Konsekuensi dai pendekatan strategi demand side adalah membutuhkan waktu yang lama karena berhubungan dengan transformasi teknologi, transformasi
struktur kelembagaan dan yang paling penting proses ini membutuhkan evolusiperombakan cara berpikir. Sedangkan keunggulan dari strategi ini
umumnya berjalan stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh perubahan di luar wilayah. Stabilitas ini berkaitan dengan perubahan-perubahan struktur
kelembagaan yang mantap.
2. Strategi Supply side
Strategi Supply side adalah suatu strategi pengembangan wilayah yang terutama diupayakan melalui investasi modal untuk kegiatan-kegiatan produksi yang
berorientasi keluar. Tujuan penggunaan strategi ini adalah untuk meningkatkan pasokan dari komoditi yang pada umumnya diproses dari sumber daya alam lokal.
Kegiatan produksi terutama ditujukan untuk ekspor yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan lokal. Selanjutnya ini akan menarik kegiatan lain untuk
datang ke wilayah tersebut. Contoh dari strategi ini adalah strategi pengembangan eksploitasi sumber daya alam melalui penambangan, logging HPH, dan lain-
lain. Keuntungan penggunaan strategi Supply side adalah prosesnya cepat sehingga
efek yang ditimbulkannya cepat terlihat. Beberapa permasalahan yang sering muncul dari digunakannya strategi ini adalah timbulnya enclave karena
keterbatasan kapasitas pengetahuan, keahlian dan kompetensi penduduk lokal
Universitas Sumatera Utara
sehingga seringkali hanya masyarakat tertentu dengan jumlah yang terbatas atau pendatang dari luar kawasan saja yang menikmatinya. Kemudian, sangat peka
terhadap perubahan-perubahan ekonomi di luar faktor eksternal.
2.3. Pertumbuhan Ekonomi
Persoalan pertumbuhan ekonomi economic growth telah mendapat perhatian yang besar, sejak munculnya ilmu ekonomi. Menurut Nanga 2005, pertumbuhan
ekonomi dibutuhkan dan merupakan sumber utama peningkatan standar hidup standard of livingi
penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Kata lain, kemampuan ekonorni suatu negara untuk meningkatkan standar hidup penduduknya
adalah sangat bergantung dan ditentukan oleh laju pertumbuhan ekonomi jangka panjangnya long run rate of economic growth. Tetapi menurut Senghaas 1988,
yang menentukan bukanlah pertumbuhan itu sendiri melainkan dampak perluasan pertumbuhan dan sejauhmana dapat terbentuk perekonomian yang koheren dengan
adanya dorongan pertumbuhan sektoral. Teori pertumbuhan ekonomi didefinisikanr sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per
kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan Boediono,
1992. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari beberapa pengertian diatas, dapat dimengerti bahwa pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi yang memiliki pengertian yaitu pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Artinya, ada tidaknya
pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun tetapi
juga perlu diukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi seperti perkembangan pendidikan, perkembangan teknologi, peningkatan
dalam kesehatan, peningkatan dalam infrastruktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan kemakmuran masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang menggunakan data berbagai jenis produksi dengan satuan ukurannya yang beragam sangat sukar untuk memberikan gambaran
tentang pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Oleh karena itu, ukuran yang digunakan untuk menaksir perubahan output adalah nilai moneternya uang yang tercermin
dalam nilai Produksi Domestik Bruto PDB yaitu nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut baik oleh warga negara tersebut maupun
warga negara asing dalam satu tahun. Konsep lain yang juga menggambarkan perubahan output adalah Produk Nasional Bruto PNB yaitu nilai barang dan jasa
dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Namun, dalam
analisis makro ekonomi, istilah yang sering digunakan adalah pendapatan nasional national income mewakili arti Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto.
Nilai Pendapatan Nasional yang digunakan adalah nilai pendapatan nasional riil yang
Universitas Sumatera Utara
dihitung berdasarkan harga konstan tetap, sebab dengan menggunakan harga konstan pengaruh perubahan harga telah dihilangkan sehingga sekalipun nilai yang
muncul adalah nilai uang dari total output barang dan jasa, perubahan nilai pendapatan nasional sekaligus menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan
jasa yang dihasilkan selama periode pengamatan. Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat digunakan
rumus sebagai berikut, Sukirno, 2011 :
� =
�� ����
�
−�� ����
�
�� ����
�
� ���
…………………………..2.8
dimana : g
= pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dalam persen PN riil
1
PN riil = pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat
pertumbuhan ekonominya dihitung
Dalam keadaan dimana suatu Negara tidak melakukan penghitungan pendapatan nasional menurut harga konstantetap, untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi penghitungannya harus dilakukan dua tahap yaitu pertama, menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada
harga masa ini, dan kedua,menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi. = Pendapatan nasional pada tahun sebelumnya
Untuk menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa kini, dapat digunakan rumus sebagai berikut, Sukirno,
2011 :
Universitas Sumatera Utara
�� ����
�
=
��� ��
�
� ��
�
……………………………….2.9
dimana, PN riil
n
HI = pendapatan nasional riil tahun n
n
PNn = pendapatan nasional pada tahun n
= indeks harga pendeflasi pendapatan nasional tahun n
2.3.1. Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh 4 empat faktor yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang modal,
luas tanah dan kekayaan alam serta tingkat teknologi yang digunakan. Dari keempat faktor tersebut yang menjadi titik berat perhatian mereka adalah pengaruh
pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari teori masing-masing ahli ekonomi klasik sebagai berikut: Irawan dan Suparmoko,
1992.
1. Adam Smith