Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

63 Ketiga tabel kuesioner di atas validasi ahli materi dan media menggunakan skala penilaian dengan keterangan: 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

F. Teknik Analisis Data

Suharsimi Arikunto 1996: 244 mengatakan bahwa analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklarifikasi, menganalisa, memakai dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul dalam tindakan data yang bersifat kualitatif berupa kata-kata atau kalimat yang dikelompokkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif dalam wujud angka diperoleh dari hasil perhitungan. Dalam penelitian ini, peranan ahli materi serta tanggapan dari ahli media dan siswa terhadap kualitas produk yang telah dikembangkan ditinjau dari aspek media dan aspek materi sangat diperlukan. Data berupa komentar, saran, revisi dan hasil pengamatan peneliti selama proses uji coba dianalisis secara kualitatif, dan disimpulkan sebagai masukan untuk memperbaiki atau merevisi produk yang dikembangkan dengan menggunakan rumus Sukardjo 2008, untuk keperluan analisis data kualitatif maka masing-masing data yang berupa pernyataan sangat baik, baik, cukup, kurang, kurang baik, Cara analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala 5 untuk 64 mengetahui kualitas produk, konversi yang dilakukan terhadap data kualitatif mengacu pada rumus konversi yang dikemukakan oleh Sukardjo 2008: 55, lebih jelasnya lihat pada tabel: Tabel 4: Kriteria Penilaian Skor Kriteria Rumus Rentang X Xi + 1,8 Sb i X 4,2 Sangat Baik Xi + 0,6 Sb i X ≤ Xi + 1,8 Sb i 3 ,4 X ≤ 4,2 Baik Xi - 0,6 Sb i X ≤ Xi + 0,6 Sb i 2,6 X ≤ 3,4 Cukup Xi - 1,8 Sb i X ≤ Xi - 0,6 Sb i 1,8 X ≤ 2,6 Kurang X ≤ Xi - 1,8 Sb i X ≤ 1,8 Sangat Kurang Keterangan: i ___ X = Rarata skor ideal = 2 1 skor maksimal ideal + skor minimal ideal i SB = Simpangan baku ideal = 6 1 skor maksimal ideal – skor minimal ideal Χ = Skor aktual Berdasarkan keterangan di atas, untuk mendapatkan data rata-rata hasil penilaian yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan digunakan rumus: Pada penelitian pengembangan ini ditetapkan nilai kelayakan produk minimal dengan kategori B “Baik”, kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh baik dari ahli materi, ahli media, maupun pengguna siswa, jika Rerata Penilaian = 65 hasil skor penelitian dengan nilai minimal B baik maka produk multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan sudah dianggap layak. Berdasarkan kedua analisis data tersebut, dapat diketahui sejauh mana kualitas multimedia pembelajaran interaktif Matematika pokok bahasan mengenal bangun ruang akan dikembangkan dan hasil kedua analisis tersebut juga akan dipakai sebagai dasar dalam merevisi produk pengembangan bila diperlukan untuk menghasilkan produk akhir yaitu multimedia pembelajaran interaktif yang layak untuk dipakai dalam kegiatan pembelajaran siswa. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Pengembangan Multimedia Pembelajaran 1. Perencanan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Multimedia pembelajaran interaktif mengenal mengenal bangun ruang mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas IV SD ini dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan cara observasi langsung kesekolah, wawancara personal dengan guru kelas dan siswa, juga dengan pengamatan langsung ketika pembelajaran berlangsung, data-data yang diperoleh dari analisis kebutuhan tersebut yaitu diantaranya, adanya anggapan dari siswa bahwa matematika sulit dipelajari dan guru masih kurang kreatif dalam membelajarkan matematika di Sekolah Dasar tersebut, misalnya guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga proses belajar terpusat diguru, guru yang aktif tetapi siswa menjadi pasif sehingga pembelajaran pun menjadi kurang menyenangkan. Pembelajaran matematika khususnya dalam materi bangun ruang belum banyak dikembangkan media yang dapat melibatkan siswa atau membuat siswa aktif dalam kelas, pembelajaran matematika di Sekolah Dasar tersebut masih menggunakan metode atau media konvensional berupa buku teks, terpusatnya proses pembelajaran pada guru membuat siswa merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang cenderung ribut dan bermain sendiri, tidak banyak siswa yang mau 67 bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurudan juga sarana yang dimiliki oleh sekolah tersebut yang belum dioptimalkan pemanfaatanrrya untuk menunjang pembelajaran juga menjadi salah satu masalah yang perlu diperhatikan , sehingga perlu adanya pengembangan media alternatif sebagai sumber belajar yang dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar, media yang dapat digunakan dimanapun dan kapanpun secara individu maupun kelompok. Berdasarkan uraian tersebut peneliti kemudian melakukan penelitian tentang pembelajaran menggunakan media yang berupa multimedia pembelajaran interaktif bangun ruang pada materi Geometri pokok bahasan bangun ruang, dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mengenal Bangun Ruang untuk Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas IV”, karena multimedia interaktif ini diharapkan akan mampu menjadi salah satu alternatif guru dalam mempermudah penyampaian pembelajaran. Multimedia pembelajaran ini juga diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk mempermudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru sebagai pendidik didalam di kelas sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, interaktif dan membuat siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran di kelas, khusunya pada pembelajaran matematika.

2. Pengembangan Produk Multimedia Pembelajaran