Hasil Analisis Wahyu Ario Pratomo, SE., M.Ec 4. Drs. Rahmat Sumanjaya, M.Si

mencapai puncaknya pada kuartal pertama di periode 2009. Kemudian di periode 2009-2010 kembali pertumbuhan NPL’s mengalami trend penurunan, walaupun di kuartal pertama sampai kuartal ketiga di periode 2010 sedikit mengalami peningkatan. Pada kuartal keempat tahun 2007 merupakan pertumbuhan NPL’s yang paling rendah selama periode 2007-2010, yaitu sebesar -21,94. Sedangkan pada kuartal pertama tahun 2009 merupakan pertumbuhan NPL’s yang paling tinggi selama periode 2007-2009, yaitu sebesar 22,36.

4.2. Hasil Analisis

Adapun metode analisis yang akan digunakan adalah regresi berganda, dimana terdapat tiga fungsi yang berbeda sehingga membutuhkan tiga persamaan yang akan dianalisa.

4.2.1. Analisis Persamaan Biaya Transaksi Kredit

Indikator yang pertama untuk intermediasi kredit perbankan umum di propinsi Sumatera Utara adalah biaya transaksi kredit yang berdasarkan persamaan penelitian di pengaruhi oleh suku bunga deposito, BI rate, giro wajib minimum dan non performing loans. Adapun koefisien untuk masing-masing variabel persamaan pertama dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Koefisien Persamaan Biaya Transaksi Kredit No Variabel Koefisien t-stat Sign. 1 C -0,216 -0,392 0,697 2 DRDE 0,586 0,673 0,505 3 DBIR -6,481 -7,993 0,000 4 DGWM -10,431 -12,530 0,000 5 DNPL -0,368 -1,176 0,247 n = 43 Catatan : R 2 Signifikan pada α 1 = 0,870 F-stat = 63,513 Signifikan pada α 5 F-sign. = 0,000 Signifikan pada α 10 DW-stat = 1,908 Sumber : Lampiran 2. Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan hasil model estimasi sebagai berikut : DTRC = – 0,216 + 0,586 DRDE – 6,481 DBIR – 10,431 DGWM – 0,368 DNPL Interpretasi Model Estimasi Berdasarkan hasil model estimasi dapat diketahui bahwa variabel perubahan suku bunga deposito berpengaruh positif terhadap perubahan biaya transaksi kredit dengan koefisien sebesar 0,586. Artinya apabila perubahan suku bunga deposito meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menaikkan perubahan biaya Universitas Sumatera Utara transaksi kredit sebesar 0,586. Variabel perubahan BI Rate berpengaruh negatif terhadap perubahan biaya transaksi kredit dengan koefisien sebesar 6,481. Artinya apabila perubahan BI Rate meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menurunkan perubahan biaya transaksi kredit sebesar 6,481. Variabel perubahan Giro Wajib Minimum GWM berpengaruh negatif terhadap perubahan biaya transaksi kredit dengan koefisien sebesar 10,431. Artinya apabila perubahan GWM meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menurunkan perubahan biaya transaksi kredit sebesar 10,431. Dan Variabel perubahan Non Performing Loan’s NPL berpengaruh negatif terhadap perubahan biaya transaksi kredit dengan koefisien sebesar 0,368. Artinya apabila perubahan NPL meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menurunkan perubahan biaya transaksi kredit sebesar 0,368.

4.2.2. Analisis Persamaan Suku Bunga Kredit

Indikator yang terakhir untuk intermediasi kredit perbankan umum di propinsi Sumatera Utara adalah suku bunga kredit yang berdasarkan persamaan penelitian di pengaruhi oleh biaya transaksi kredit, non performing loans, suku bunga deposito dan suku bunga kredit periode sebelumnya. Adapun koefisien untuk variabel persamaan ketiga dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Koefisien Persamaan Suku Bunga Kredit No Variabel Koefisien t-stat Sign. 1 C 2,335 4,202 0,000 2 TRC 0,013 3,801 0,001 3 NPL 0,028 2,013 0,051 4 RDE 0,257 7,913 0,000 5 RCR-1 0,702 14,605 0,000 n = 43 Catatan : R 2 Signifikan pada α 1 = 0,966 F-stat = 273,867 Signifikan pada α 5 F-sign. = 0,000 Signifikan pada α 10 DW-stat = 1,712 Sumber : Lampiran 4. Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan hasil model estimasi sebagai berikut : RCR = 2,335 + 0,013 TRC + 0,028 NPL + 0,257 RDE + 0,702 RCR-1 Interpretasi Model Estimasi Berdasarkan hasil model estimasi dapat diketahui bahwa variabel biaya transaksi kredit berpengaruh positif terhadap suku bunga kredit dengan koefisien sebesar 0,013. Artinya apabila biaya transaksi kredit meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menaikkan suku bunga kredit sebesar 0,013. Variabel non performing loans NPL berpengaruh positif terhadap suku bunga kredit dengan Universitas Sumatera Utara koefisien sebesar 0,028. Artinya apabila NPL meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan meningkatkan suku bunga kredit sebesar 0,028. Variabel suku bunga deposito berpengaruh positif terhadap suku bunga kredit dengan koefisien sebesar 0,257. Artinya apabila suku bunga deposito meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan meningkatkan suku bunga kredit sebesar 0,257. Dan variabel suku bunga kredit periode sebelumnya berpengaruh positif terhadap suku bunga kredit dengan koefisien sebesar 0,702. Artinya apabila suku bunga kredit periode sebelumnya meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan meningkatkan suku bunga kredit sebesar 0,702.

4.2.3. Analisis Persamaan Penyaluran Kredit

Indikator yang kedua untuk intermediasi kredit perbankan umum di Propinsi Sumatera Utara adalan penyaluran kredit yang berdasarkan persamaan penelitian di pengaruhi oleh suku bunga deposito, suku bunga kredit, BI rate dan penyaluran kredit periode sebelumnya. Adapun koefisien untuk masing-masing variabel persamaan kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9. Koefisien Persamaan Penyaluran Kredit No Variabel Koefisien t-stat Sign. 1 C 6,023 1,214 0,232 2 RDE -0,790 -1,844 0,073 3 RCR -0,390 -1,090 0,283 4 BIR 0,684 2,195 0,034 5 CRE-1 1,035 43,056 0,000 n = 43 Catatan : R 2 Signifikan pada α 1 = 0,997 Universitas Sumatera Utara F-stat = 3503,576 Signifikan pada α 5 F-sign. = 0,000 Signifikan pada α 10 DW-stat = 2,509 Sumber : Lampiran 3. Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan hasil model estimasi sebagai berikut : CRE = 6,023 – 0,790 RDE – 0,390 RCR + 0,684 BIR + 1,035 CRE-1 Interpretasi Model Estimasi Berdasarkan hasil model estimasi dapat diketahui bahwa variabel suku bunga deposito berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan koefisien sebesar 0,790. Artinya apabila suku bunga deposito meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menurunkan penyaluran kredit sebesar 0,79 triliun Rupiah. Variabel suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan koefisien sebesar 0,390. Artinya apabila suku bunga kredit meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan menurunkan penyaluran kredit sebesar 0,39 triliun Rupiah. Variabel BI Rate berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dengan koefisien sebesar 0,684. Artinya apabila BI Rate meningkat sebesar 1, ceteris paribus, maka akan meningkatkan penyaluran kredit sebesar 0,684 triliun Rupiah. Dan variabel penyaluran kredit periode sebelumnya berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit dengan koefisien sebesar 1,035. Artinya apabila penyaluran kredit periode senelumnya meningkat sebesar 1 triliun rupiah, ceteris paribus, maka akan meningkatkan penyaluran kredit sebesar 1,035 triliun Rupiah. Universitas Sumatera Utara

4.2.4. Pengujian Kesesuaian Model 1. Persamaan Biaya Transaksi Kredit

Uji Koefisien Determinasi Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,870 maka hal ini berarti seluruh variabel bebas yang digunakan di dalam model penelitian untuk persamaan biaya transaksi kredit mampu menjelaskan segala perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebesar 87 dan sisanya sebesar 13 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Uji Serempak Dengan nilai F statistik yang signifikan pada α = 1 maka hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Uji Parsial Dengan nilai t statistik yang signifikan pada α = 1 untuk variabel perubahan BI Rate dan perubahan giro wajib minimum menunjukkan bahwa kedua variabel bebas tersebut secara parsial memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel perubahan suku bunga deposito dan perubahan non performing loans tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat. 2. Persamaan Suku Bunga Kredit Uji Koefisien Determinasi Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,966 maka hal ini berarti seluruh variabel bebas yang digunakan di dalam model penelitian untuk persamaan Suku Universitas Sumatera Utara Bunga kredit mampu menjelaskan segala perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebesar 96,6 dan sisanya sebesar 3,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Uji Serempak Dengan nilai F statistik yang signifikan pada α = 1 maka hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Uji Parsial Dengan nilai t statistik yang signifika n pada α = 1 untuk variabel biaya transaksi kredit, suku bunga deposito dan suku bunga kredit periode sebelumnya serta signifikan pada α = 10 untuk variabel non performing loans menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas tersebut secara parsial memiliki pengaruh terhadap variabel terikat

3. Persamaan Penyaluran Kredit Uji Koefisien Determinasi

Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,997 maka hal ini berarti seluruh variabel bebas yang digunakan di dalam model penelitian untuk persamaan penyaluran kredit mampu menjelaskan segala perubahan yang terjadi pada variabel terikat sebesar 99,7 dan sisanya sebesar 0,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Universitas Sumatera Utara