Pengaruh Non Performing Loans Pengaruh Non Performing Loans

Giro wajib minimum merupakan variabel yang paling mempengaruhi biaya transaksi kredit, dimana nilai koefisiennya merupakan yang peling besar dibandingkan koefisien variabel lainnya. Giro wajib minimum merupakan cadangan dana yang harus dimiliki oleh perbankan, hal ini lah yang menyebabkan giro wajib minimum menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi biaya transaksi kredit.

4. Pengaruh Non Performing Loans

Dengan tanda koefisien negatif maka variabel perubahan non performing loans telah sesuai dengan hipotesis penelitian tetapi tidak signifikan mempengaruhi perubahan biaya transaksi kredit. Dimana jika perubahan non performing loans mengalami peningkatan maka akan dibarengi dengan naiknya perubahan biaya transaksi kredit. Non performing loans merupakan variabel dengan nilai koefisien terkecil dibandingkan koefisien variabel lainnya, sehingga hal ini menyebabkan ketidak signifikanan variabel tersebut terhadap biaya transaksi kredit. Dilain sisi, non performing loans merupakan kredit bermasalah yang dianggap macet oleh perbankan, sehingga kredit macet ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan biaya transaksi kredit Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Persamaan Suku Bunga Kredit 1. Pengaruh Biaya Transaksi Kredit

Dengan tanda koefisien positif maka variabel biaya transaksi kredit telah sesuai dengan hipotesis penelitian dan signifikan mempengaruhi suku bunga kredit. Dimana jika biaya transaksi kredit mengalami peningkatan maka akan dibarengi dengan naiknya suku bunga kredit. Dengan nilai koefisien terkecil dibandingkan koefisien variabel lainnya menjadikan variabel biaya transaksi kredit memberikan pengaruh yang paling kecil tetapi tidak mengubah kesignifikanan variabel tersebut terhadap suku bunga kredit. Dimana untuk mengubah biaya transaksi kredit, perbankan bisa secara langsung memberikan pengaruh dengan cara mengubah suku bunga kredit maupun suku bunga deposito yang tidak terlepas dengan acuan BI Rate yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Sehingga, walaupun memiliki koefisien terkecil tetapi biaya transaksi kredit mempunyai tingkat signifikansi yang tinggi untuk dapat memberikan pengaruh terhadap suku bunga kredit.

2. Pengaruh Non Performing Loans

Dengan tanda koefisien positif maka variabel non performing loans NPL telah sesuai dengan hipotesis penelitian dan signifikan mempengaruhi suku bunga kredit. Dimana jika NPL mengalami peningkatan maka akan dibarengi dengan naiknya suku bunga kredit. Universitas Sumatera Utara Walaupun bukan merupakan variabel yang paling kecil memberikan pengaruh terhadap suku bunga kredit, tetapi NPL memiliki nilai signifikansi terkecil dibandingkan variabel lainnya terhadap suku bunga kredit. Hal ini disebabkan karena kredit macet, yang dalam istilah perbankan disebut dengan non performing loans, bukan merupakan indikator utama penentuan ataupun penetapan besaran suku bunga kredit. Dimana NPL hanya dijadikan indikator tambahan didalam penentuan suku bunga kredit, karena NPL memiliki tingkat rasio yang relatif kecil dibandingkan plafon penyaluran kredit secara keseluruhan. 3. Pengaruh Suku Bunga Deposito Dengan tanda koefisien positif maka variabel suku bunga deposito telah sesuai dengan hipotesis penelitian dan signifikan mempengaruhi suku bunga kredit. Dimana jika suku bunga deposito mengalami peningkatan maka akan dibarengi dengan naiknya suku bunga kredit. Kesignifikanan variabel suku bunga deposito tidak terlalu mengejutkan, karena perubahan variabel ini juga selalu seiring dengan pergerakan suku bunga kredit. Dimana kedua suku bunga ini merupakan alat perbankan untuk memperoleh keuntungan yang selalu mengacu kepada penetapan BI Rate, sehingga ada tali penghubung yang erat diantara kedua variabel ini, walaupun tidak menimbulkan multikolinieritas karena suku bunga deposito bertujuan membatasi pengeluaran, sedangkan suku bunga kredit bertujuan menambah pemasukan bagi perbankan. Universitas Sumatera Utara

4. Pengaruh Suku Bunga Kredit Periode Sebelumnya