BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis tentang unsur-unsur yang membangun novel berdasarkan pendekatan stuktural yaitu: tema, alur, latar, penokohan, dan sudut
pandang yang terdapat pada novel Pearl Of China 2010 karya Anchee Min.
4.1 Analisis Unsur Intrinsik
Pada sub bab ini, penulis menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam sebuah novel. Pertama-tama penulis menganalisis tentang tema dalam
novel Pearl Of China, kemudian penulis melanjutkan menganalisis alur, latar, penokohan, dan sudut pandang. Berikut ini adalah analisis unsur intrinsik dalam
novel Pearl Of China.
4.1.4 Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita. Tema berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakan
pengarang. Tema merupakan kaitan hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya Aminuddin dalam Siswanto, 2008 :
161. Dalam novel Pearl Of China digambarkan bagaimana kisah Pearl dan
Willow yang bersahabat dari kecil hingga mereka dewasa menempuh jalan masing-masing disertai juga berbagai jalan yang ditempuh Pearl sehingga menjadi
Universitas Sumatera Utara
penulis terkenal di Internasional. Kisah persahabatan antara Pearl dan Willow dimulai ketika mereka berumur 7 tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan :
“ Terima kasih telah menyelamatkanku, Teman,” ucapku. “siapa yang temanmu?” Dia berbalik. “Pembohong”
“Maafkan aku, Pearl. Akan kulakukan apa saja untuk menembus kesalahanku padamu.” Pearl Of China, 2010 : 32.
Pertemanan mereka terus berlanjut sampai mereka berumur 10 tahun
mereka bersama-sama pergi bermain. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut : “Sambil bergandengan tangan, kami menyusuri tepian sungai…” Pearl Of
China, 2010 : 45. Pearl dan Willow sama-sama menghadapi masa sulit saat menghadapi
kaum Boxer, sehingga mereka harus berpisah karena pada saat itu masyarakat Cina percaya orang asing akan menghancurkan Cina, yang menyebabkan Pearl
dan Willow harus berpisah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan: “Pearl dan aku berjuang menemukan kata-kata perpisahan yang
menyenangkan, tetapi itu tidak mungkin. Kami menyampaikan salam perpisahaan dan berpelukan dalam diam.” Pearl Of China, 2010 : 103.
Tema lainnya yang juga terdapat dalam novel Pearl Of China adalah
perjuangan seorang yang berkebangsaan Amerika hidup ditengah masyarakat Cina yang tidak percaya akan orang asing yang hidup di negara mereka. Hal ini
dapat dilihat dari kutipan : “Pemberontakan kaum Boxer tidak menjalar ke Chin-kiang hingga tahun-
tahun pertama abad baru. Pemberontakan itu menyebar seperti api liar. Buruh-buruh tani dari daerah pedalaman datang dengan mengenakan
serban merah. Mereka percaya orang asing menghancurkan Cina.” Pearl Of China, 2010 : 89.
Pearl merasa dia tidak diterima di Negara Cina bahkan tulisannya pun
tidak dihargai di Cina. Hal ini dapat dilihat dari kutipan :
Universitas Sumatera Utara
“Tapi, siapa yang ingin membaca cerita-ceritanya? Orang China tidak perlu perempuan pirang menuturkan kisah mereka, sementara orang barat
tidak tertarik pada China.” Pearl Of China, 2010 : 155.
Tapi pada akhirnya Pearl berhasil menjadi penulis terkenal di Amerika
melalui tulisan-tulisannya yang pernah ditulisnya pada saat berada di Cina. Dia juga mendapat pengahargaan dalam bidang sastra. Hal tersebut dapat dilihat dari
kutipan : “Pada 1932, dia memenangkan penghargaan Pulitzer untuk the Good
Earth. Pada 1938, dia memenangkan hadiah nobel di bidang sastra.” Pearl Of China, 2010 :266.
Jadi jelas terlihat bahwa tema utama novel ini adalah perjalanan hidup
seorang wanita yang sangat kuat sehingga menjadi seorang penulis terkenal yang berkebangsaan Amerika, tetapi memiliki jiwa Cina yang menghadapi tantangan
yang berbeda-beda pada setiap masa pergolakan atau Revolusi Kebudayaan yang terjadi di Cina.
4.1.2 Alur Plot