Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

46 Tabel 3.4 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel No NAMA PERUSAHAAN KODE 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO 2 Bank Capital Indonesia Tbk BACA 3 Bank Central Asia Tbk BBCA 4 Bank Bukopin Tbk BBKP 5 Bank Negara Indonesia Persero Tbk BBNI 6 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 7 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI 8 Bank Tabungan Negara Persero Tbk BBTN 9 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 10 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk BJBR 11 Bank Mandiri Persero Tbk BMRI 12 Bank Bumi Arta Tbk BNBA 13 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 14 Bank Permata Tbk BNLI 15 Bank Sinar Mas Tbk BSIM 16 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 17 Bank Victoria International Tbk BVIC 18 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC 19 Bank Mayapada Internasioanal Tbk MAYA 20 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk MCOR 21 Bank Mega Tbk MEGA 22 Bank NISP OCBC Tbk NISP 23 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN Sumber: www.idx.co.id data diolah 3.7 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari media cetak maupun media elektronik berupa laporan keuangan periode tahun 2012-2014. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber- sumber cetak, dimana data sekunder dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Data sekunder ini yang berupa laporan keuangan dapat diperoleh dari www.idx.co.id.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam Universitas Sumatera Utara 47 penelitian ini. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber- sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, dengan demikian teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah Sujarweni, 2015:121. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda yaitu untuk regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen dan satu variabel dependen. Data-data yang diperoleh merupakan data dengan karakteristik panel dan akan diolah dengan menggunakan Eviews 7 dan melakukan pemilihan model data panel. Menurut Ariefianto 2012:148 data panel adalah data yang berstruktur urut waktu sekaligus cross section. Data semacam ini diperoleh dengan mengamati serangkaian observasi cross section antar individu pada suatu periode tertentu. Penelitian ini juga menggunakan tahapan analisis dengan melakukan pengujian hipotesis yaitu uji signifikansi serempak uji F dan uji parsial uji t.

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian data-data tersebut Universitas Sumatera Utara 48 diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai topik ataupun masalah yang diteliti. 3.9.2 Uji Asumsi Klasik 3.9.2.1 Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Jarque-Bera J-B. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik J-B, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. 2. Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi

3.9.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat Sujarweni, 2015:158. Untuk mendeteksi apakah terindikasi terjadi gejala multikolinearitas, dapat digunakan pendekatan matriks korelasi dari variabel bebas. Jika terdapat nilai korelasi di atas 0,8 antar variabel bebas, maka diindikasi terjadi multikolinearitas. Gujarati dalam Gio 2015: 20 menyatakan sebagai berikut. “Another suggested rule of thumb is that if the pair-wise or zero-order correlation coefficient between two regressors is high, say, in excess of 0,8, then multicolinearity is a serious problem”. Universitas Sumatera Utara 49

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Asumsi homoskedastisitas menyatakan terjadi kesamaan varians dari error errors with constant variance untuk setiap tingkatan atau level dari variabel- variabel bebas. Ketika asumsi homoskedastisitas tidak dipenuhi, maka peristiwa tersebut disebut heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik uji Glejser, dengan ketentuan sebagai berikut Gio, 2015: 57: 1. Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas ≥ 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas 2. Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas.

3.9.2.4 Uji Autokorelasi

Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Field dalam Gio Gio, 2015: 58 menyatakan sebagai berikut. “The size of the Durbin-Watson statistic depends upon the number of predictors in the model and the number of observations. For accuracy, you should look up the exact acceptable values in Durbin and Watsons 1951 original paper. As very conservative rule of thumb, values less then 1 or greater than 3 are definitely cause for concern; however, values closer to 2 may stil be problematic depending on your sample and model”. Menurut Sujarweni 2015:159 menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara varibael pengganggu pada periode t-1 tertentu dengan variabel sebelumnya. Dalam keadaan pelanggaran asumsi independensi dari error, estimator-estimator yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara 50 dengan metode kuadrat terkecil ordinary least square masih bersifat tak bias, konsisten, secara asismtotik terdistribusi normal, namun estimator-estimator tersebut tidak lagi efisien. Sebagai akibatnya, uji signifikansi � dan � yang biasa tidak lagi valid.

3.9.3 Pemilihan Model Data Panel

Untuk mengestimasi parameter model data panel, terdapat beberapa model yaitu: 1. Model Efek Tetap Fixed Effect Model, FEM Model ini mengasumsikan bahwa ada variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model sehingga memungkinkan adanya intersep yang tidak konstan, dimana intersep ini memiliki kemungkinan untuk berubah pada setiap individu dan waktu. 2. Model Efek Random Random Effect Model, REM Berbeda dengan model efek tetap, pada model efek random, perbedaan antara individu atau waktu dicerminkan lewat error. Model ini juga memperhitungkan bahwa gangguan memiliki kemungkinan berkorelasi sepanjang urut waktu dan cross section. 3. Model Residual Gabungan Pooled OLS Pooled OLS merupakan model yang paling sederhana untuk mengestimasi parameter model data panel. Model ini mengkombinasikan data cross section dan time series urut waktu sebagai satu kesatuan. Untuk mengestimasi model data panel, metode ini biasanya menggunakan Ordinary Least Square OLS. Universitas Sumatera Utara 51 Langkah-langkah untuk pemilihan model data panel dapat dilakukan dengan : 1. Estimasi dengan Model Efek Tetap FEM 2. Uji Chow Pooled OLS atau Fixed Effect Model Dengan kriteria pengujian : H = Pooled OLS dan H 1 = Fixed Effect Model. Tolak H jika p-value 0,05; maka H 1 diterima. 3. Estimasi dengan Model Efek Random REM 4. Uji Hausman Random Effect Model atau Fixed Effect Model Dengan Kriteria Pengujian : H o = Random Effect Model dan H 1 = Fixed Effect Model. Tolak H jika p-value 0,05; maka H 1 diterima

3.9.4 Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda multiple linier regression method karena penelitian ini terdiri dari beberapa variabel independen. Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 52 Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 +b 5 X 5 + e Dimana : Y = Value Added Intellectual Capital Coefficients α = Konstanta b 1, 2, 3, 4, 5, 6 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas X 1 = Proporsi Komisaris Independen X 2 = Kepemilikan Manajerial X 3 = Kepemilikan Institusional X 4 = Return on Asset ROA X 5 = Leverage e = Standar Error

3.10 Pengujian Hipotesis