50
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai ada 50,8 yang menderita hipertensi, lebih banyak terjadi pada lansia yang berjenis
kelamin laki-laki 64,5 dengan rentang umur 65-74 tahun sebesar 57,6.
2. Asupan natrium lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dengan
kategori lebih sebesar 70 yang mengalami hipertensi. Ada hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan kejadian hipertensi di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai tahun 2014.
6.2. Saran
Berikut saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah :
1. Diharapkan ahli gizi di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai lebih
menjaga dan mengawasi makanan yang dikonsumsi lansia dengan melakukan pemantauan kesetiap wisma lansia.
2. Diharapkan kepada lanjut usia untuk membatasi asupan garam dan
mengurangi makanan tinggi kandungan natriumnya agar tekanan darah tetap normal.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Natrium Dalam Diet
Ion natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular tubuh yang mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot Almatsier, 2008. Sebagai kation utama dalam cairan ekstraseluler, natrium mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan
tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel-sel. Secara normal tubuh dapat menjaga keseimbangan antara natrium di luar sel dan kalium di dalam sel. Melalui
mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan di dalam tubuh setiap waktu berada dalam jumlah yang tetapkonstan Almatsier, 2001.
Dalam menjalankan peranannya tersebut Natrium berhubungan dengan Kalium dan Klorida di dalam tubuh. Ion Na dan Cl merupakan elektrolit utama cairan
ekstraseluler dan ion kalium pada cairan intraseluler. Natrium dan Kalium bersama- sama berfungsi dalam menjaga keseimbangan air dan elektrolit asam-basa di dalam
sel maupun cairan di dalam cairan ekstraseluler termasuk plasma darah Siagian, 1999.
Menurut Bruckber dalam Siagian 1999, sebanyak 60-70 natrium berada di dalam cairan tubuh ekstraseluler dan intraseluler dengan perbandingan 28:1, dan
sekitar 30-40 berada didalam tulang. Diperkirakan sebanyak 65 dari seluruh kandungan natrium dalam tubuh mengalami pertukaran, dan hal ini tidak tampak
berbeda dengan bertambahnya usia atau perbedaan jenis kelamin pada orang dewasa
Universitas Sumatera Utara
8
normal. Kandungan normal natrium dalam plasma darah adalah 132-144 mEqliter 300-335 mg100 ml.
Sebagian besar natrium terdapat didalam plasma darah dan dalam cairan di luar sel, beberapa diantaranya terdapat didalam tulang. Jumlah natrium didalam tubuh
manusia diperkirakan sekitar 100-110 gram Winarno, 1991. Natrium dapat diperoleh dari bahan pangan baik nabati maupun hewani.
Kebanyakan makanan alami mengandung 0,1-3,0 mmol natrium per 100 gr, akan tetapi selama proses pemasakan banyak natrium ditambahkan dalam bentuk NaCl.
Natrium biasanya berhubungan dengan klorida baik sebagai bahan makanan maupun fungsinya didalam sel Siagian, 1999. Diantara makanan yang mengandung natrium
yang tinggi dalam makanan secara alami adalah :
Tabel 2.1. Daftar Kandungan natrium dalam 100 gram bahan makanan Bahan Makanan
mgNa Bahan Makanan
mgNa
Corned Beef 1250 Margarin
950 Hati sapi
110 Susu kacang kedelai 15
Ginjal sapi 200 Roti cokelat
500 Telur bebek
191 Roti putih 530
Telur ayam 158 Kacang merah
19 Ikan ekor kuning
59 Kacang mende 26
Sardine 131 Jambu monyet, biji
26 Udang Segar
185 Selada 14
Teri Keriting 885 Pisang
18 Roti Bakar
700 The 50
Roti Cokelat 500 Cokelat manis
33 Mentega
987 Ragi 610
Sumber : Almatsier, 2001
Universitas Sumatera Utara
9
Taksiran kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa adalah 500 mg. WHO 1990 menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari
ekivalen dengan 2400 mg Natrium. Pembatasan ini dilakukan karena peranan potensial natrium dalam menimbulkan tekanan darah tinggi Almatsier, 2008.
Menurut National Research Council of the National Academy of Sciences merekomendasikan konsumsi natrium per-hari sebanyak 1.100-3.300 mg. Jumlah
tersebut setara dengan ½ - 1½ sdt garam dapur perhari. Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi 3-7 gram sehari diabsorbsi,
terutama dalam usus halus. Jumlah NaCl cairan yang dapat disediakan tubuh untuk diserap oleh usus adalah 44 gram bagi orang dewasa. NaCl sebanyak ini berasal dari
makanan dan sistem gastrointestinal Siagian, 1999. Natrium yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di dalam ginjal natrium disaring dan dikembalikan ke
aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium 90-95 yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.
Pengeluaran natrium diatur oleh hormone aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal natrium yang dikeluarkan melalui urin sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi Almatsier, 2001.
Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik
keluar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume
Universitas Sumatera Utara
10
cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah Astawan, 2003.
Disamping itu, konsumsi garam dalam jumlah yang tinggi dapat mengecilkan diameter arteri, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong
volume darah yang meningkat melalui ruang yang semangkin sempit dan akibatnya terjadi hipertensi Hull, 1993.
Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi individu dari hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolic Hull, 1993. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam cairan
interaseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah Astawan, 2003. Oleh karena itu perbandingan antara
natrium dan kalium harus 1:1 untuk mencegah terjadinya hipertensi.
2.1.1. Efek Kelebihan Natrium