Sudut Pandang Point of view

Kondisi pernikahan antara Lossing dan Pearl, semakin lama semakin memburuk. Sehingga Lossing mencari wanita lain dan berselingguh dengan wanita itu. Dia ingin lari dari masalah dengan berselingkuh. Lossing merupakan tipe pria yang tidak setia. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut : “Kertas itu adalah sebuah surat, berisi salinan tangan puisi Cina kuno yang erotis. Itu bukan tulisan lossing, jelas Pearl. Dari seorang mahasiswi, menurutmu? Di mana kau menemukannya? Di dalam lacinya. Aku masuk ke kantornya untuk mencari sebuah alamat. Aku sedang menulis surat untuk bibinya, yang menanyakan beberapa hal mengenai Carol. Ini sungguh mengejutkan, menurutmu Lossing berselingkuh?” Pearl Of China, 2010 : 165-166.

4.1.5 Sudut Pandang Point of view

Menurut Abrams, sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca dalam Nurgiyantoro, 1998:248. Sudut pandang adalah tempat sastrawan memandang ceritanya. Dalam novel Pearl Of China sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang pertama yaitu “Aku” first person. Ini dapat kita lihat pada bab pertama yaitu waktu penceritaan latar oleh tokoh Willow. Penceritaan dimulai dari tokoh utama yaitu tokoh Pearl dan Willow. Tokoh-tokoh lainnya yang kesemuanya mendukung penceritaan juga menggunakan teknik sudut pandang first person, tiap tokoh dapat mengeluarkan ide dan perasaannya, sehingga pembaca dapat mengerti pandangan setiap tokoh dalam memandang suatu masalah yang dibawakan dalam Universitas Sumatera Utara tema novel tersebut dengan jelas dan transparan dari sudut pandang tokoh yang berbeda-beda. Kalau diteliti lebih jauh novel ini seperti penceritaan biografi, artinya tokoh menceritakan dirinya sendiri, tetapi tetap mendukung tema utama yang dibawakan tokoh utamanya yaitu Pearl dan Willlow yang menjalin persahabatan ditengah kehidupan masyarakat Cina pada zaman Revolusi Kebudayaan, dimana pada zaman itu Pearl sangat merasakan kesusahan dalam menulis tentang Cina sesuai dengan realita kehidupan karena dia adalah seorang keturunan Amerika. Pada zaman Revolusi Kebudayaan semua orang asing menjadi musuh rakyat Cina. Sudut pandang first person dapat dilihat dari awal penceritaan novel Pearl Of China. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan : “Sebelum menjadi Willow, aku adalah Rumput Liar . Nenekku, NaiNai, bersikeras lebih baik menamaiku rumput liar. Dia percaya dewa-dewa akan kesulitan membuat hidupkumenjadi lebih rendah lagi bila aku sudah berada di dasar. Papa tidak setuju. Laki-laki ingin menikahi bunga, bukan rumput liar. Mereka berdebat dan akhirnyamemilih Willow, yang dianggap cukup lembut untuk menangis sekaligus cukup kokoh untuk dijadikan alat pertanian. Aku selalu penasaran bagaimana pendapat ibuku andai beliau masih hidup.” Pearl Of China, 2010 : 2.

4.2 Analisis Tokoh Utama Berdasarkan Pendekatan Struktural

Pada sub bab ini penulis memaparkan tentang analisis hubungan antar unsur intrinsik khususnya antara tokoh utama dengan unsur intrinsik lainnya. Yang menjadi tokoh utama dalam novel Pearl of China adalah Pearl dan Willow. Dalam hal ini yang dibahas adalah hubungan antara tokoh utama dengan tokoh lain, tokoh utama dengan tema, tokoh utama dengan latar, dan tokoh utama Universitas Sumatera Utara