Hubungan Pearl dan Willow dengan Tema

terhadap Dick mengenai Mao. Kadang-kadang Dick dan Willow bisa beradu mulut jika berbicara mengenai Mao. Sama halnya dengan Pearl yang tidak terlalu menyukai sifat dari Dick yaitu angkuh. Ini membuat hubungan antara Dick dan Pearl tidak begitu baik. Dari tokoh Dick, tokoh utama dapat mempelajari kejujuran yang selalu diperlihatkan Dick dimanapun dia berada.

4.2.2 Hubungan Pearl dan Willow dengan Tema

Tokoh-tokoh cerita khususnya tokoh utama adalah pembawa dan pelaku cerita, pembuat, pelaku dan penderita peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Oleh karena itu, sebenarnya tokoh utama cerita inilah yang bertugas untuk menyampaikan tema yang dimaksudkan oleh pengarang. Penyampaian tema pada umumnya tidak secara langsung, tetapi dapat melalui tingkah laku, pikiran dan perasaan, dan berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh. Tema dalam novel Pearl Of China seperti yang dikemukakan sebelumnya, merupakan dasar cerita, gagasan atau makna cerita. Untuk itu dalam sebuah cerita fiksi tema bersifat mengikat dan menyatukan keseluruhan unsur cerita fiksi tersebut. Sebagai unsur utama cerita fiksi, penokohan erat hubungannya dengan tema. Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah karya sastra itulah, terutama sebagai pelaku-pelaku penyampai tema, secara terselubung ataupun terang-terangan. Adanya perbedaan tema akan menyebabkan perbedaan perlakuan tokoh cerita yang ditugasi menyampaikan tema. Jika kita lihat di dalam novel Pearl Of China tokoh yang diserahi untuk menyampaikan tema adalah Pearl dan Willow. Kedua tokoh ini secra langsung Universitas Sumatera Utara maupun tidak langsung, baik tingkah laku maupun perkataan menyampaikan tema novel tersebut yaitu perjuangan dua orang wanita yang menyampaikan ide-ide dan gagasan melalui tulisan sesuai dengan realitas kehidupan pada zaman itu, yaitu pada zaman Revolusi Kebudayaan paham komunisme tumbuh dengan subur. Mereka berjuang keras ditengah pergolakan politik social maupun ekonomi yang terjadi di Negara Cina. Tokoh Pearl merupakan tokoh yang sangat menentang pemerintahan Mao Tze Dong. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut : “Dick gagal dalam misinya, karena Pearl terlalu paham mengenai Cina sehingga tidak bisa diperdaya. Pearl menilai Mao berdasarkan tindakannya, bukan slogan-slogannya yang indah. Melayani rakyat dengan hati dan jiwa tak berarti apa-apa bagi Pearl. Seperti ayahnya, Absalom , Pearl menolak dibeli. Novel-novel yang dia tulis sepanjang kurun 1960-an menggambarkan kehidupan tragis di bawah kepemimpinan Mao, meski dia menulisnya dari seberang lautan dan hanya menduga-duga. Sepertinya nalurinya menjadi semakin tajam seiring pertambahan usia.” Pearl Of China, 2010 : 291-292. Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa Pearl tidak memberi dukungan kepada Mao dan memiliki pandangan politik tersendiri mengenai Cina. Pearl adalah satu-satunya orang barat yang mampu menulis mengenai realitas Cina dengan manusiawi sekaligus akurat. Pearl senantiasa mengkritik Mao dan menunjukkan fakta-fakta penting yang telah diabaikan oaring lain yaitu Mao membiarkan rakyatnya mati karena kelaparan dan penyakit. Pearl dengan berani mengungkapkan semua realita kehidupan yang terjadi di Cina.

4.2.3 Hubungan Pearl dan Willow dengan Alur