Pengertian Etos Kerja Islami Ciri Kerja Islami

sunnah serta tauladan dari Nabi Muhammad SAW. Adapun pengertian etos kerja islami, menurut Asifudin 2004 adalah suatu karakter dan kebiasaan yang dilakukan manusia yang berkenaan dengan kerja, dapat dilihat dari sistem keimanan atau aqidah Islam yang merupakan sikap hidup mendasar terhadap-Nya. Dari beberapa uraian pengertian mengenai etos kerja islami, maka dapat disimpulkan bahwa yang membedakan etos kerja islami dengan etos kerja yang lain adalah pada nilai dan cara meraih tujuannya. Hal ini dapat dilihat dari seorang karyawan muslim yang melakukan pekerjaan dan tanggungjawabnya dengan mengharap ridha Allah SWT, maka hal inilah yang dinamakan dengan etos kerja islami, dimana etos kerja islami dilakukan dengan kerja yang dilandasi oleh niatan lillahita’ala sehingga selain mendapatkan materi juga mendapatkan amal ibadah dari kerja yang dilakukan.

3.2 Ciri Kerja Islami

Menurut Tasmara 2004 dalam buku Membudayakan Etos Kerja Islami terdapat 25 ciri kerja secara islami, yang diantaranya: a. Kecanduan terhadap waktu b. Memiliki moralitas yang bersih ikhlas c. Memiliki kejujuran d. Memiliki komitmen Aqidah, Aqad, Itiqod e. Kuat pendirian Istiqomah f. Bersikap disiplin g. Konsekuen dan berani menghadapi tantangan h. Memiliki sikap percaya diri i. Bersifat kreatif j. Bertanggung jawab k. Bahagia karena melayani l. Memiliki harga diri m. Memiliki jiwa kepemimpinan n. Berorientasi pada masa depan o. Hidup berhemat dan efisien p. Memiliki jiwa wiraswasta q. Memiliki insting bertanding Fastabiqul Khairat r. Bersifat mandiri s. Belajar dan haus mencari ilmu t. Memiliki semangat perantauan u. Memperhatikan kesehatan dan gizi v. Tangguh dan pantang menyerah w. Berorientasi pada produktivitas x. Memperkaya jaringan silaturahmi y. Memiliki semangat perubahan Spirit of change

4. Good Corporate Governance

4.1 Pengertian Good Corporate Governance

Menurut FCGI Forum for Corporate Governance in Indonesia Corporate Governance diartikan sebagai peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berhubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain, suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan tata kelola perusahaan adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. Good corporate governance pertama kali muncul digunakan sebagai salah satu cara untuk dapat melakukan pembangunan manajemen perusahaan yang solid salah satunya juga pada sisi karyawan. Karyawan dalam suatu perusahaan menjadi hal penting untuk kemajuan dan keberhasilan mencapai tujuan perusahan tersebut.

4.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG terdiri dari beberapa indikator, diantaranya: a. Transparansi Transparency Merupakan keterbukaan dalam melakukan proses pengambilan keputusan serta keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. b. Akuntabilitas Accountability Yaitu kejelasan mengenai fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif. Menurut Nugraheni 2014 sumber akuntabilitas dapat berasal dari eksternal sumber manusia memiliki tanggung jawab karena mereka diharapkan oleh orang lain untuk melakukan tugasnya maupun internal sumber manusia melakukan perilaku tertentu karena mereka berkomitmen pada diri sendiri. c. Pertanggungjawaban Responsibility Adalah kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. d. Kemandirian Independency Merupakan keadaan perusahaan yang dikelola secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Pemahaman Nasabah Terhadap Produk Baitul Maal Wat Tamwil Di Kota Medan

8 64 89

Analisis Koperasi Bitul Maal Wa Tamwil (BMT) dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Di Kota Jakarta.

1 73 98

Analisis Persepsi Masyarakat Tentang Baitul Maal Wat Tamwil di Kota Medan

10 119 89

“Analisis Landasan Operasional Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Terkait ”

1 8 96

ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM TERHADAP KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN PADA BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) DI KABUPATEN BANJARNEGARA

1 20 160

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI BAITUL MAAL WAT TAMWIL (Studi empiris pada Baitul Maal Wat Tamwil di Kabupaten Cilacap dan Sekitarnya)

0 4 92

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, ROTASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (Studi Kasus Pada Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ikhsanul Fikri Yogyakarta)

7 68 152

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UD. NAGA AGUNG SURYA ALAM DI YOGYAKARTA.

0 3 15

ANALISIS KINERJA KARYAWAN DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL ”RAMA” SALATIGA ANALISIS KINERJA KARYAWAN DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL ”RAMA” SALATIGA.

0 0 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH BAITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG

0 0 18