Proses Interaksi Anggota terhadap Anggota yang Lain dan SS501

mereka abang aku. Jadi karena orang itu kek gitu, gak mau kalah lah. Ada rasa tersaingi gitu lho kak.” Perasaan memiliki tersebut ditampilkan melalui panggilan suami olehnya dan alasan ia menyukai Jung Min agak aneh. Ia menyukai sisi negatif dari personil ini. Saat ditanya mengapa dia hanya bisa menjawab tidak tahu. “Jung Min. Karena kak, dia itu cerewet, egois, sebenernya saya juga bingung kak… dia itu lebih banyak sisi negatifnya daripada sisi positifnya, tapi ntah kenapa saya suka karena dia punya sisi negatif yang seperti itu.” Panggilan suami tersebut salah satu cara mereka membentuk identitas. Secara tidak langsung, mereka ingin anggota yang lain tahu bahwa ia adalah ‘istri’ dari personil yang mereka sukai. Hal ini wajar saja di dalam suatu komunitas penggemar, hal ini menampilkan rasa fanatisme terhadap kesukaan mereka.

IV.2.2. Proses Interaksi Anggota terhadap Anggota yang Lain dan SS501

Seseorang tidak pernah berjalan sendirian tanpa mengandalkan makna dan tindakan yang dipelajari dalam interaksi sosial dengan orang lain. Masyarakat society atau kehidupan kelompok, terdiri atas perilaku-perilaku kooperatif anggota-anggotanya. Kerja sama manusia mengharuskan kita untuk mengetahui apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Jadi kerja sama terdiri dari ‘membaca’ tindakan dan maksud orang lain serta menanggapinya dengan cara yang tepat. Pemaknaan seseorang merupakan hasil dari interaksi orang lain. Interaksi dari anggota-anggota di Triple S menciptakan solidaritas dan loyalitas yang berakibat pada fanatisme terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan komunitas. Seperti pernyataan informan 1 bahwa mereka Universitas Sumatera Utara peduli kepada anggota yang kurang mampu dalam membeli barang-barang asli SS501. “… ga tahu yah kalo fandom lain tapi kalo kami TS kalo mau jalan kemana ada konser DS . Kita tuh kalo punya tiket gratis atau murah itu bakal dikabar-kabari apalagi kan K’Juni punya link yang bagus. Ato ada temen TS yang pengen kali dan lagi ga ada duit cuman kalo secara pribadi mau pinjam , yah bakal dipinjemin ga masalah selama dibalikin…” Informan 2 merasa senang berada di tengah-tengah Triple S karena adanya saling kepedulian contohnya dinyatakan sebagai berikut: “..terus kalau lagi butuh PR gitu kan Tyas bisa nanya-nanya ama kakak-kakak itu. Kayak sama Kak Tya dia kan juga TS Medan yang sudah kuliah, terus Tyas ada PR surat menyurat tinggal minta ama dia aja bahannya…” Dan informan 3 merasa kalau berada di komunitas Triple S, dia lebih bebas dan ceria karena ada tempat bercerita tentang boyband kesukaannya. Maka dia paling suka saat-saat berkumpul bersama Triple S. “Waktu ngumpul-ngumpulnya lah kak. Apapun ceritanya mau kayakmana pun kondisinya, lagi awak ngga mood atau mood nya lagi drop kali pun kalo ngumpul sama TS rasanya bangkit lagi.” Loyalitas mereka terhadap Triple S dan SS501 tersirat dalam pernyataan informan 3, saat saya bertanya apakah akan berpindah ke lain fandom dan dia menjawab : “..untuk pindah fandom…? Oh tidak tidak suara meninggi dan membuat gerakan tangan tidak, tidak bisa, tidak bisa hahha…” Padahal teman akrab informan 3 di kapus adalah seorang elf dan mereka sering berdiskusi tentang boyband masing-masing, tapi ia tidak terpengaruh dengan temannya. Informan 3 juga akrab dengan fandom lain seperti U-Kiss. Walau begitu, ia tetap memilih setia kepada SS501. Universitas Sumatera Utara Tetapi, tidak semua dari ketiga informan memiliki loyalitas yang tinggi. Informan 2 memiliki komunitas lain yaitu Elf komunitas penggemar boy band Super Junior, ini dinyatakan saat peneliti bertanya apakah ada boyband lain yang ia sukai dan berikut jawabannya: “Suju suka, kadang kan aku jadi elf juga, Minggu ini ada gath..” Pandangan setiap fans girl, satu orang sebaiknya menyukai satu boyband saja, kalau tidak begitu akan tersisih dari komunitas. Loyalitas yang rendah ini terjadi akibat belakangan ini, informan 2 sering tidak mengikuti gathering Triple S karena ada urusan mendadak yang menyangkut masalah keluarga. Contohnya pada saat gathering tanggal 27 Februari lalu, informan berhalangan hadir karena ada salah seorang saudaranya menikah pada tanggal itu. Informan merasa bahwa anggota Triple S yang lain mengacuhkannya karena hal tersebut sehingga timbul ketidaknyamanan informan 2 dalam komunitas Triple S. Jadi dia mencari komunitas baru, yang lebih menerimanya tetapi tidak meninggalkan Triple S nya. “…sekarang sih kurang akrab juga ama TS Medan, sama Kak Juni sama Kak Ling, semenjak Tyas jarang datang gathering, kayak yang baru-baru ini ga datang, orang tuh agak sinis gitu, Tyas ya santai aja, Kayaknya Tyas tetap jadi Triple S Elf” Pernyataan-pernyataan ketiga informam menunjukan bahwa mereka ada yang memiliki loyalitas yang tinggi dan rendah pula. Seperti informan 1 dan 3, mereka memiliki loyalitas yang tinggi dengan memutuskan untuk hanya mengikuti SS501. Hal ini disebabkan berbagai faktor. Keterlibatan dalam komunitas tersebut bisa mempengaruhi loyalitas terhadap kelompok. Informan 1 merupakan salah satu admin 45 45 Admin adalah istilah untuk para anggota Triple S yang mengurus berbagai kegiatan tentang Triple S, seperti; gathering dan memperbaharui status Facebook dan Twitter Triple S. di Triple S. Tetapi informan tidak mau kalau saya menyebutnya admin karena itu membuatnya terkesan berbeda dari anggota Triple S yang lain. Padahal dia menganggap semua anggota Triple S adalah sama. Universitas Sumatera Utara “Kami ada berenam yang istilahnya mau repot lah. Kami ga suka dibilang admin, kak. Karena admin tuh kesannya jauh dari member. Kayak hari tu pernah ada gath Kpop Lover mereka sms ada gath tapi cuma admin aja yang bole ikut. Terus Kak Ling marah “Disini kami ga ada namanya admin, cuma sebagian orang yang kebetulan mau repot aja”” Setiap ada acara gathering, ia selalu mengambil bagian di dalamnya untuk mengurus jadwal, tempat, dan acara. Pada gathering terakhir yang saya ikuti, saya melihat informan 1 sibuk mendokumentasikan acara yang sedang berlangsung, ini membuktikan bahwa informan tidak hanya terlibat sebelum hari gathering tapi juga saat gathering berlangsung. Posisinya sebagai admin membuatnya lebih dekat semua anggota Triple S dan ada sense of belonging di dalamnya. Bagaimana kaitan loyalitas yang tinggi dan rendah terhadap kelompok. Informan 3 bukan merupakan admin tetapi dia selalu mengambil bagian dalam setiap gathering. Dia mengisi acara dengan menampilkan dance cover dan ini dilakukannya bersama beberapa anggota Triple S yang lain. Biasanya, mereka akan berlatih 4 kali sebulan di rumah tante informan 3, sebulan sebelum gathering diadakan. Anggota Triple S yang lain senang melihat penampilan dance cover tersebut dan merekamnya dengan menggunakan handphone ataupun handycam. Seperti pernyataan informan 3 berikut ini: “Kemaren itu pas pertama kali, itu gathering ketiga ya? Itu DS kan baru come back tu seminggu yang lalunya, jadi sengaja emang mempelajari ‘Love Ya’, jadi sebenarnya pada waktu itu orang itu pada bilang “puterinlah lagu ‘Love Ya’”, maksudnya supaya bisa ngedance gitu kan, ngedance bareng-bareng” Informan memang mempunyai hobi menari semenjak kecil. Dia menarikan tari kreasi dan tradisional saat SD, SMP dan SMA, kadang juga mengikuti Universitas Sumatera Utara perlombaan. Salah satu hal yang membuatnya menyukai Triple S karena ia bisa mengembangkan bakatnya disini. Lain halnya dengan informan 2, ia tidak memiliki keterlibatan langsung dalam kegiatan Triple S. Ia hanya anggota yang datang apabila diadakan gathering. Posisinya yang masih bersekolah dan orangtuanya yang tidak setuju atas keanggotaannya di Triple S, membuat ruang geraknya untuk aktif di komunitas ini terbatas sehingga ia tidak dapat mengikuti setiap gathering yang berlangsung. Informan merasa hal ini yang membuat dirinya diacuhkan oleh anggota Triple S yang lain. Perasaan tersebut mengakibatkan ia memiliki loyalitas yang rendah terhadap kelompok dan beralih pada komunitas lain. Walupun begitu informan tidak mau melepaskan keanggotaannya di Triple S, ia bertahan karena masih menyukai SS501. Ketiga informan memang sangat mengagumi boyband yang satu ini. Dan ketiganya memiliki alasan yang hampir sama untuk rasa sukanya tersebut yaitu mereka mengagumi sikap dan sifat para personil SS501, yang menghargai dan menyayangi fansnya. Mereka bisa mengetahui hal ini dari info-info pada media- media online yang tersedia. “Tami lebih fokus ke sikapnya, banyak yang artisnya ga peduli fans tapi mereka ga gitu. Bahkan pernah ada fans yang nunggu mereka dari pagi ampe malam, akhirnya mereka berlima tek-tekan baca menggabungkan duit buat bayarin fansnya buat spa karena di luar kan dingin. Dan pernah juga TS nunggui rame-rame dibeliin ramen. Emang yang udah care, Mereka juga care sama keluarga mereka juga satu sama lain ga pecah, yang emang ga hanya sekedar kontrak.” Informan 1 “Mereka tuh sayang ama fans, menghargai fans, mereka lebih suka dapat surat dari penggemar daripada hadiah.” Informan 2 “Karena orang itu menghargai kali, pernah waktu itu kan ada acara, jadi semua pada nunggu, trus ujan, jadi satpamnya gak ngasi Universitas Sumatera Utara masuk, trus leadernya bilang, udah kasi masuk aja, lagian emang mereka, gak tau lah ya, kayaknya TS itu emang dihargai mereka kali, gitu. Jadi kayak ada TS yang udah beli tiket konser kan, tapi tiba-tiba dia sakit ginjal, jadi harus dioperasi, jadi TS itu bilanglah kalo ada anggota TS yang sakit gitu kan, trus leader langsung beliin boneka gitu. Gak tau lah, ngehargain kali. Kalo lihat idola- idola lain gak ada yang sampe segitunya.” Informan 3 Setiap peneliti bertanya pandangan mereka atau info-info tentang personil SS501, mereka selalu menjawabnya dengan bersemangat. Kecintaan mereka terhadap boyband merupakan faktor lain mempengaruhi loyalitas mereka terhadap komunitas. Pemaknaan yang sama terhadap SS501 menciptakan kesukaan yang begitu besar dan bila keluar dari komunitas, mereka tidak akan ada lagi wadah untuk berbagi cerita tentang SS501. Mereka menganggap bahwa SS501 bisa menghargai fans dengan baik dan itu tidak hanya berada di mulut saja melainkan juga dari tindakan mereka terhadap fans. Mereka memperlakukan fans seperti saudara perempuannya sendiri, mengunjungi saat fans sakit, menyapa, mentraktir mereka mie ramen bahkan spa. Pada tahapan ini telah terjadi Role Taking yaitu kemampuan untuk menempatkan dirinya pada posisi personil SS501 dan bertindak sebagaimana mereka akan bertindak . Ketiga informan memang hanya melihat dari media online saja tapi secara tidak langsung mereka merasa bahwa SS501 akan melakukan hal yang sama kepada mereka nantinya. Mereka mampu memberi jawaban kepada diri sendiri seperti orang lain yang juga memberi jawaban dan menaruh harapan juga kepercayaan akan diperlakukan sama dengan fans lainnya saat bertemu SS501 nanti.

IV.2.3. Gaya Hidup

Dokumen yang terkait

Konstruksi Identitas Diri Murid pada Lembaga Pendidikan Non Formal (Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Emphaty Medan).

2 74 151

FENOMENA KOREAN WAVE ATAU HALLYU SEBAGAI ALAT DIPLOMASI KOREA SELATAN

1 3 89

JILBAB DAN IDENTITAS DIRI MUSLIMAH (Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah Jilbab dan Identitas Diri Muslimah Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah di Komunitas Solo Hijabers Kota Surakarta.

0 5 14

ANALISIS PERILAKU FANATISME PENGGEMAR BOYBAND KOREA (STUDI PADA KOMUNITAS SAFEL DANCE CLUB).

15 36 81

Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)

0 0 12

Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)

0 0 2

Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)

0 0 16

Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)

0 0 59

Identitas Diri Dalam Komunitas Punks (Studi Kasus Identitas Diri Anak Punk Yang Sudah Bekerja Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi Pada Komunitas Punks Di Kota Medan)

0 0 5

FENOMENA HALLYU DALAM PEMBENTUKAN TREN REMAJA (Studi kasus pada Sone penggemar Girl Band Korea “Girls Generation” di Han-Guk Aein Community) - FISIP Untirta Repository

0 0 134