4. 5 Etnis 4. 5. 1 Etnis Karo PENDAHULUAN

yang sama kepada setiap warga negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan perundang- undangan.

1. 4. 5 Etnis

Etnis adalah suatu kesatuan budaya dan teritorial yang tersusun rapi dan dapat digambarkan ke dalam suatu peta etnografi. Umumnya kelompok etnis dikenal sebagai suatu populasi 1 Secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan. 2 Mempunyai nilai- nilai budaya sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk budaya. 3 Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri. 4 Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain. 24 Definisi yang ideal memang tidak berbeda jauh dengan yang umum kita kenal, yaitu bahwa “suku bangsa = budaya = bahasa; sedangkan masyarakat = suatu unit yang hidup terpisah dari unit lain”. 25 Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Koentjaranigrat, Setiap kelompok memiliki batasan- batasan yang jelas untuk memisahkan antara satu jenis kelompok etnis dengan etnis lainnya. Konsep yang tercakup dalam istilah etnis adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas seringkali dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga. 26 Sedangkan menurut Payung Bangun suku bangsa yang sering disebut etnik etnis atau golongan etnis, mempunyai tanda- tanda atau ciri karakteristik: 1 Memiliki wilayah sendiri. 2 Mempunyai struktur politik sendiri berupa tata 24 Frederik Bart, dkk. Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta. UI Press. 1988. Hal 11 25 Ibid. 26 Koenjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta. Penerbit Djambatan. 1982. Hal 58 Universitas Sumatera Utara pemerintahan dan pengaturan kekuasaan yang ada. 3 Ada bahasa sendiri yang menjadi alat komunikasi dalam interaksi. 4 Mempunyai seni sendiri seni tari lengkap dengan alat- alatnya, cerita rakyat, seni ragam hias dengan pola khas tersendiri. 5 Seni dan teknologi arsitektur serta penataan pemukiman. 6 Sistem filsafat sendiri yang menjadi landasan pandangan sikap dan tindakan. 7 Mempunyai sistem religi kepercayaan, agama sendiri. 27

1. 4. 5. 1 Etnis Karo

Dalam beberapa literatur tentang Karo, etimologi Karo berasal dari kata Haru. Kata Haru ini berasal dari nama kerajaan Haru yang berdiri sekitar abad 14 sampai abad 15 di daerah Sumatera Bagian Utara. Kemudian pengucapan kata Haru ini berubah menjadi Karo. Inilah diperkirakan awal terbentuknya nama Karo. 28 Penelusuran sejarah Kerajaan Haru sebenarnya merupakan migrasi atau pergerakan orang Karo dari pantai pesisir menuju pedalaman pegunungan sudah membentuk arus bolak- balik. Setelah penaklukan kerajaan Haru II Deli Tua orang Karo lari ke dataran tinggi Karo, Seberaya. Secara alamiah, karena dimakan waktu, pertumbuhan penduduk, arus pendatang berikutnya menjadikan terjadinya pertumbuhan desa. Untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dan juga dalam rangka perluasan kekuasaan dan lahan pertanian, maka masyarakat Karo yang sudah berada di dataran tinggi kembali ke pesisir, seperti Deli Serdang, Langkat dan 27 Payung Bangun. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Jakarta. FISIP UKI. 1998. Hal 63 28 Darwan Prinst. Adat Karo. Medan. Bina Media Perintis. 2004. Hal 17 Universitas Sumatera Utara membentuk komonitas baru lagi, disinilah timbul istilah Karo Jahe dan Karo Binge. 29 Meskipun terdapat perbedaan istilah antara Karo Jahe dan Karo Binge, namun kedua memiliki kesamaan dalam tatanan kehidupan masyarakat Karo yang terikat dalam suatu tatanan sistem, yaitu: merga silima, tutur siwaluh, rakut sitelu. Merga silima lima klan yang dikenal dalam masyarakat Karo, berasal dari kata meherga mahal dan merga di Sumatera Utara hanya dikenal pada etnis Batak dan Nias, sedangkan etnis Melayu tida memiliki merga. Merga ini menunjukan identitas dan sekaligus penentuan sistem kekerabatan orang Karo. Menurut Kongres Budaya Karo pada tahun 1995 di Berastagi, salah satu keputusan yang diambil ialah merga- merga yang terdapat dalam Merga Silima yaitu: Karo- Karo, Ginting, Perangin- angin, Sembiring dan Tarigan. 30 Selain dari lima merga yang dikenal dimasyarakat Karo dikenal juga beberapa sub merga dalam masyarakat Karo. Berikut ini merupakan daftar merga, sub merga dan kesain merga kampung asal pada masyarakat Karo: 31 29 Sarjani Tarigan. Lentera Kehidupan Orang Karo dalam Berbudaya.Medan. 2009. Hal 34 30 Ibid. hal 98 31 Darwan Prinst. Op. Cit. Hal 26- 42 Universitas Sumatera Utara Tabel 1. 5 Merga Karo- Karo, Sub Merga dan Kampung Asalnya Merga Sub Merga Kesain Karo- Karo Sinulingga Lingga, Gunung merlawan, Bintang Meriah Kacaribu Kacaribu, Kuta gerat Surbakti Surbakti, Gajah Purba Kabanjahe, Berasstagi, Laucih, Kuta kepar Ketaren Ketaren, Raya, Sibolangit, Kutabale, Pertampilen Kaban Kabantua, Sumbul, Pernantin Sinuraya Singgamanik, Bunuraya, Kandibata Sitepu Naman, Sukanalu, Teran, Beganding Karo Sekali Seberaya Sinukaban Pernantin, Kabanjahe, Kaban tua, Bintang meriah, Buluh naman, Lau lingga, Sumbul Barus Barus jahe, Buntu, Barus julu,Tanjung barus, Talimbaru, Serdang, Penampen Jung Kutanangka, Perbesi, Kalang, Batu Karang Sihuhaji Aji si empat Bukit Bukit, Buluhawar Universitas Sumatera Utara Tabel 1. 6 Merga Ginting, Sub Merga dan Kampung Asalnya Ginting Suka Suka, Linggajulu, Naman, Berastepu Babo Guru benua, Munte, Kuta great Sugihen Sugihen, Juhar, Kutabangun Ajartambun Rajamerahe, Bahorok Jadi Bata Juhar Munthe Kutabangun, Aji nembah, Kubu, Dokan, Munthe, Tengging Manik Tongging, Lingga, Bunga baru Tumangger Kidupen Guru Patih Raja tengah, Tengging Jawak Cingkes Pase Kutabangun Sinusinga Singa Siberas Lau petundal Tabel 1. 7 Merga Perangin- angin, Sub Merga dan Kampung Asalnya Perangin- angin Sukatendel Sukatendel Sebayang Perbesi, Kuala, Gunung, Kuta gerat, Pertumbuken Picawan Perbesi Sinurat Kerenda, Beganding Singarimbun Mardinding, Kuta Mbaru, Temburun, Tanjong Kacinambun Kacinambun Bangun Selandi, Jandi meriah, Batu karang, Nari gunung Pinem Sarintonu, Sidikalang, Taneh pinem, Kota cane, Pernantin, Juhar Laksa Juhar Keliat Mardinding Rimokayu Batu karang Universitas Sumatera Utara Tabel 1. 8 Merga Sembiring, Sub Merga dan Kampung Asalnya Sembiring Kembaren Semparaya, Liangmelas Sinulaki Silalahi, Paropo Keloko Pergendangen, Tualang, Paropo Pandia Seberaya, Payung, Beganding Gurukinayan Gurukinayan, Gunung meriah Brahmana Rumah Kabanjahe, Perbesi, Limang, Bekawar Meliala Sarinembah, Kidupen, Raja berneh, Naman Depari Seberaya, Perbesi, Munthe Pelawi Ajijahe, Perbaji, Selandi, Perbesi, Kandibata Maha Martelu, Pandan, Pasir tengah Sinupayung Juma raja, Negeri Colia Kubucolia, Seberaya Pandebayang Buluhnaman, Gurusinga Tekang Kaban Muham Susuk, Perbesi Busok Kidupen, Lau Perimbon Tabel 1. 9 Merga Tarigan, Sub Merga dan Kampung Asalnya Tarigan Sibero Juhar, Kuta raja, Keriahen, Tanjong beringin Tua Pergendangen Gersang Nagasaribu, Seribujandi, Jandi, Berastepu, Kutaraya Silangit Gunung meriah Tambak Cingkes, Kebayaken, Sukanalu Gerneng Cingkes Gana- gana Batu karang Japang Pergendangan Tambun Binaraga, Rakutbesi, Sinaman Bodong Lingga Pekan Batu karang, Suka nalu Purba Tanjung purba, Purba tua Tegur Suka, Seribujandi Universitas Sumatera Utara Sistem politik tradisional masyarakat Karo adalah kesain semacam RW, kuta semacam RT, urung semacam desa, serta kerajaan semacam kecamatan. Kesain adalah kesatuan masyarakat Karo yang paling kecil, masyarakat berada di dalam kesain ini adalah mereka yang se subklan. Fungsinya selain kesatuan sosial budaya, juga sebagai interaksi kemasyarakatan. Kuta, adalah kesatuan sistem politik dan budaya di dalam masyarakat Karo tradisional, masyarakat yang berada di dalam kuta ini adalah mereka yang berbeda subklan tetapi masih ada hubungan kekerabatan. Kuta didirikan oleh kelompok klen simantek kuta dan menjadi kuta kemulihen kampung asal dari klan maupun sub klan yang mendirikannya. Masyarakat desa di Karo, terdiri dari beberapa klan, bila dipilah menjadi; pemilik dan pendiri desa serta pendatang. Mereka yang bukan berasal dari klan pemilik dan pendiri desa pada umumnya masih mempunyai hubungan darah dengan pihak klan pemilik dan pendiri desa, hubungan ini terjalin melalui perkawinan sehingga bukan disengaja. Universitas Sumatera Utara

1. 5 Hipotesis