2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
Menurut Jhingan 1996, investasi atau pembentukan modal merupakan jalan keluar utama dari masalah negara terbelakang ataupun berkembang dan kunci utama
menuju pembangunan ekonomi. Hal ini sebagaimana juga dipertegas oleh Nurkse 1996 bahwa lingkaran setan kemiskinan di negara terbelakang atau berkembang
dapat digunting melalui investasi atau pembentukan modal. Lebih rinci lagi dikatakan oleh Todaro 1981 bahwa persyaratan umum pembangunan ekonomi suatu negara
adalah: 1.
Akumulasi modal, termasuk akumulasi baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik dan sumber daya manusia;
2. Perkembangan penduduk yang dibarengi dengan pertumbuhan tenaga kerja dan
keahliannya; 3.
Kemajuan teknologi. Akan tetapi, bagi negara-negara terbelakang atau berkembang pembentukan
modal umumnya masih rendah. Menurut Jhingan 1996, penyebabnya adalah : 1.
Pendapatan rendah Karena pertanian, industri dan sektor lain di Negara berkembang masih
terbelakang, output nasional menjadi rendah dan begitu juga pendapatan nasional. Akibatnya, pendapatan perkapita rendah. Pada pihak lain, kecenderungan
berkonsumsi sangat tinggi sehingga seluruh pendapatan habis dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
Akhirnya, menabung menjadi tidak mungkin dan tingkat pembentukan modal tetap rendah.
2. Produktifitas rendah
Karena langkanya buruh yang efisien dan pengetahuan teknologi rendah, sumber alam sering dimanfaatkan secara keliru atau malah tidak dipergunakan, akibatnya
menghambat peningkatan pendapatan pemilik sumber alam hingga tidak mampu untuk menabung dan berinvestasi sehingga laju pembentukan modalpun tidak
meningkat. 3.
Kependudukan Karena pertumbuhan penduduk sangat tinggi sementara pendapatan perkapita
rendah maka akibatnya keseluruhan pendapatan dipergunakan untuk menghidupi tambahan penduduk dan hanya sedikit yang ditabung untuk pembentukan modal.
4. Kekurangan wiraswasta
Karena kecilnya pasar, kurangnya modal, langkanya milik pribadi dan perjanjian memperlambat usaha dan inisiatif untuk berwiraswasta sedangkan dalam
kenyataannya kewiraswastaan merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi;
5. Kekurangan overhead ekonomi
Karena kurangnya sumber tenaga, angkutan, perhubungan, air dan sebagainya telah memperlambat kegiatan usaha yang akhirnya berpengaruh terhadap
pembentukan modal
Universitas Sumatera Utara
6. Kekurangan peralatan modal
Di negara berkembang ketersediaan barang modal hanya sekitar 5-6 persen dari pendapatan nasionalnya, sedangkan di negara maju sampai 15-20 persen dari
pendapatan nasionalnya. Karena rendahnya modal maka penggatian barang modal menjadi tidak mungkin dan ini mempengaruhi pembentukan modal
7. Ketimpangan distribusi pendapatan
Adanya ketidakmerataan pendapatan di negara berkembang dimana hanya sekitar 3-5 persen berpenghasilan tinggi dan mereka ini berivestasi tidak pada saluran
yang produktif menyebabkan pembentukan modal tetap rendah. 8.
Pasar sempit Karena kemampuan untuk menyerap penawaran suatu produk baru, menyebabkan
tidak bergairahnya tumbuhnya usaha dan inisiatif masyarakat sehingga upaya pembentukan modal tetap rendah
9. Kekurangan lembaga Keuangan
Karena kurang berkembangnya pasar uang, pasar modal, lembaga kredit dan bank di Negara berkembang menyebabkan pengerahan dana tabungan dalam jumlah
yang cukup untuk tujuan investasi menjadi rendah 10.
Keterbelakangan ekonomi dan teknologi Aktifitas ekonomi yang terbatas dan terbengkalai, efisiensi buruh yang rendah,
nilai dan struktur sosial yang tradisional serta teknik produksi yang masih kuno telah menghambat pembentukan modal.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya menurut Sukirno 2011, faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi atau pembentukan modal yang akan dilakukan dalam perekonomian
adalah : 1.
Tingkat pengembalian yang diharapkan expected rate of return Investasi yang direncanakan hanya akan dilakukan apabila tingkat keuntungan
yang akan diperolehnya adalah lebih besar dari suku bunga yang harus dibayarnya.
Suatu kegiatan investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih besar daripada nilai sekarang
modal yang diinvestasikan. Nilai sekarang pendapatan di masa depan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukirno 2011 yaitu:
NS =
�
�
�+�
+
�
�
�+�
�
+
�
�
�+�
�
+ ⋯ +
�
�
�+�
�
……………….2.1
dimana : NS = nilai sekarang pendapatan yang diperoleh diantara tahun 1
hingga tahun n �
1
, �
2
,… �
�
= pendapatan netto keuntungan yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n
r = suku bunga Dengan memisalkan nilai sekarang yang diinvestasikan adalah M, penanaman
modal tersebut dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M NS M.
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan. Untuk kondisi
internal dapat berupa efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Disamping itu, kepemilikan hak monopoli, kedekatan dengan pusat kekuasaan
dan penguasaan jalur informasi juga menjadi faktor non-teknis internal perusahaan. Sedangkan kondisi eksternal perusahaan adalah perkiraan kondisi
ekonomi tingkat nasional maupun internasional, kondisi sosial politik serta kondisi keamanan negara. Selain itu, kebijakan pemerintah di bidang perpajakan
yang akan mempengaruhi permintaan agregat, juga menjadi faktor yang harus diperhitungkan terhadap tingkat pengembalian investasi yang diharapkan.
2. Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi investasi. Jika suku bunga tinggi, maka investasi akan berkurang. Hal ini disebabkan karena kenaikan
suku bunga terutama dalam hal ini suku bunga pinjaman menyebabkan biaya investasi semakin tinggi sehingga akan mempengaruhi tingkat pengembalian
modal atau tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari kegiatan investasi yang dilakukan. Demikian sebaliknya, jika suku bunga rendah akan mendorong lebih
banyak investasi karena biaya investasinya rendah sehingga tingkat pengembalian modal atau harapan keuntungan dari kegiatan investasi tersebut akan tinggi.
Untuk mengetahui bagaimana hubungan investasi dengan tingkat suku bunga, secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut, Sukirno, 2011 :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Sukirno 2011
Gambar 2.1 Grafik Hubungan Investasi dengan Suku Bunga
Pada Gambar 2.1 suku bunga sebesar ro terdapat investasi bernilai Io. Pada suku bunga sebesar r1 investasi meningkat menjadi I1. Demikian juga pada saat suku
bunga lebih rendah lagi yaitu sebesar r2 maka investasi semakin tinggi menjadi I2.
3. Kemajuan Teknologi
Adanya penemuan-penemuan teknologi baru oleh para pengusaha untuk dikembangkan dalam kegiatan produksi atau manajemen memacu dilakukannya
pembaruan-pembaruan atau inovasi dengan melakukan pembelian barang-barang modal baru dan adakalanya juga harus mendirikan bangunan-bangunan
pabrikindustri yang baru. Dengan demikian, makin banyak pembaruan- pembaruan yang dilakukan, makin tinggi investasi yang akan dicapai.
S uku Bunga
Investasi yang dilakukan
I
1
I
2
I
r r
1
r
2
I
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Teori-teori investasi