. Penawaran Kredit Perbankan Wahyu Ario Pratomo, SE., M.Ec 4. Drs. Rahmat Sumanjaya, M.Si

Dalam ilmu ekonomi Cost transaction memiliki berbagai nama lain Dahlman, 1999 yaitu: 1. Search and information costs adalah biaya yang timbul akibat adanya usaha untuk mencari barang yang mau dibeli dipasar dan harga barang mana yang paling murah. 2. Bargaining costs adalah biaya yang timbul dari agar terjadi transaksi, atau agar ditanda tanganinya kontrak antara penjual dengan pembeli 3. Policing and enforcement costs adalah biaya yang dikeluarkan untuk memastikan bahwa pihak lain yang terlibat dalam transaksi tetap komit terhadap kontrak yang disetujui.

2.2 . Penawaran Kredit Perbankan

Sebagaimana diatur dalam UU No. 10, Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana penyimpan dana atau kreditur dan pihak yang membutuhkan dana peminjam dana atau debitur. Pihak-pihak yang kelebihan dana, baik perseorangan, badan usaha, yayasan, maupun lembaga pemerintah dapat menyimpan kelebihan dananya di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan, ataupun deposito Universitas Sumatera Utara berjangka sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya Suseno dan Piter A. 2003. Sementara itu pihak- pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan bank umum untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat. Lebih lanjut Melitz dan Pardue dalam Insukindro 1999 merumuskan model penawaran kredit oleh sistem perbankan sebagai berikut: SK = gS, ic, ib, BD ............................................................. 2.1 Keterangan: SK = jumlah kredit yang ditawarkan oleh bank S = kendala-kendala yang dihadapi bank seperti tingkat cadangan bank atau ketentuan mengenai nisbah cadangan wajib ic = tingkat suku bunga kredit bank ib = biaya oportunitas meminjamkan uang BD = biaya deposito bank Model di atas selanjutnya disempurnakan oleh Warjiyo 2004, yang memaparkan bahwa mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui saluran uang secara implisit beranggapan bahwa semua dana yang dimobilisasi perbankan dari masyarakat dalam bentuk uang beredar M1, M2 digunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit perbankan. Dalam kenyataannya menurut Warjiyo 2004, anggapan seperti itu tidak selamanya benar. Selain dana Universitas Sumatera Utara yang tersedia DPK, perilaku penawaran kredit perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri, seperti permodalan CAR, jumlah kredit macet NPL, dan Loan to Deposit Ratio LDR. Dengan demikian, dapat dinyatakan dalam suatu bentuk hubungan fungsi sebagai berikut: KS = fDPK, prospek usaha debitur, kondisi perbankan itu sendiri = fDPK, prospek usaha debitur, CAR, NPL, LDR......................... 2.2 Keterangan: KS = Kredit yang ditawarkan perbankan DPK = Dana Pihak Ketiga CAR = Capital Adequacy Ratio NPL = Non Performing Loan LDR = Loan to Deposit Ratio Sementara menurut Suseno dan Piter A. 2003, selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor rentabilitas atau tingkat keuntungan yang tercermin dalam Return on Assets ROA juga berpengaruh terhadap Keputusan bank untuk menyalurkan kredit kepada debitur. Universitas Sumatera Utara Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut : 1. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang, dalam arti : a. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk meningkatkan produksi atau usahanya. b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga- lembaga keuangan, yang kemudian oleh lembaga-lembaga keuangan tersebut diusahakan dalam bentuk pemberian kredit. 2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang dalam arti kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan alat pembayaran baru seperti cek, bilyet giro dan wesel sehingga apabila pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, bilyet giro dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Selain itu kredit perbankan yang ditarik tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang pula. 3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang dalam arti dengan mendapat kredit para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. 4. Kredit dapat menjadi salah satu alat stabilisasi ekonomi dalam arti bila keadaan ekonomi kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antara lain pengendalian inflasi, peningkatan ekspor dan pemenuhan Universitas Sumatera Utara kebutuhan pokok rakyat dimana untuk menekan laju inflasi pemerintah melindungi usaha -usaha yang bersifat nonspekulatif. 5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat dalam arti bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha dibidang permodalan tersebut sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya. 6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dalam arti dengan bantuan kredit dari bank para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Apabila perluasan usaha serta pendirian proyek-proyek baru telah selesai maka untuk mengelolanya diperlukan pula tenaga kerja, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula. 7. Kredit dapat sebagai alat hubungan ekonomi internasional dalam arti bank bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

2.3 . Tingkat Bunga Kredit