Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai
pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Struktural.
2.3.1 Teori Struktural Objektif
Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memfokuskan perhatian kepada sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai struktur
yang otonom dan bebas dari hubungannya dengan realitas, pengarang, maupun pembaca. Wellek dan Werren dalam Wiyatmi 2006:87 menyebutkan pendekatan
ini sebagai pendekatan intrinsik karya sastra yang dipandang memiliki kebulatan, koherensi, dan kebenaran sendiri.
Dalam meneliti sebuah karya sastra diperlukan pendekatan, dalam penulisan ini digunakan pendekatan struktural. Jika peneliti sastra ingin
mengetahui sebuah makna dalam sebuah karya sastra peneliti harus menganalisis aspek yang membangun karya tersebut dan menghubungkan dengan aspek lain
sehingga makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra mampu dipahami dengan baik. Pendekatan sturuktural melihat karya sastra sebagai satu kesatuan
makna secara keseluruhan. Menurut Teeuw 1984:135, pendekatan struktural mencoba menguraikan
keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Pendekatan
Universitas Sumatera Utara
struktural membongkar seluruh isi unsur-unsur intrinsik di dalam novel dan menghubungkan relevansinya antara unsur-unsur di dalamnya.
Teori struktural sastra merupakan sebuah teori untuk mendekati teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Struktural
sastra mengupayakan adanya suatu dasar yang ilmiah bagi teori sastra, seperti halnya disiplin-disiplin ilmu lainnya. Teeuw mengungkapkan, asumsi dasar
struktural adalah teks sastra merupakan keseluruhan, kesatuan yang bulat dan mempunyai koherensi batiniah 2011:46. Struktural secara khusus mengacu pada
praktik kritik sastra yang model analisisnya didasarkan pada teori linguistik modern, yang pendekatannya selalu pada unsur intrinsik struktur kesusastraan
dan menganggap teks sastra adalah yang otonom. Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan
secermat, seteliti, sedetail, dan sedalam mungkin tentang keterkaitan dan hubungan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan
makna menyeluruh. Analisis struktural merupakan satu langkah, satu sarana atau alat dalam proses pemberian makna dan dalam usaha ilmiah untuk memahami
proses dengan cara sesempurna mungkin.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta yang menjadi data
dan sumber data dalam penelitian.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian
yang didasarkan pada data deskripsi dari suatu kasus, keadaan, sikap, hubungan, atau suatu sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi objek penelitian.
Biasanya objek penelitian dilakukan untuk mendapatkan deskripsi, gambaran, atau suatu lukisan secara sistematis, faktual, detail, dan akurat serta sifat-sifat atau
perilaku hubungan antara berbagai fenomena. Ciri dari metode ini biasanya, difokuskan pada masalah faktual yang ada
pada waktu penelitian. Data yang dikumpulkan, disusun, dianalisis, dan diinterpretasi sangat tergantung pada teknik penelitian yang digunakan, karena itu
teknik-teknik pengumpulan dan analisis data harus disajikan secara jelas dan detail. Mula-mula data dikumpulkan dan disusun, lalu dideskripsikan, dengan
maksud menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis.
Universitas Sumatera Utara