41
dalam pemecahan masalah. Pengelolaan data ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan dan membaca data.
5. Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi, mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar Matematika,
menurut Kline dalam Pitadjeng 2006: 1 mengatakan bahwa belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Sedangkan
menurut Pitadjeng 2006: 3 orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajari.
Pendapat keduanya juga berlaku bagi siswa Sekolah Dasar yang sedang belajar Matematika, oleh karena itu, di dalam belajar anak diberi
kesempatan untuk merencanakan dan menggunakan cara belajar yang mereka senangi. Selain itu, guru dalam mengajarkan Matematika harus
mengupayakan agar siswa dapat memahami dengan baik materi yang sedang dipelajari. Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan
menyenangkan,guru harus pandai dalam memilih metode yang akan digunakan dalam mengajar, penggunaan metode yang tepat dapat membantu
siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
42
6. Proses Belajar Mengajar Matematika di SD
Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2002:12 proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan, tujuan ini
yang menjadi arah ke mana proses belajar mengajar tersebut akan di bawa. Proses belajar mengajar akan berhasil jika mampu memberikan perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam diri siswa.Walaupun belajar dan mengajar adalah dua hal yang berbeda, keduanya
saling berkaitan. Mengajar akan lebih efektif jika kemampuan berpikir anak diperhatikan. Karena itu perhatian ditujukan kepada kesiapan struktur kognitif
siswa.Adapun struktur kognitif mengacu pada organisasi pengetahuan atau pengalaman yang telah dikuasai siswa yang memungkinkan siswa itu dapat
menangkap konsep-konsep baru termasuk konsep Matematika. 7.
Pokok Bahasan Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika a.
Pengertian Bangun Ruang
MenurutSumanto dkk. 2008: 149 mengatakan bahwa bangun ruang memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki sisi, rusuk dan titik
sudut: 1 Sisi yaitu bagian bangun ruang yang membatasi bagian dalam dan bagian luar bangun ruang tersebut 2 Rusuk yaitu garis pertemuan
antara dua sisi pada bangun ruang tersebut, 3 Titik sudut yaitu pojok bangun ruang tersebut.
43
Menurut Sri Subarinah 2006: 36 mengatakan bahwa bangun ruang merupakan bangun geometri dimensi 3 dengan batas-batas
berbentuk bidang datar dan atau bidang lengkung. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
bangun ruang adalah bangun geometri dimensi tiga yang memiliki sifat- sifat tertentu, yaitu memiliki sisi, rusuk dan titik sudut
b. Macam-macam Bangun Ruang
Macam-macam bangun ruang antara lain:
a
Prisma
Menurut Cholis Sa’dijah 1998:112 mengatakan bahwa prismamerupakan polihedron dengan dua sisi yang saling berhadapan
merupakan poligon yang identik. Sedangkan menurut Heruman 2008: 110 mengatakan bahwa prisma merupakan bangun ruang yang
dibatasi oleh dua bidang sejajar, dua bidang tersebut dinamakan bidang alas danbidang atas. Bidang-bidang lainnya disebut bidang
tegak, sedangkan jarak antara kedua bidang bidang alas dan bidang atas prisma tersebut disebut tinggi prisma, sifat-sifat prisma menurut
Sumanto dkk. 2008: 149 sebagai berikut: 1
Prisma terdiri atas sisi alas dan sisi atas yang bentuk dan
ukurannya sama.
2
Mempunyai sisi alas dan sisi atas yang sejajar.
44
3
Mempunyai sisi-sisi tegak yang berbentuk persegi panjang.
4
Jarak antara sisi alas dan sisi atas disebut tinggi prisma.
b
Limas
Limas merupakan bangun ruang yang memiliki sisi tegak berbentuk segi tiga dan sisi alas berbentuk segi banyak, menurut
Heruman 2008:120 mengatakan bahwa penamaan limas bergantung dari bentuk alasnya, karena sisi tegaknya berbentuk segitiga, maka
limas tidak mempunyai sisi atas, tapi memiliki titik puncak. Sedangkan menurut Cholis Sa’ dijah 1998: 114 mengatakan
bahwa limas merupakan polihedron yang dibentuk dari poligon sebagai alasdan titik yang tidak terletak pada sisi alas, yang disebut
titikpuncak, antara setiap titik sudut pada alas dan titik puncak dihubungkan oleh segmen garis. Sifat-sifat limas menurut Sumanto,
2008: 155 sebagai berikut:
1
Mempunyai sisi tegak berbentuk segi tiga
2
Sisi alasnya berbentuk segi banyak.
3
Mempunyai satu titik puncak.
4
Penamaan limas tergantung bentuk alasnya.
c
Kubus
Menurut Heruman 2008: 110 mengatakan bahwa kubus merupakan bagian dari prisma. Kubus mempunyai ciri khas,yaitu
45
memiliki sisi yang sama. Sedangkan menurut Soenarjo 2008: 233 mengatakan bahwa kubus merupakan prisma siku-siku khusus. Semua
sisinya berupa persegi atau bujur sangkar yang sama, sifat-sifat kubus
menurut Soenarjo 2008: 234 sebagai berikut:
1
Memiliki 6 buah sisi.
2
Memiliki 12 rusuk.
3
Memiliki 8 titik sudut.
4
Sisi-sisi pada kubus berbentuk persegi.
d
Balok
Menurut Soenarjo 2008: 234 mengatakan bahwa balok merupakan prisma tegak segi empat. Sedangkan menurut Diah
Rahmatia 2007: 2 mengatakan bahwa balok merupakan suatu bangun ruang yang disebut juga prisma siku-siku. Sifat-sifat balok menurut
Soenarjo 2008: 234 sebagai berikut:
1
Mempunyai enam buah sisi.
2
Mempunyai 12 rusuk.
3
Mempunyai 8 titik sudut.
4
Sisi-sisi pada balok berbentuk persegi panjang.
e
Tabung
Menurut Soenarjo 2008: 235 mengatakan bahwa tabung merupakan bangun ruang yang bagian atas dan bagian bawahnya
46
berbentuk lingkaran yang sama. Sedangkan menurut Soewito, dkk., 1992: 253 mengatakan bahwa tabung adalah permukaan tertutup
sederhana yang batasnya berupa bagian daripada tabung dan alasnya berupa lingkaran. Suatu tabung lingkaran dapat dipandang sebagai
suatu prisma khusus alasnya berupa daerah lingkaran, jadi tabung merupakan prisma yang alas dan tutupnya berbentuk lingkaran, sifat-
sifat tabung menurut Sumanto dkk. 2008: 146 sebagai berikut:
1 Tabung mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas,
dan selimut tabung.
2
Tidak mempunyai titik sudut.
3 Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran
sama
4
Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.
5
Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.
6
Memiliki 2 rusuk lengkung.
f
Kerucut
Menurut Sumanto dkk. 2008: 152 mengatakan bahwa kerucut merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi alas yang
berbentuk lingkaran dan sebuah sisi lengkung selimut yang mengerucut ke atas, semakin ke atas semakin kecil atau lancip. Sifat-
sifat kerucut menurut Sumanto dkk. 2008: 153 sebagai berikut:
47
1
Alasnya berbentuk lingkaran.
2
Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.
3 Sisi kerucut ada 2, yaitu lingkaran bawah, dan bidang
melengkung yang disebut selimut kerucut.
4
Memiliki 1 rusuk lengkung.
5
Memiliki sebuah titik puncak.
6
Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.
g Bola
Menurut Agus Suharjana 2008: 28 mengatakan bahwa
bola merupakan bangun ruang permukaannya rapat dan bagian dalamnya
kosong. Semua titik pada sisinya permukaan bangun ruang itu berjarak sama ke titik pusat. Sedangkan menurut
Burhan Mustaqim dan Ary Astuti 2008: 213 mengatakan bahwa
bola memiliki sebuah sisi lengkung yang menutupi seluruh bagian ruangnya. Sifat-sifat bola
menurut Agus Suharjana 2008: 28 sebagai berikut: 1
Memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung selimut bola. 2
Tidak memiliki rusuk. 3
Tidak memiliki titiksudut. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
bangunruang adalah bangun geometri dimensi tiga yang memiliki sifat-
48
sifat tertentu,yaitu memiliki sisi, rusuk dan titik sudut. Macam-macam bangun ruang antaralain: 1 prisma, 2 limas, 3 tabung dan 4 kerucut.
D. Karakteristik Siswa Kelas IV SD
Siswa SD yang berada di tingkat IV rata-rata berusia antara 7 sampai 11 tahun, pada usia ini menurut Piaget yang dikutip oleh Asri Budiningsih 2005:38-
39 telah memasuki tahap operasional konkrit, dimana anak-anak sudah mampu menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, tetapi hanya dengan benda-
benda yang konkrit, dengan demikian penggunaan multimedia pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran bukan hal yang tidak mungkin untuk
dilakukan oleh siswa
Menurut Lusi Nuryanti 2008:22 operasi mental anak-anak usia ini tidaklagi terbatas pada objek-objek yang konkret, namun mereka sudah
dapatmenerapkanya pada pernyataan verbal dan logika, baik pada objek yang nyatamaupun tidak, dan kejadian pada waktu sekarang atau masa depan,
kemampuan untuk menggeneralisasikan pernyataan yang abstrak sudahmuncul, begitu juga untuk beberapa hipotesa dan kemungkinan hasilnya. Individu juga
mampu memahami proporsi, manipulasi aljabar, dan proses-prosesabstrak yang
lain.Menurut Syamsu Yusuf 2004: 24 karakteristik anak kelas IV adalah:
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini
menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan yang praktis,
49
2.
Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar,
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran
khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai
menonjolnya faktor-faktor bakat-bakat khusus,
4. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang
dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan
bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya,
5. Pada masa ini, anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang tepat
sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah,
6. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk
dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional yang sudah ada, mereka
membuat peraturan sendiri.
Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan, Karakteristiknya
adalahsebagai berikut:
1.
Adanya minat belajar terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
2.
Amat realistic, ingin tahu dan ingin belajar.
3. Menjelang akhir masa ini ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran
khusus
50
4. Sampai kira-kira 11 tahun siswa membutuhkan guru atau orang dewasa lain
untuk membantu tugas dan keinginannya.
5. Pada masa ini siswa memandang nilai angka rapor sebagai ukuran yang
tepat sebagai hasil prestasi di sekolah.
6.
Gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama.
7. Peran manusia idola sangat penting pada umumnya guru, orang tua dan kakak
dianggap manusia idola yang sempurna. E.
Kerangka Pikir
Seorang telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi
mengerti, proses belajar itu sendiri dipengaruhi oleh unsur-unsur yang selalu berubah-ubah.Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
proses pembelajaran dan penggunaan media dalam pembelajaran sangat berpengaruh dalamkeberhasilan proses belajar mengajar, selain memudahkan
dalam penyampaianpesan kepada siswa juga memudahkan guru dalam memberikan materipelajaran, sehingga ia dapat menerima apa yang disampaikan
guru denganbaik. Begitu juga dalam mata pelajaran matematika sebagai ilmu yang sasaran pembelajarannya abstrak, cenderung sulit diterima dan dipahami
oleh siswa sehingga diperlukan suatu penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga pendidikan yang konkret
51
Multimedia pembelajaran interaktif mengenal bangun ruang adalah multimedia pembelajaran yang berbentuk software pembelajaran tentang
pengenalan bangun ruang dalam bentuk yang lebih interaktif yang berguna untuk menjelaskan konsep tentang macam-macam bangun ruang, dengan media ini
diharapkan dapat meningkatkan peran serta siswa dalampembelajaran dan membantu memudahkan siswa dalam memahami konsepyang diajarkan, sehingga
dengan penggunaan media ini akan meningkatkan perolehan belajar dan pembelajaran akan semakin menarik, interaktif dan memberikan
peningkatanprestasi belajar siswa.
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau yang sering dikenal dengan Research and Development, Borg and Gall dalam
Sugiyono 2009: 9 mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan research and developmentRD merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 6 metode research and developmental atau penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian dengan
mengadakan percobaan dan penyempurnaan, semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar mengajar dicatat, diteliti, serta
disempurnakan seperlunya sehingga ditemukan suatu prototipe metode penyampaian pembelajaran yang sesuai.
Penelitian yang peneliti kembangkan saat ini difokuskan pada pengembangan media berupa multimedia pembelajaran interaktif mengenal
mengenal bangun ruang untuk pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV
, dan penelitian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif interaktif
ini mengadopsi model Borg and Gall 1989: 784-785.