Uji Reliabilitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

47 validgugur. Rincian butir yang valid dan tidak validgugur dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Distribusi Butir yang Valid dan Gugur pada Skala Perilaku Menyontek Indikator Menyontek Nomor Butir Jumlah Butir Valid Favorable Unfavorable Valid Gugur Valid Gugur Prokrastinasi dan efikasi diri 3, 5 1 4 2 3 Kecemasan yang berlebihan 6, 7, 9 8 10 - 4 Motivasi belajar dan berprestasi 13, 14 - 11, 12, 15 - 5 Keterikatan dengan kelompok 17, 19, 20 - - 16, 18 3 Keinginan nilai tinggi 21, 22, 23 - 25 24 4 Pikiran negatif 26 27, 29 28, 30 - 3 Harga diri dan kendali diri 35 32 31, 34 33 3 Perilaku impulsif dan cari perhatian 36, 37, 39, 40 - - 38 4 Jumlah 19 5 10 6 29

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Suharsimi Arikunto 2006: 178 mengatakan reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen penelitian cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya. Sugiyono 2010: 173 memperjelas dengan mengatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan 48 beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas dengan rumus Alpha. Penggunaan rumus Alpha karena skor butir instrumen bukanlah satu dan nol. Rumus Alpha menurut Suharsimi Arikunto 2006: 196 adalah sebagai berikut. � 11 = − 1 1 − ∑� 2 � 2 Keterangan: � 11 = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑� 2 = jumlah varians butir � 2 = varians total Saifuddin Azwar 2008: 9 mengatakan bahwa secara teoretik koefisien reliabilitas berkisar mulai dari 0,0 sampai dengan 1,0 akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1,0 dan sekecil 0,0 tidak pernah dijumpai. Kesimpulannya adalah semakin koefisien reliabilitasnya mendekati 1,0 maka semakin tinggi reliabilitasnya dan sebaliknya semakin koefisien reliabilitasnya mendekati 0,0 maka semakin rendah reliabilitasnya. Berdasarkan hal tersebut untuk menentukan koefisien reliabilitas berpedoman pada penggolongan Suharsimi Arikunto menggunakan tabel interpretasi r. Tabel interpretasi r tersebut ada pada tabel 7 halaman 49. 49 Tabel 7. Tabel Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah tidak berkolerasi Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006: 276 Perhitungan uji reliabilitas pada variabel efikasi diri menunjukan hasil koefisien Alpha sebesar 0,867 dan variabel perilaku menyontek menunjukkan hasil koefisien Alpha sebesar 0,939. Nilai koefisien Alpha yang didapatkan dari kedua variabel tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel interpretasi nilai r menurut Suharsimi Arikunto, maka didapatkan hasil bahwa nilai tersebut termasuk dalam kategori tinggi sehingga instrumen yang digunakan dapat dikatakan reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Sugiyono, 2007: 21. Analisis deskriptif dalam penelitian ini melalui perhitungan mean M, median Me, modus Mo, dan standar deviasi SD dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0.