi kesalahan
=0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 4,336 berarti hipotesis
yang menyatakan “Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On
Asset ROA memiliki pengaruh positif terhadap Set Kesempatan Investasi
” diterima. 4. Uji
Goodness and Fit Model
a. Uji Model Uji statistik F
Uji ini dapat dilihat pada nilai F- test. Nilai F pada penelitian ini
menggunakan tingkat signifikansi 0,05, apabila nilai signifikansi F 0,05 maka memenuhi ketentuan
goodness of fit model, sedangkan apabila nilai signifikansi F 0,05 maka model regresi tidak memenuhi
ketentuan goodness of fit model. Hasil pengujian goodness of fit model
menggunakan uji F dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 13. Hasil Uji Simultan Uji F Model
F Sig.
Kesimpulan
Regresion 12.487
0,000 Signifikan
Sumber : Lampiran 15 , halaman 106 Berdasarkan tabel 13 hasil pengujian diperoleh nilai F hitung
sebesar 12,487 dengan signifikansi sebesar 0,000. Ternyata nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, hal ini berarti
bahwa model dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh Debt to
Equity Ratio DER, Dividend Yield DY, Return On Asset ROA, terhadap
Investment Opportunity Set IOS pada perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014.
b. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, semakin mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu
persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pula
pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Tabel 14. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Adjusted R
2
B erdasarkan tabel 14 hasil uji koefisien determinasi, memiliki nilai
adjusted R-square sebesar 0,369. Nilai adjusted R-Square sebesar 0,369, hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen adalah sebesar 36,9, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lain di luar model penelitian.
2. Pembahasan 1. Uji Secara Parsial