Analisis Statistik Deskriptif Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Sumber: Output SPSS 2016 Hasil statistik pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa N = 53. Untuk variabel kinerja karyawan Y memiliki nilai minimum 32, nilai maksimum 45, nilai mean 38,06, dan standar deviasi 3,072. Variabel etos kerja islami X 1 memiliki nilai minimum 47, nilai maksimum 65, nilai mean 55,42, dan standar deviasi 4,643. Variabel good corporate governance X 2 memiliki nilai minimum 59, nilai maksimum 85, nilai mean 70,91 dan standar deviasi 6,080. Sedangkan untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional X 3 memiliki nilai minimum 21, nilai maksimum 55, nilai mean 45,47, dan standar deviasi 6,144.

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui mengenai pengaruh antara beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh etos kerja islami X 1 , good corporate governance X 2 , dan gaya kepemimpinan transformasional X 3 terhadap kinerja karyawan Y bagian akuntansi Baitul Mal Wat Tamwil di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Hasil Regresi Berganda Sumber: Output SPSS 2016 Persamaan dari regresi linear berganda dari tabel 4.14 diatas dapat dinyatakan sebagai berikut: KK = 5,090 + 0.388EKI + 0,155GCG + 0,010GKT + e Dari persamaaan regresi dapat diartikan dan diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 5,090 menyatakan bahwa jika variabel independen nilainya adalah 0, maka kinerja karyawan bagian akuntansi di BMT nilainya adalah sebesar 5,090. b. Koefisien regresi EKI Variabel Etos Kerja Islami sebesar 0,388 dari semua faktor yang diteliti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel etos kerja islami mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi BMT. Sehingga hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi etos kerja islami seorang individu maka akan meningkatkan kinerja yang dilakukan. c. Koefisien regresi GCG Variabel Good Corporate Governance sebesar 0,155 dari semua faktor yang diteliti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel good corporate governance mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi BMT. Sehingga hal ini menyatakan bahwa semakin baik penerapan GCG di BMT maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi BMT. d. Koefisien regresi GKT Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional sebesar 0,010 dari semua faktor yang diteliti. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi BMT. Sehingga hal ini menyatakan bahwa semakin baik penerapan gaya kepemimpinan transformasional oleh pimpinan di BMT maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi BMT.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Koefisien Determinasi Adjusted R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan setiap variabel independen yang dilakukan penelitian. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memeprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi Adjusted R 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber: Output SPSS 2016 Nilai koefisien determinasi pada tabel 4.15 adalah 0,704 atau 70,4. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan bagian akuntansi BMT dipengaruhi oleh variabel etos kerja islami, good corporate governance, dan gaya kepemimpinan transformasional sebesar 70,4 sedangkan sisanya sebesar 29,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dilakukan pada penelitian ini.

b. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F digunakan dalam menguji pengaruh variabel independen tarhadap variabel dependen secara simultan atau secara bersama-sama. Jika nilai sig α alpha, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Penelitian ini melakukan pengujian dengan menggunakan significance level 0,05 α=5. Hasil dari uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Hasil Uji F Sumber: Output SPSS 2016 Berdasarkan pada tabel 4.16 maka diketahui bahwa nilai signifikansinya 0,000 0,05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel etos kerja islami X 1 , good corporate governance X 2 , dan gaya

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Pemahaman Nasabah Terhadap Produk Baitul Maal Wat Tamwil Di Kota Medan

8 64 89

Analisis Koperasi Bitul Maal Wa Tamwil (BMT) dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Di Kota Jakarta.

1 73 98

Analisis Persepsi Masyarakat Tentang Baitul Maal Wat Tamwil di Kota Medan

10 119 89

“Analisis Landasan Operasional Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Terkait ”

1 8 96

ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM TERHADAP KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN PADA BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) DI KABUPATEN BANJARNEGARA

1 20 160

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI BAITUL MAAL WAT TAMWIL (Studi empiris pada Baitul Maal Wat Tamwil di Kabupaten Cilacap dan Sekitarnya)

0 4 92

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, ROTASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (Studi Kasus Pada Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ikhsanul Fikri Yogyakarta)

7 68 152

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UD. NAGA AGUNG SURYA ALAM DI YOGYAKARTA.

0 3 15

ANALISIS KINERJA KARYAWAN DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL ”RAMA” SALATIGA ANALISIS KINERJA KARYAWAN DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL ”RAMA” SALATIGA.

0 0 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA ISLAMI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH BAITUL MAAL WAT TAMWIL DI KECAMATAN REMBANG

0 0 18