77
nilai ��
ℎ�����
� |�
������
|, yakni |0,19689| |1,998|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji
�. d.
Berdasarkan Tabel 4.5, nilai probabilitas variabel ROA adalah 0,0000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara ROA dengan variabel Value Added Intellectual Coefficients VAIC signifikan secara statistik Perhatikan juga bahwa nilai
��
ℎ�����
� |�
������
|, yakni |4,414182| |1,998|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji
�. e.
Berdasarkan Tabel 4.5, nilai probabilitas variabel Leverage adalah 0,5102. Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan
bahwa pengaruh yang terjadi antara Leverage dengan variabel Value Added Intellectual Coefficients VAIC tidak signifikan secara statistik. Perhatikan
juga bahwa nilai ��
ℎ�����
� |�
������
|, yakni |0,662220| |1,998|. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji
�.
4.6 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi �
2
merupakan suatu nilai nilai proporsi yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan
dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas Supranto, 2005:158. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai
koefsien determinasi �
2
yang kecil mendekati nol berarti kemampuan variabel- variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tak bebas
amat terbatas. Nilai koefisien determinasi �
2
yang mendekati satu berarti
Universitas Sumatera Utara
78
variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas.
Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui nilai koefisien determinasi R-squared sebesar
�
2
= 0,239071. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, ROA, dan
Leverage mampu mempengaruhimenjelaskan Value Added Intellectual Coefficients VAIC secara simultan atau bersama-sama sebesar 23,90, sisanya
sebesar 76,10 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
4.7.1 Pembahasan Pengujian Secara Simultan
Berdasarkan hasil pengujian variabel penelitian secara simultan, ditemukan bahwa variabel Proporsi Komisaris Independen PKI, Kepemilikan
Manajerial MNJR, Kepemilikan Institusional INST, Return on Asset ROA dan Leverage secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Value
Added Intellectual Coefficients VAIC perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan nilai signifikansi sebesar 0,003478 yang
lebih kecil dari tingkat signifikansi α 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95.
4.7.2 Pembahasan Pengujian Secara Parsial
Berdasarkan hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, ditemukan bahwa dari variabel Proporsi Komisaris Independen PKI, Kepemilikan
Manajerial MNJR, Kepemilikan Institusional INST, Return on Asset ROA dan Leverage hanya terdapat satu variabel yang berpengaruh signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
79
Value Added Intellectual Coefficients VAIC, variabel tersebut adalah variabel Return on Assets ROA.
1. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh besarnya koefisien Proporsi
komisaris independen terhadap VAIC sebesar 0,008403 dengan tingkat signifikansi 0,2100 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti proporsi
komisaris independen berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap VAIC. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa proporsi dewan komisaris
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap VAIC. Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris independen belum sepenuhnya
mendukung peningkatan kinerja intellectual capital perbankan. Ada indikasi bahwa remunerasi yang diberikan perusahaan kepada dewan
komisaris independen, belum mampu memotivasi anggota komisaris independen dalam mengawasi pengelolaan intellectual capital oleh dewan
direksi. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anis 2013 penelitian tersebut menyatakan bahwa proporsi komisaris
independen berpengaruh positif signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Lorena Siahaan 2014 yang menyatakan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh tidak signifikan
terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. 2.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh besarnya koefisien kepemilikan manajerial terhadap VAIC sebesar -0,002493 dengan tingkat signifikansi
0,9943 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hasil uji regresi
Universitas Sumatera Utara
80
terbukti bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja IC. Manajer atas perusahaan sebagai
pemegang saham tidak cukup mampu membuat perbedaan dalam pencapaian kinerja dibandingkan dengan manajer murni sebagai tenaga
professional yang digaji oleh perusahaan. Hal ini berarti peningkatan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
kemungkinan terjadi dikarenakan rendahnya kepemilikan manajerial pada perusahaan sampel sehingga manajer tidak mempunyai kendali terhadap
kebijakan perusahaan. Manajemen sebagai pengelola perusahaan dan sekaligus pemilik saham dalam perusahaan membuatnya memiliki rangkap
jabatan yaitu sebagai manajer pengelola perusahaan dan investor. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial yang dimiliki oleh sampel perusahaan perbankan memiliki porsi yang kecil. Karena proporsi kepemilikan yang dimiliki oleh manajer
masih sangat kecil menyebabkan manajemen kurang merasakan langsung manfaat dari pengambilan keputusan yang diambilnya. Hasil menunjukkan
tidak berpengaruhnya kepemilikan manajerial terhadap kinerja modal intelektual. Hal tersebut nantinya tidak dapat menyatukan kepentingan
antara manajer dengan pemegang saham, sehingga tidak dapat meningkatkan kinerja perusahaan Aprianingsih 2016. Temuan penelitian
ini konsisten dengan temuan penelitian Saleh, et. al. 2008 dan Novitasari dan Januarti 2014 yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja IC.
Universitas Sumatera Utara
81
3. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh besarnya koefisien kepemilikan
institusional terhadap VAIC sebesar -0,00000806 dengan tingkat signifikansi 0,9844 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hasil
uji regresi variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja IC. Kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap Intellectual Capital. Kepemilikan institusional yang merupakan kondisi dimana pihak institusi memiliki saham di suatu
perusahaan dan biasanya dalam jumlah yang besar. Berdasarkan penelitian ini, kepemilikan institusional memang memiliki jumlah kepemilikan
saham yang sangat tinggi sehingga institusi akan cenderung bertindak untuk kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan kepentingan
pemegang saham minoritas dan akan membuat terjadinya ketidakseimbangan dalam penentuan arah kebijakan perusahaan yang
nantinya malah lebih menguntungkan pemegang saham mayoritas yaitu pihak institusi Apriningsih, 2016. Kekuatan voting yang semakin besar
yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas sering kali digunakan untuk memaksa manajemen mengambil kebijakan yang nonoptimal
dengan mengutamakan kepentingan investor mayoritas dan mengabaikan pemegang saham minoritas dan pada akhirnya mengabaikan kinerja
perusahaan Novitasari dan Januarti, 2009, dimana investor institusional akan menurunkan kinerja intellectual capital. Hasil penelitian ini sejala
dengan penelitian yang dilakukan oleh Zanjirdar dan Kabiribalajadeh 2011 dan Novitasari dan Januarti 2009
Universitas Sumatera Utara
82
4. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa ROA memiliki koefisien
0,266966 dengan tingkat signifikansi 0,0000 yang lebih besar dari 0,05, maka secara parsial ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja VAIC. Dengan kata lain perusahaan perbankan pada Bursa Efek Indonesia telah berhasil memanfaatkan tingkat pengembalian
atas total aset yang mereka miliki untuk penciptaan nilai tambah modal intelektual perusahaan tersebut. ROA merupakan suatu ukuran untuk
menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan, ini juga salah satu indikator profitabilitas perusahaan.
Nilai ROA yang tinggi akan membuat manajemen tidak lagi berfokus pada pencapaian tujuan jangka pendek. Usaha manajemen akan lebih
difokuskan pada penciptaan dan pemeliharaan modal intelektual yang diyakini dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan dalam
jangka panjang. Perusahaan yang mengalami profit akan fokus untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan laba, salah satunya dengan
cara memotivasi karyawannya untuk terus berkarya dan berinovasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja intellectual capital perusahaan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleh et al 2008, dan Novitasari dan Januarti 2009 dimana profitabilitas yang diukur
dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap kinerja VAIC.
Universitas Sumatera Utara
83
5. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa Leverage memiliki
koefisien 0,014503 dengan tingkat signifikansi 0,5102 yang lebih besar dari 0,05, maka secara parsial Leverage memiliki pengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja VAIC. Hal ini mungkin disebabkan karena penggunaan rasio leverage yang tidak sesuai untuk sektor
perbankan. Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi akan lebih fokus pada memperbaiki citra perusahaan daripada menambah investasi jangka
panjang perusahaan dan akan mengurangi aktivitas perusahaan dalam investasi. Berdasarkan teori keagenan, potensi biaya keagenan akan
meningkat seiring dengan peningkatan tingkat utang leverage perusahaan. Pengaruh leverage perusahaan berhubungan dengan teori
agensi. Utama dan Khafid 2015 menyatakan cara untuk menurunkan biaya keageanan yang timbul karena konflik antara manajer dan pemegang
saham adalah dengan meningkatkan tingkat leverage. Tingkat leverage yang tinggi mengharuskan perusahaan dapat menghilangkan keraguan
investor tentang jaminan keamanan dana mereka dengan pengungkapan informasi. Dalam penelitian ini, leverage diproksikan oleh rasio debt to
assets ratio DAR yang dihitung dari besarnya total utang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Penghitungan total
utang meliputi aset perusahaan. Padahal, aset perusahan tersebut merupakan ukuran keberhasilan suatu bank. Akibatnya, tingginya rasio
DAR pada bank sebenarnya tidak menunjukkan tingkat kesulitan bank karena didalamnya termasuk juga aset perusahaan yang malahan
Universitas Sumatera Utara
84
menunjukkan keberhasilan bank. Sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja intellectual capital. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Antoni dan Widagdo 2013, dan Novitasari dan Januarti 2009 dimana leverage yang diukur dengan DAR tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja VAIC.
Universitas Sumatera Utara
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan tentang pengaruh proporsi komisaris independen, jumlah rapat komite audit, kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, return on assets roa dan leverage terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan proporsi komisaris independen,
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, return on assets roa dan leverage berpengaruh terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC.
Sedangkan secara parsial proporsi komisaris independen, dan leverage berpengaruh positif tidak signifikan, kepemilikan manajerial dan kepemilikan
institusional berpengaruh negatif tidak signifikan dan Return on Assets ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient
VAIC. 2.
R Square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,2390 yang berarti 23,90 variasi dari Value Added Intellectual Coefficient VAIC dijelaskan oleh
ketiga variabel independen yaitu proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional serta variabel kontrol
yaitu return on assets roa dan leverage. Sedangkan sisanya 58,9 dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
86
5.2 Saran