16
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya: apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya: sehingga mediatersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa: memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang
terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa. Dari penjelasan tentang kriteria-kriteria pemilihan media pembelajaran
dan juga prinsip dalam penggunaan media, multimedia pembelajaran interaktif ini sangat membantu guru dalam pemahaman dan penyampaian
materi karena selain mudah dalam penggunaannya, multimedia ini juga dapat disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan, dalam pengoprasianya juga
media ini relatif mudah digunakan sehingga guru tidak kesulitan dalam penggunaannya dikelas.
Kemudian berkaitan dengan taksonomi media tersebut di atas, dalam penelitian dan pengembangan media ini produk akhir yang dihasilkan adalah
berupa multimedia pembelajaran interaktif, dalam konteks ini media tersebut dikelompokkan ke dalam media audio visual dan media berbantuan komputer,
karena dikemas dalam bentuk software, sehingga file multimedia ini dapat
17
diperbanyak dengan mudah dan praktis dalam penyimpanannya.Harganya pun terjangkau.
B. Kajian Tentang Multimedia Pembelajaran Interaktif
1. Pengertian Multimedia Pembelajaran Interaktif.
Multimedia adalah suatu sarana media yang didalamnya terdapat perpaduan kombinasi berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks,
graphics, animasi, video, interaktif maupun suara sebagai pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan informasi atau sekedar memberikan
hiburan bagi target audiensnya, kata multimedia sendiri adalah gabungan dari kata ‘multi’ yang berarti banyak dan ‘media’ berarti bentuk atau jenis sarana
yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu, misalnya: informasi. Menurut Yudhi Munadi 2008:152 multimedia pembelajaran
interaktif menyajikan bahan ajar dalam bentuk instruksi dan narasi dengan sistem komunikasi interaktif stimulus respon, disajikan secara terstruktur dan
sistematis sesuai kurikulum yang berlaku, apabila dalam multimedia tersebut pengguna, misalnya siswa, dapat memanipulasi atau berinteraksi dengan
media tersebut, maka multimedia yang demikian disebut multimedia interaktif, karakteristik terpenting multimedia interaktif adalah pengguna tidak
hanya memperhatikan penyajian atau objek, tetapi dia dipaksa untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran, ketika siswa menggunakan
18
multimedia interaktif, mereka diajak untuk terlibat secara audio, visual, dan kinetic.
Multimedia dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu mulitimedia linier yaitu suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, multimedia ini berjalan sekuensial berurutanlurus, contohnya: TV dan film. Sedangkan multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol atau alat bantu berupa komputer, mouse, keyboard dan lain-lain yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang diinginkan untuk proses selanjutnya, multimedia interaktif menggabungkan
dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, dan interaktivitas rancangan. Roblyer 2003:164 mendefinisikan tentang
multimedia sebagai berikut: Multimedia simply means multiple media or a combination of media,
the media can be still pictures, sound, motion, video, animation, andor text items combinate in a product whose purpose is to communicate
information.
Menurut definisi dari Roblyer dalamI Gde Wawan Sudartha Dan I
Made Tegeh 2009: 30 bahwa multimedia secara sederhana multimedia dapat diartikan sebagai banyaknya media atau kombinasi dari media yang
diantaranya adalah media gambar, suara, video bergerak, animasi dan teks yang dikombinasikan dalam sebuah produk yang bertujuan untuk memberikan
atau menyampaikan suatu informasi.
19
Menurut Abdullah Winarno, dkk. 2009:9 dalam proses pembelajaran, multimedia dimaknai sebagai pembelajaran berbasis komputer
yang menggabungkan teks, grafis, video, audio dan interaktif. Lebih lanjut menurut Abdullah Winarno dkk 2009 pembelajaran interaktif adalah
kemampuan user untuk mengontrol atau menentukan urutan materi pelajaran yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan user, sebagai sumber belajar
dan media pembelajaran tentunya multimedia bisa menjadi pilihan tepat yang dapat membantu siswa untuk belajar mandiri karena perpaduan antara
beragam media atau multimedia dengan konsep pembelajaran yang interaktif akan menghasilkan sebuah produk yang sangat membantu dalam proses
pembelajaran. Dari beberapa pengertian multimedia pembelajaran interaktif yang
diberikan oleh para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia pembelajaran interaktif merupakan gabungan antara teks, gambar, grafis,
animasi, audio dan video, serta cara penyampaian interaktif yang dapat membuat pengalaman belajar yang lebih luas bagi siswa, sehingga dalam
penggunaannya dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun dirumah.
2. Prinsip-prinsip Multimedia Pembelajaran Interaktif
Desain dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif merupakan hal yang sangan penting untuk dilakukan, menarik tidaknya suatu
20
produk yang dihasilkan dapat dilihat dari desain produk yang dibuat, desain multimedia pembelajaran interaktif harus memperhatikan prinsip-prinsip
dasar desain multimedia, prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsip dalam menciptakan dan
mengaplikasikan kreativitas. Menurut Frank Jefkins 1997 mengatakan bahwa pengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan,
keberagaman, keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan
penekanan.
a. Kesatuan unity
Kesatuan merupakan sebuah uapaya untuk menggabungkan unsur- unsur desain menjadi suatu bentuk proporsional dan menyatu satu sama
lain kedalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam sebuah desain, tanpa ada kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah
berdiri sendiri-sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan utuh.
b. Keberagaman variety
Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton, diperlukan sebuah perubahan dan pengontrasan
yang sesuai, adanya perbedaan besar dan kecil, tebal dan tipis pada huruf, pemanfaatan gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keseragaman
unsur-unsur lain yang serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis.
21
c. Keseimbangan balance
Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah. Keseimbangan
dapat tercapai dari dua bagian, yaitu secara simetris yang terkesan resmiformal tercipta dari sebuah paduan dan ukuran tata letak yang sama,
sedangkan keseimbangan asimetris memberi kesan informal, tapi dapat terlihat lebih dinamis terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran, maupun
tata letak yang tidak sama namun tetap seimbang. d.
Ritmeirama rhythm Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan
irama yang nyaman, suatu gerak yang dijadikan dasar suatu irama dan ciri khas terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara
teratur yang diberi tekanan dan aksen, ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama.
e. Keserasaian harmony
Berbagai bentuk, bangun, warna, tekstur, elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nyaman untuk
dipandang. f.
Proporsi proportion Proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta
keselarasan dalam sebuah bidang, terdapat tiga hal yang berkaitan masalah