Hasil Penelitian Wahyu Ario Pratomo, SE., M.Ec 4. Drs. Rahmat Sumanjaya, M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

4.1. Hasil Penelitian

Secara umum seluruh variabel penelitian cukup stabil pergerakannya secara nominal, tetapi jika dilihat secara pertumbuhannya, hanya penyaluran kredit yang menunjukkan trend positif dibandingkan variabel lainnya yang cukup berfluktuatif.

4.1.1. Kredit Perbankan

Perkembangan jumlah kredit yang berhasil disalurkan perbankan umum selama periode 2007-2010 menunjukkan trend peningkatan di setiap kuartalnya secara nominal. Adapun perkembangan kredit perbankan umum yang berhasil disalurkan selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. Perkembangan Kredit Perbankan Umum Periode 2007-2010 Periode Kredit Pertumbuhan Periode Kredit Pertumbuhan Triliun Rp. Triliun Rp. 2007 Q1 41,57 4,39 2009 Q1 65,79 -1,39 Q2 44,90 8,01 Q2 67,18 2,11 Q3 49,11 9,38 Q3 69,41 3,32 Q4 54,20 10,36 Q4 73,58 6,01 2008 Q1 54,78 1,07 2010 Q1 75,64 2,80 Q2 62,34 13,80 Q2 80,70 6,69 Q3 65,87 5,66 Q3 84,49 4,70 Q4 66,72 1,29 Q4 88,55 4,81 Sumber : Kantor Bank Indonesia Medan data diolah. Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kredit perbankan umum yang berhasil disalurkan mengalami peningkatan disetiap kurtal dari tahun ke tahun kecuali pada kuartal pertama tahun 2009 yang sedikit mengalami penurunan dibandingkan kuartal terakhir tahun 2008. Perkembangan positif penyaluran kredit disebabkan faktor membaiknya perekonomian di Sumatera Utara pada tahun 2010, terlihat dari tren pertumbuhan kredit yang terus berlanjut. Kredit perbankan tumbuh 4,81 dari Rp. 84,49 triliun menjadi Rp. 88,55 triliun. Pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan peningkatan kredit modal kerja maupun kredit konsumsi. Sejalan dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian membuat pelaku usaha mulai melakukan ekspansi kapasitas usaha dengan meningkatnya kredit investasi tersebut. Adapun pertumbuhan kredit perbankan umum yang berhasil disalurkan selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.1. Perkembangan Kredit Perbankan Umum Periode 2007-2010 2007 2008 2009 2010 Universitas Sumatera Utara Dari gambar di atas, terlihat pertumbuhan kredit perbankan umum yang berhasil disalurkan periode 2007-2010 menunjukkan trend peningkatan yang stabil disetiap kuartalnya dari tahun ke tahun. Walaupun pada kuartal pertama tahun 2008 dan 2009 sedikit mengalami koreksi yang disebabkan adanya sedikit kekuatiran pasar terhadap perekonomian Indonesia yang dipengaruhi krisis global sehingga perbankan sedikit mengalami kesulitan dalam menyalurkan kredit perbankan. Pada tahun 2007 di kuartal ke empat pertumbuhan kredit sangat tinggi di tahun tersebut yang sebesar 10,36, sedangkan pada kuartal pertama pertumbuhan kredit berada pada titik terendah yaitu sebesar 4,39. Pada tahun 2008 di kuartal ke dua pertumbuhan kredit tertinggi pada tahun tersebut dan tahun-tahun lainnya yang sebesar 13,8, sedangkan dikuartal pertama pertumbuhan kredit sangat rendah yaitu sebesar 1,07. Pada tahun 2009 di kuartal ke empat pertumbuhan kredit sangat tinggi di tahun tersebut yang sebesar 6,01, sedangkan pada kuartal pertama pertumbuhan kredit berada pada titik terendah yaitu sebesar -1,39. Pada tahun 2010 di kuartal ke dua pertumbuhan kredit tertinggi pada tahun tersebut sebesar 6,29, sedangkan dikuartal pertama pertumbuhan kredit sangat rendah yaitu sebesar 2,28.

4.1.2. Suku Bunga Kredit

Perkembangan suku bunga kredit perbankan umum selama periode 2007-2010 menunjukkan trend penurunan yang cukup stabil di setiap kuartalnya, walaupun pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 sedikit mengalami gejolak peningkatan yang lebih disebabkan pengaruh dari berbagai krisis global yang melanda hampir seluruh Universitas Sumatera Utara dunia. Adapun perkembangan kredit perbankan umum yang berhasil disalurkan selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2. Perkembangan Bunga Kredit Perbankan Umum Periode 2007-2010 Periode Bunga Kredit Pertumbuhan Periode Bunga Kredit Pertumbuhan 2007 Q1 13,22 -7,29 2009 Q1 13,33 -0,74 Q2 12,94 -2,12 Q2 13,20 -0,98 Q3 11,80 -8,81 Q3 12,90 -2,27 Q4 11,83 0,25 Q4 12,60 -2,33 2008 Q1 11,75 -0,68 2010 Q1 12,15 -3,57 Q2 11,50 -2,13 Q2 11,93 -1,81 Q3 12,27 6,70 Q3 11,82 -0,92 Q4 13,43 9,45 Q4 11,62 -1,69 Sumber : Kantor Bank Indonesia Medan data diolah. Dari tabel di atas terlihat bahwa perkembangan suku bunga kredit pada tahun 2010 terdapat kecenderungan yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana masih terjadi pertumbuhan long aset dalam jangka panjang yang diindikasikan meningkatnya kredit seiring dengan tren suku bunga kredit yang menurun. Namun, pada tahun 2008 terjadi kecenderungan peningkatan suku bunga kredit akibat tekanan inflasi pada akhir tahun 2008 yang pada akhirnya akan mendorong perbankan meningkatkan suku bunga kredit untuk menjaga tingkat net interest margin yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara Pada kuartal terakhir tahun 2008 suku bunga kredit perbankan umum mencapai titik tertinggi dibandingkan kuartal-kuartal lainnya yaitu sebesar 13,43. Sedangkan suku bunga kredit perbankan umum yang terendah terjadi pada kuartal kedua di tahun yang sama yang sebesar 11,5. Adapun pertumbuhan kredit perbankan umum yang berhasil disalurkan selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.2. Perkembangan Bunga Kredit Perbankan Umum Periode 2007-2010 Dari gambar di atas, terlihat pertumbuhan suku bunga kredit perbankan umum mengalami trend peningkatan pada periode 2007-2008, sedangkan pada periode 2009-2010 terjadi kecenderungan trend penurunan suku bunga kredit perbankan umum. Walaupun pada kuartal ketiga tahun 2007 dan kuartal kedua tahun 2008 suku bunga kredit sedikit mengalami koreksi, namun secara keseluruhan selama periode 2007 2008 2009 2010 Universitas Sumatera Utara 2007-2008 pertumbuhan suku bunga kredit bisa dikatakan mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Sedangkan pada tahun 2010 di kuartal kedua dan ketiga cenderung mengalami peningkatan pertumbuhan suku bunga kredit, namun hal ini tidak mempengaruhi kecenderungan penurunan suku bunga kredit secara umum pada periode 2009-2010. Penurunan suku bunga kredit pada periode ini disebabkan oleh rendahnya tingkat inflasi yang terjadi secara umum di Indonesia, sehingga dipandang sebagai langkah tepat oleh perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja perbankan secara umum.

4.1.3. Suku Bunga Deposito

Perkembangan suku bunga deposito perbankan umum selama periode 2007- 2010 menunjukkan trend penurunan yang cukup stabil di setiap kuartalnya, walaupun pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 sedikit mengalami gejolak peningkatan yang lebih disebabkan pengaruh dari berbagai krisis global yang melanda hampir seluruh dunia. Adapun perkembangan suku bunga deposito perbankan umum yang berhasil disalurkan selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Perkembangan Bunga Deposito Perbankan Umum Periode 2007-2010 Periode Bunga Deposito Pertumbuhan Periode Bunga Deposito Pertumbuhan 2007 Q1 7,77 -9,23 2009 Q1 8,91 -10,27 Q2 7,10 -8,62 Q2 7,58 -14,93 Q3 6,91 -2,68 Q3 7,10 -6,33 Q4 6,91 0,00 Q4 6,65 -6,34 2008 Q1 6,53 -5,50 2010 Q1 5,90 -11,28 Q2 6,72 2,91 Q2 6,00 1,69 Q3 8,54 27,08 Q3 6,25 4,17 Q4 9,93 16,28 Q4 6,29 0,64 Sumber : Kantor Bank Indonesia Medan data diolah. Dari tabel di atas terlihat bahwa perkembangan suku bunga deposito pada periode 2007-2010 menunjukkan perkembangan yang berfluktuatif setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2007 cenderung mengalami penurunan, namun di tahun 2008 suku bunga deposito malah menunjukkan trend peningkatan. Kemudian pada tahun 2009 kembali suku bunga deposito mengalami trend penurunan, namun pada tahun 2010 terdapat kecenderungan peningkatan suku bunga kredit. Pada kuartal terakhir tahun 2008 suku bunga deposito perbankan umum mencapai titik tertinggi dibandingkan kuartal-kuartal lainnya yaitu sebesar 9,93. Sedangkan suku bunga deposito perbankan umum yang terendah terjadi pada kuartal pertama tahun 2010 yang sebesar 5,9. Adapun pertumbuhan suku bunga deposito perbankan umum selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Perkembangan Bunga Deposito Perbankan Umum Periode 2007-2010 Dari gambar di atas, terlihat pertumbuhan suku bunga kredit perbankan umum mengalami trend peningkatan pada periode 2007-2008, sedangkan pada tahun 2009 pertumbuhan suku bunga deposito cukup stabil setelah turun tajam di awal tahun 2009, namun pada tahun 2010 terjadi kecenderungan trend peningkatan pertumbuhan suku bunga deposito perbankan umum. Walaupun pada kuartal terakhir tahun 2010 pertumbuhan suku bunga deposito sedikit mengalami koreksi, namun secara keseluruhan selama tahun 2010 pertumbuhan suku bunga deposito bisa dikatakan mengalami peningkatan yang cukup tinggi walaupun tidak setinggi pada periode 2007-2008. 2007 2008 2009 2010 Universitas Sumatera Utara

4.1.4. BI Rate

Perkembangan BI Rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selama periode 2007-2010 menunjukkan trend penurunan yang cukup stabil di setiap kuartalnya, walaupun pada akhir tahun 2008 yaitu pada kuartal ketiga dan keempat sedikit mengalami gejolak peningkatan yang lebih disebabkan kebijakan stabilitas moneter untuk mengantisipasi dampak pengaruh dari berbagai krisis global yang melanda hampir seluruh dunia. Adapun perkembangan BI Rate selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4. Perkembangan BI Rate Periode 2007-2010 Periode BI Rate Pertumbuhan Periode BI Rate Pertumbuhan 2007 Q1 9,00 -7,69 2009 Q1 7,75 -16,22 Q2 8,50 -5,56 Q2 7,00 -9,68 Q3 8,25 -2,94 Q3 6,50 -7,14 Q4 8,25 0,00 Q4 6,50 0,00 2008 Q1 8,00 -3,03 2010 Q1 6,50 0,00 Q2 8,50 6,25 Q2 6,50 0,00 Q3 9,25 8,82 Q3 6,50 0,00 Q4 9,25 0,00 Q4 6,50 0,00 Sumber : Kantor Bank Indonesia Medan data diolah. Dari tabel di atas terlihat bahwa perkembangan BI Rate pada periode 2007- 2010 terdapat kecenderungan penurunan setiap kuartal dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2008 BI Rate sedikit mengalami peningkatan yang disebabkan antisipasi Bank Indonesia untuk meminimalisasi dampak krisis global terhadap perekonomian Indonesia secara umum melalui mekanisme kebijakan stabilisasi moneter. Pada tahun Universitas Sumatera Utara 2008, BI Rate tepatnya pada kuartal ketiga dan keempat mencapai titik tertinggi dibandingkan kuartal-kuartal lainnya yaitu sebesar 9,25. Sedangkan BI Rate yang terendah dibandingkan kuartal-kuartal lainnya terjadi semenjak kuartal ketiga tahun 2009 sampak kuartal keempat tahun 2010 yaitu sebesar 6,5. Adapun pertumbuhan BI Rate selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.4. Perkembangan BI Rate Periode 2007-2010 Dari gambar di atas, terlihat pertumbuhan BI Rate selama periode 2007-2010 menunjukkan trend penurunan yang stabil disetiap kuartalnya dari tahun ke tahun. Walaupun pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2008 sedikit mengalami peningkatan yang disebabkan adanya kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan BI Rate sebagai langkah antisipasi terhadap goncangan ekonomi dunia yang akan merambat dan mengganggu kestabilan perekonomian Indonesia. 2007 2008 2009 2010 Universitas Sumatera Utara

4.1.5. Giro Wajib Minimum GWM

Perkembangan Giro Wajib Minimum GWM perbankan umum selama periode 2007-2010 menunjukkan trend penurunan yang cukup stabil di setiap kuartalnya dari tahun ke tahun, walaupun pada tahun 2010 yaitu pada kuartal kedua dan ketiga sedikit mengalami gejolak peningkatan. Adapun perkembangan BI Rate selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5. Perkembangan Giro Wajib Minimum Periode 2007-2010 Periode GWM Pertumbuhan Periode GWM Pertumbuhan 2007 Q1 9,04 11,47 2009 Q1 5,99 7,93 Q2 9,32 3,10 Q2 5,26 -12,19 Q3 8,97 -3,76 Q3 5,92 12,55 Q4 8,02 -10,59 Q4 4,83 -18,41 2008 Q1 7,44 -7,23 2010 Q1 4,95 2,48 Q2 6,62 -11,02 Q2 5,19 4,85 Q3 6,42 -3,02 Q3 6,30 21,39 Q4 5,55 -13,55 Q4 4,95 -21,43 Sumber : Kantor Bank Indonesia Medan data diolah. Dari tabel di atas terlihat bahwa perkembangan Giro Wajib Minimum GWM pada periode 2007-2010 terdapat kecenderungan penurunan setiap kuartal dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2010 GWM sedikit mengalami peningkatan yang disebabkan terjadinya peningkatan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun perbankan. Hal ini mendorong Bank Indonesia untuk ikut menaikkan GWM yang merupakan cadangan uang kas yang harus ada di setiap perbankan yang diperuntukan Universitas Sumatera Utara sebagai alokasi dana masyarakat yang siap dicairkan sewaktu-waktu oleh masyarakat itu sendiri. Adapun pertumbuhan GWM selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.5. Perkembangan Giro Wajib Minimum Periode 2007-2010 Dari gambar di atas, terlihat pertumbuhan GWM selama periode 2007-2008 menunjukkan trend penurunan disetiap kuartalnya dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk periode 2009-2010, pertumbuhan GWM mengalami trend fluktuatif yang sebenarnya telah dimulai sejak periode 2008, namun pada periode 2009-2010 trend tersebut semakin jelas naik-turun dari kuartal ke kuartal. Dimana pada kuartal ketiga tahun 2009 merupakan pertumbuhan GWM yang paling tinggi selama periode 2007-2010, yaitu sebesar 12,55. Sedangkan pada kuartal terakhir tahun 2010 merupakan pertumbuhan GWM yang paling rendah 2007 2008 2009 2010 Universitas Sumatera Utara selama periode 2007-2009, yaitu sebesar -21,43. Trend fluktuatif GWM ini disebabkan keresahan masyarakat terhadap kinerja perbankan yang beberapa tahun ini diterpa berbagai kejadian yang menyurutkan minat masyarakat untuk menyimpan kelebihan dananya di perbankan.

4.1.6. Non Performing Loans NPL’s

Perkembangan Non Performing Loans NPL’s perbankan umum selama periode 2007-2010 menunjukkan trend penurunan yang cukup stabil di setiap kuartalnya dari tahun ke tahun, walaupun pada awal tahun 2009 dan 2010 sedikit mengalami gejolak peningkatan. Adapun perkembangan NPL’s perbankan umum selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6. Perkembangan Non Performing Loan’s Perbankan Umum Periode 2007-2010 Periode NPLs Pertumbuhan Periode NPLs Pertumbuhan 2007 Q1 6,01 -0,33 2009 Q1 3,94 22,36 Q2 5,75 -4,33 Q2 3,95 0,25 Q3 5,15 -10,43 Q3 3,89 -1,52 Q4 4,02 -21,94 Q4 3,58 -7,97 2008 Q1 3,72 -7,46 2010 Q1 3,51 -1,96 Q2 3,54 -4,84 Q2 3,59 2,28 Q3 3,32 -6,21 Q3 3,69 2,79 Q4 3,22 -3,01 Q4 3,13 -15,18 Sumber : Kantor Bank Indonesia Medan data diolah. Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas terlihat bahwa perkembangan Net Performing Loans NPL’s pada periode 2007-2010 terdapat kecenderungan penurunan setiap kuartal dari tahun ke tahun. Dimana pada kuartal pertama dan kedua tahun 2009 NPL’s sedikit mengalami peningkatan yang juga terjadi pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2010. Kecenderungan penurunan NPL’s perbankan umum yang sejak kuartal terakhir tahun 2007 selalu berada di bawah 5 mencerminkan risiko kredit perbankan yang relatif stabil, serta perbankan telah menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat. 53 Adapun pertumbuhan NPL’s perbankan umum selama periode 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.6. Perkembangan Non Performing Loan’s Perbankan Umum Periode 2007-2010 Dari gambar di atas, terlihat pertumbuhan NPL’s selama periode 2007 menunjukkan trend penurunan disetiap kuartalnya. Sedangkan untuk periode 2008- 2009, pertumbuhan NPL’s mengalami trend peningkatan yang signifikan dan 2007 2008 2009 2010 Universitas Sumatera Utara mencapai puncaknya pada kuartal pertama di periode 2009. Kemudian di periode 2009-2010 kembali pertumbuhan NPL’s mengalami trend penurunan, walaupun di kuartal pertama sampai kuartal ketiga di periode 2010 sedikit mengalami peningkatan. Pada kuartal keempat tahun 2007 merupakan pertumbuhan NPL’s yang paling rendah selama periode 2007-2010, yaitu sebesar -21,94. Sedangkan pada kuartal pertama tahun 2009 merupakan pertumbuhan NPL’s yang paling tinggi selama periode 2007-2009, yaitu sebesar 22,36.

4.2. Hasil Analisis