Pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita di Kota Tebing Tinggi

Tabel 4.8. Matriks korelasi spearman untuk pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Correlations Unstandardized Residual Investasi X Spearmans rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 -.033 Sig. 2-tailed . .830 N 44 44 Investasi X Correlation Coefficient -.033 1.000 Sig. 2-tailed .830 . N 44 44

4.2.2. Pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita di Kota Tebing Tinggi

Dengan memperhatikan perkembangan investasi dan pendapatan perkapita daerah Kota Tebing Tinggi dalam kurun waktu 11 tahun terakhir 2000-2010, memberikan gambaran bahwa adanya hubungan yang signifikan diantara kedua variabel tersebut. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat dalam model penelitian ini bahwa terdapat pengaruh investasi daerah Kota Tebing Tinggi terhadap pendapatan perkapita masyarakat. Untuk mendeteksi pengaruh tersebut, digunakan pengujian model regresi berupa uji koefisen determinasi R 2 , uji signifikansi parameter individual Uji statistik t dan uji asumsi klasik Normalitas, Autokorelasi dan Heterokedastis. Dengan bantuan program SPSS versi.17, diperoleh hasil model regresi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Hasil estimasi Pengaruh Investasi pembentukan modal tetap bruto terhadap pendapatan perkapita Kota Tebing Tinggi Y 2 Std.Er. : 0,001 = 0,046 + 0,040 I t-stat : 33,506 R : 0,982 R 2 DW-test : 1,811 : 0,964 4.2.2.1. Uji koefisien determinasi R 2 Berdasarkan output diperoleh angka R square sebesar 0,964. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen investasi di Kota Tebing Tinggi terhadap variabel dependen Pendapatan Perkapita sebesar 96,4. Dengan kata lain, variasi variabel bebas investasi yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 96,4 variasi dependen Pendapatan Perkapita. Sedangkan sisanya sebesar 3,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. . 4.2.2.2. Hipotesis yang diajukan adalah : Uji signifikansi parameter individual uji statistik t. H = β H = 0 : Tidak terdapat pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita Kota Tebing Tinggi 1 = β 1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita Kota Tebing Tinggi Universitas Sumatera Utara Dari hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk investasi sebesar 33,506 dan pada t- tabel dengan tingkat signifikansi 95 α =5, df n-k-1 = 42 diperoleh 2,018. Terlihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 33,506 2,018, maka H 4.2.2.3. ditolak yang berarti bahwa Investasi di Kota Tebing Tinggi berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perkapita. 1 Uji Normalitas Uji asumsi klasik. Hasil Uji normalitas pada model regresi diatas dengan menggunakan analisis grafik normal P-Plot regresi dan Uji One Sample kolmogorov-Sminorv dan dengan bantuan program SPSS versi.17 diperoleh hasil sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Grafik normal P-Plot regression standardized residual Dari Normal P-Plot diatas terlihat bahwa penyebaran data titik berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan telah memenuhi asumsi normalitas yaitu data terdistribusi secara normal dan tidak terjadi penyimpangan. Demikian juga dengan menggunakan uji One Sample kolmogrov- Sminorv , dimana jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal. Melalui metode pengolahan data yaitu program SPSS versi.17, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10. Uji One Sample Kolmogorov – Sminorv One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 44 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .04921782 Most Extreme Differences Absolute .142 Positive .142 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .941 Asymp. Sig. 2-tailed .339 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara Dari tabel terlihat bahwa nilai signifikansi Asymp.Sig. 2-tailed sebesar 0,339 atau lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut diatas memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Autokorelasi Dimaksudkan untuk melihat adanya hubungan antara variabel pengganggu satu tahun pengamatan dengan variabel pengganggu tahun pengamatan lainnya. Uji ini menggunakan nilai Durbin Watson Test DW Test. Dari hasil analisis dengan menggunakan SPPS versi.17, diperoleh nilai DW Test sebesar 1,811. Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi maka nilai tersebut dibandingkan dengan DW tabel. Nilai DW untuk k =1 variabel bebas dan n = 44 jumlah data diperoleh dl = 1,442 dan du = 1,544. Oleh karena nilai DW lebih besar dari batas atas du = 1,544 dan kurang dari 4 – du 2,456 atau 1,544 1,811 2,456 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif dari model regresi. 3 Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uji korelasi Spearman, jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Melalui analisis data SPSS versi 17, diperoleh hasil uji Spearman dengan nilai signifikansi sebesar 0.859 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti model regresi yang digunakan terbebas dari heteroskedastisitas sebagaimana terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.11. Matriks korelasi spearman untuk hubungan investasi terhadap pendapatan perkapita Correlations Unstandardized Residual Investasi X Spearmans rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 .028 Sig. 2-tailed . .859 N 44 44 Investasi X Correlation Coefficient .028 1.000 Sig. 2-tailed .859 . N 44 44 4.3. Pembahasan 4.3.1. Investasi dan pertumbuhan ekonomi