digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
318
Gambar 4.4 Sistem Metodis Pendekatan Sufisme Dakwah Kontemporer M. Fethullah Gülen Model Inspirasional
, .
Sumber: Sokhi Huda, 2016 Dalam dua model gambar tersebut terdapat persamaann dan perbedaan.
Persamaannya adalah pokok-pokok isinya yang dirakit secara sistematis, sedang perbedannya adalah visualisasi alur pokok-pokok isi tersebut. Model pertama
menggambarkan alur keterkaitan di antara pokok-pokok isi secara sirkular. Gambar kesua menggambarkan alur keterkaitan di antara pokok-pokok isi
inspirasional. Sesuai dengan namanya, model kedua ini menunjukkan adanya inspirasi utama sufisme yang bergerak secara inspirasional sampai ke pokok isi
yang paling praktis, yaitu taktik dakwah.
5. Taktik:
Filantropis, Media-Media Kontemporer
1 Pendekatan:
Suifisme
2. Strategi:
Kultural, Keagamaan, Kemanusiaan
Sistem Metodis Pendekatan Sufisme Dakwah Kontemporer
M. Fethullah Gülen 4. Teknik:
Gerakan Hizmet, Pendidikan, Pelayanan dan Bantuan Sosial
3. Metode:
Ceramah, Kitabah, Dialog, Uswah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
319
3. Eksistensi Praksis Sufisme Dakwah Kontemporer Gülen
Sufisme dakwah era kontemporer dalam praksis M. Fethullah Gülen telah memperlihatkan eksistensinya secara signifikan dalam perkembangan kehidupan
masyarakat global dan khususnya dunia Islam sendiri. Dengan perspektif teori- teori pada bab kajian teori, penulis membahasnya ke dalam enam poin berikut ini.
Pembahasan ini melibatkan alat-alat analisis interdisipliner dan multidisipliner; hermeneutik, fenomenologi, historis kritis, dan eksistensialisme.
Pertama, praksis sufisme dakwah kontemporer Gülen menyiapkan ”golden generation” GG dengan proyeksi ”ideal human” IH dan ”ideal people” IP
dengan kurikulum pendidikan yang konstruktif, developmental, dan progresif secara luas. Dalam pandangan penulis, pemikiran Gülen sesungguhnya berisi
megaproyek dalam usaha membangun dunia secara progresif. Proyek ini berkonsekuensi munculnya konsep-konsep GG, IH, dan IP. Konsep-konsep ini
diberikan oleh Gülen untuk mengisi ruang-ruang peran nyata untuk penyelenggaraan megaproyek tersebut. Di sinilah Gülen merintis dan menginspirasi banyak orang
untuk mendirikan dan membina lembaga-lembaga pendidikan di berbagai belahan dunia dengan kualitas terbaik yang dapat dicapai oleh mereka.
Data-data lapangan menunjukkan bahwa Gülen inspired schools kadang digunakan singkatan GIS eksis dengan pencapaian prestasi yang unggul dan
para siswanya termasuk mereka dari sekolah-sekolah Gülen di Indonesia sering memenangkan olimpiade-olimpiade sains sampai ke tingkat internasional. Hal ini
juga didukung oleh pernyataan Ali Unal sebagai berikut: