Gejala Hipertensi Komplikasi Hipertensi

17 f. Konsumsi kopi Kopi sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan hipertensi. Kopi mengandung kafein yang merupakan stimulan ringan yang dapat mengatasi kelelahan, meningkatkan konsentrasi, dan menggembirakan suasana hati. Kopi merupakan sumber kafein terbesar, konsumsi kafein yang terlalu banyak akan membuat jantung berdegup lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Kafein dalam 2-3 cangkir kopi 200-250 mg terbukti dapat meningkatkan tekanan sistolik sebesar 3-14 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 4-13 mmHg. Kafein bukan termasuk zat gizi, tetapi secara nyata menyebabkan naiknya tekanan darah dalam waktu singkat untuk kemudian kembali normal Khomsan, 2004. Mengkonsumsi kopi pada penderita hipertensi akan membahayakan karena meningkatkan risiko terjadinya stroke dan meningkatkan ekskresi kalsium yang akan berakibat peningkatan tekanan darah Simon, 2002. g. Stres emosional Kondisi stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena memicu keluarnya beberapa hormon yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat dan tekanan darah meningkat Tilong, 2014. Selain itu kondisi stress juga menyebabkan pengeluaran cairan lambung yang berlebihan sehingga menyebabkan mual, muntah, mudah kenyang dan sakit kepala. Saat seseorang merasa tertekan, tubuhnya akan melepaskan adrenalin dan kortisol sehingga tekanan darah akan meningkat Jain, 2011.

2.2.3. Gejala Hipertensi

Universitas Sumatera Utara 18 Tekanan darah tinggi pada umumnya tidak memiliki gejala yang khusus. Hipertensi sering tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun. Biasanya gejala baru dirasakan ketika sudah terjadi gangguan pada jantung, otak, atau ginjal. Oleh karena itu, sering kali hipertensi disebut sebagai silent killer Khasanah, 2012. Pada hipertensi primer seringkali berjalan tanpa gejala sama sekali. Baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. Gejala yang sering ditemukan pada hipertensi primer adalah sakit kepala, nyeri atau sesak pada dada, cepat lelah ketika beraktifitas, jantung berdebar, gangguan tidur, mimisan, perdarahan, kebal dan kesemutan, gelisah, keringatan berlebihan, kram otot, badan lemah dan lesu, sering buang air kecil, dan pembengkakan dibawah mata pada pagi hari Jain, 2011 Pada hipertensi sekunder, gejala yang timbul akan didahului gejala penyakit yang menimbulkan hipertensi tersebut. Misalnya, pada hipertensi yang disebabkan kelainan ginjal, gejala yang dirasakan pasien adalah gejala-gejala kelainan ginjal Kusuma, 2013.

2.2.4. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi akan terjadi jika tekanan darah terus menerus lebih tinggi dari normal. Bila tekanan darah tidak dikontrol dengan baik, maka akan timbul kerusakan pada pembuluh arteri dan organ-organ yang memerlukan pasokan darah. Adapun beberapa komplikasi jangka panjang apabila tekanan darah terus-menerus tinggi adalah : Universitas Sumatera Utara 19 1. Jantung dan Aorta Ketika jantung berpengaruh terhadap tekanan darah tinggi maka terjadi penebalan otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa sehingga jantung akan semangkin membutuhkan energi yang besar. Adanya gangguan pembuluh darah jantung sendiri akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Jika kondisi seperti ini dibiarkan secara terus-menerus, akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian Kusuma, 2013. Aorta adalah bagian terbesar dari arteri dalam tubuh yang paling elastis. Setelah bertahun-tahun terkena darah tinggi, maka aorta menjadi kurang elastis dan dindingnya dipenuhi lapisan lemak serta melar dan bengkak. Gumpalan darah dapat terbentuk di dinding aorta dan dapat menjadi embolus, yang menyangkut pada arteri yang mensuplai ginjal atau bagian tubuh lainnya. Aorta yang bengkak dapat meledak jika tekanan darah terlalu tinggi Jain, 2011. 2. Otak Perdarahan pada otak akibat efek dari tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kelumpuhan. Arteri yang memasok darah keotak dapat pecah dan merusak sebagian otak. Bagian otak yang rusak dapat menyebabkan kelumpuhan. Hal ini disebut dengan stroke Jain, 2011. 3. Mata Penderita tekanan darah tinggi biasanya terkena keruskanan retina, kerusakan pembuluh pada mata, dan kerusakan peredaran darah pada mata Jain, 2011. Universitas Sumatera Utara 20 Didalam retina, terdapat pembuluh-pembulu darah tipis yang akan melebar saa terjadi hipertensi dan dapat pecah hingga menyebabkan gangguan penglihatan Kusuma, 2013. 4. Ginjal Hipertensi juga membahayakan organ ginjal. Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan keruskan pembuluh darah ginjal sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat beracun bagi tubuh tidak berjalan dengan baik Kusuma, 2013. Menurunnya fungsi ginjal akan membuat seseorang lebih sering buang air kecil dimalam hari dan membuat lebih cepat terasa haus dan lelah Jain, 2011. 5. Angina Angina adalah perasaan tersumbat pada dada, rasa sakit terkadang turun menuju lengan dan rahang. Salah satu penyebab dari angina adalah karena mengerasnya dan menyempitnya arteri koroner akibat telah lama terkena tekanan darah tinggi. Angina muncul akibat berlebihnya kebutuhan akan darah untuk otot jantung Jain, 2011.

2.2.5. Pentalaksaan Diet Bagi Penderita Hipertensi