penguasa diantara yang lain, tetapi kelima siswi yang selamat lainnya tidak tinggal diam, mereka juga melawan terhadap apa yang Arisa perintahkan, dan mereka juga berniat untuk
merebut arit dari tangan Arisa untuk bisa bertahan hidup dan sambil terus mencari bantuan untuk bisa selamat dari kecelakaan itu.
Lalu sampai satu dari mereka meninggal dunia karena tidak bisa bertahan hidup, sejak itu suasana di antara mereka semakin rumit dan yang lainnya juga mengalami banyak hambatan dan
rintangan dalam bertahan hidup di dalam hutan, karena Arisa bisa menyakiti mereka kapan pun. Beban psikologis yang dirasakan Arisa bukan hanya dirasakannnya di sekolah tetapi juga
dikeluarga, orang tua Arisa selalu bertengkar di rumah, ayahnya selalu memukuli ibunya, karena itu juga Arisa jadi membenci lelaki, dan pada saat setelah kecelakaan itu terjadi dia selalu mau
menyingkirkan salah seorang teman lelakinya yang juga selamat. Karena Arisa menganggap apabila ada laki-laki disekelilingnya maka dia akan kalah dan dia tidak bisa menjadi penguasa
diantara mereka lagi. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana
psikologi tokoh utama dan apa yang menyebabkan dia mengalami beban psikologi tersebut. Untuk itu penulis membahasnya di dalam skripsi dengan judul “Analisis Psikologi Tokoh Utama
Arisa Morishige Dalam Komik LIMIT Karya Keiko Suenobu”.
1.2. Rumusan Masalah
Arisa Morishige adalah tokoh utama yang digambarkan oleh Keiko Suenobu sebagai anak perempuan yang mengalami beban psikologis. Beban psikologis yang dialami oleh Arisa
adalah depresi yang salah satunya diakibatkan oleh perlakuan ijime dari lingkungan dan pembullyan yang mengakibatkan adanya rasa dendam yang besar dan adanya sebuah perasaan
Universitas Sumatera Utara
yang mendorongnya untuk terus menyakiti orang lain demi untuk memuaskan keinginan dan dendamnya saja. Dan Arisa juga mengalami banyak tekanan dari keluarga, karena keluarga
Arisa merupakan keluarga yang tidak harmonis. Beban psikologis yang dialami oleh Arisa dimulai ketika ia duduk dibangku SMA, dia
adalah sosok remaja yang selalu diam dan tidak suka bersosialisasi dengan temannya, yang dikerjakannya setiap hari hanyalah menyendiri sambil membuat manga dan berimajinansi
dengan khayalannya. Arisa juga termasuk anak yang kurang cantik dan tidak pintar di sekolah dia kerapkali di bully oleh temannya yang lain, tetapi perlakuan teman sekelasnya tidak pernah
dibalas Arisa. Walau tidak membalas dan melawan bukan berarti dia tidak dendam terhadap teman-temannya, pada saat perkemahan sekolah dilaksanakan bus yang ditumpangi oleh Arisa
dan teman sekelasnya mengalami kecelakaan. Pada saat itu, seorang siswi yang kerapkali membully Arisa meninggal dunia. Arisa sangat senang atas meninggalnya siswi tersebut, dari
kejadian ini yang selamat ada 6 orang, dan yang salah satunya adalah Arisa, dari keenam siswi yang selamat ada dua orang yang juga kerap melakukan pembullyan, disinilah Arisa mulai
berniat membalaskan dendamnya pada siswi-siswi tersebut. Banyak peristiwa dalam komik ini yang menceritakan tentang penyakit depresi yang
dialami oleh Arisa. Tindakan abnormal yang ditimbulkan dari penyakit depresi Arisa merupakan dorongan alam bawah sadar yang dipicu oleh peristiwa dimasa lalu. Hal inilah yang
menggambarkan kondisi psikologis tokoh utama Arisa Morishige dalam komik LIMIT karya Keiko Suenobu.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimanakah Keiko Suenobu dalam menggambarkan kondisi psikologis tokoh
utama Arisa Morishige dalam komik LIMIT ini melalui pendekatan psikologi Aaron Beck?
2. Bagaimana beban psikologis yang dialami oleh tokoh utama Arisa Morishige dalam
komik LIMIT?
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan