Biografi Pengarang Kognisi Depresi Aaron Beck

2.3. Biografi Pengarang

Biografi yaitu uraian tentang kehidupan seseorang, baik orang itu masih hidup atau sudah meninggal. Biografi berisi tentang perjalanan hidup tokoh tersebut, kehidupan seorang tokoh, deskripsi kegiatan dan prestasi tokoh tersebut, ekspresi tokoh tersebut, serta pandangan tokoh tersebut. Biografi dalam bahasa Indonesia berarti riwayat hidup seseorang. Dalam biografi seorang tokoh biasanya banyak ditemukan suatu pelajaran yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penulisan biografi ini adalah agar pembaca dan penulis dapat mengetahui perjalanan hidup seseorang yang dibaca, dapat meneladani dan mengambil pelajaran dari seseorang untuk dipakai dalam kehidupam sehari-harinya, dapat memberikan sesuatu yang berharga pada diri penulis dan pembaca setelah membacanya, serta penulis dan pembaca dapat meniru cara bagaimana tokoh tersebut sukses biografi.blogspot.com.es200912pengertian- biografi.html Keiko Suenobu adalah seorang penulis, artis dan seorang mangaka, Keiko Suenobo sudah memiliki banyak karya, yang semua karya nya tersebut sangat laku dipasaran di kalangan pencinta manga, karya-karya nya antara lain : 1. Vitamin 2001 2. Namida Hyakuman Tsubu 2001 3. Kandou no Junai 2001 4. life 2002 5. Happy Tommorow 2003 6. Limit 2009 Universitas Sumatera Utara Keiko Suenobo seorang wanita kelahiran Fukuoka, Jepang pada 23 maret 1979. Sepanjang karirnya sebagai mangaka Keiko sudah banyak mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya, diantaranya memenangkan Kondansha Manga Award sebagai Shojo terbaik. Dan beberapa diantara karyanya sudah di filmkan, dan semua film tersebut sangat laris dipasaran, dan juga banyak mendapatkan penghargaan di Jepang.

2.4. Kognisi Depresi Aaron Beck

Manusia sebagai makhluk hidup yang berakal akan selalu menemukan masalah dalam hidupnya dan semua masalah yang dihadapin memiliki jalan keluar. Dalam proses menemukan jalan keluar tersebut seringkali manusia mengalami “depresi” yang tanpa disadari sering dialami dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan ataupun suatu perasaan tidak ada harapan lagi. Aaron Beck dalam Hadi Pranowo 2004:15 menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tak berdaya. Seorang psikiater bernama Enos D. Martin dalam Wilkinson 1995:24 menyebutkan ada tiga jenis depresi: 1. Normal Grief Reaction rasa sedih sebagai reaksi normal atas suatu ‘kehilangan’. Jenis ini juga disebut depresi exogenous depresi raktif. Depresi ini terjadi karena faktor dari dalam dirinya umumnya sebagai reaksi dari ‘kehilangan’ sesuatu atau seseorang, misalnya pension, kematian seseorang yang sangat dikasihi, dll. Universitas Sumatera Utara 2. Endogenous Depression. Penyebabnya datang dari dalam tetapi belum jelas. Bisa karena gangguan hormon, gangguan kimia dalam otak atau susunan saraf. 3. Neurotic Depression depresi neurotik. Depresi pada tahap ini terjadi apabila depresi reaktif tidak terselesaikan secara baik dan tuntas. Depresi ini merupakan respon terhadap stress dan kecemasan yang telah ditimbun untuk waktu yang lama. Aaron Beck dalam Hadi 2004:32 dikatakan untuk menemukan penyebab depresi kadang-kadang sulit sekali karena ada sejumlah penyebab dan mungkin beberapa diantaranya bekerja pada saat yang sama. Namun dari sekian banyak penyebab dapatlah dirangkumkan sebagai berikut: 1. Karena kehilangan. Kehilangan merupakan faktor utama yang mendasari depresi. Archibald Hart menyebutkan empat macam kehilangan: pertama, kehilangan abstrak yaitu kehilangan harga diri, kasih sayang, harapan atau ambisi. Kedua, kehilangan suatu yang konkrit misalnya rumah, mobil, orang atau bahkan binatang kesayangan. Ketiga, kehilangan hal yang bersifat khayal, tanpa fakta mungkin tapi ia merasa tidak disukai atau dipergunjingkan orang. Keempat, kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang misalnya menunggu hasil tes kesehatan atau menunggu hasil tes ujian. 2. Reaksi terhadap stress. 85 depresi ditimbulkan oleh stress dalam hidup. 3. Terlalu lelah atau capek. Karena terjadi pengurasan tenaga baik secara fisik mkaupun emosi. 4. Mendapat perilaku yang kurang menyenangkan dari lingkungan. Pada umumnya penderita depresi dapat dikenali melalui beberapa gejala, misalnya: 1. Secara fisik mereka memiliki beberapa gangguan seperti: gerakan jadi lamban, tidur tidak nyenyak, nafsu makan menurun atau bahkan meningkat, gairah seksual menurun bahkan bisa Universitas Sumatera Utara hilang sama sekali. Pusing, mulut kering, jantung berdebar cepat biasanya menyertai penderita ini. 2. Kehilangan perspektif dalam hidupnya. Pandangannya terhadap hidup, pekerjaan dan keluarga menjadi kabur. Aaron Beck menggambarkan hal ini sebagai “tiga kognisi”. Pertama, terhadap dunia: cenderung melihat kekalahan, kerugian dan penghinaan. Kedua, terhadap diri sendiri: menganggap diri kurang baik, tidak layak dan tidak berharga. Ketiga, terhadap masa depan: penuh dengan kesukaran, frustasi dan kerugian. 3. Perasaan yang berubah-ubah dan sulit dikendalikan. Berbagai perasaan seperti putus asa, kehilangan harapan, sedih, cemas, rasa bersalah, apatis, marah dan sering muncul tak menentu dan menciptakan suasana hampa dan mati. 4. Beberapa gejala psikologis seperti kehilangan harga diri, menjauhkan diri dari masalah atau hidupnya sendiri bahkan menjadi peka secara berlebihan sering dialami oleh mereka yang mengalami depresi. 5. Pikiran dilusi. Pada depresi yang sangat parah muncul pikiran-pikiran dilusi yang bisa merugikan, misalnya “orang akan bunuh saya” atau “seseorang akan meracuni saya”. Wilkinson 1995:26 mengatakan banyak orang beranggapan bahwa pikiran yang sedih lebih merupakan akibat dari penyebab satu depresi. Namun, baru-baru ini telah dikemukakan bahwa gagasan itu sendiri kognisi depresif yang merupakan penyebab utama depresi, atau yang memperburuk keadaan dan memelihara kondisi tersebut. Jadi, seseorang yang mempunyai pandangan negatif terhadap dirinya, dunia, dan masa depan kemungkinan lebih mudah menderita penyakit depresi daripada orang yang mempunyai pandangan lebih positif. Kognitif depresi dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Pikiran, misalnya “ saya telah gagal membahagiakan orang tua saya”. “saya akan membalaskan dendam saya” 2. Harapan, misalnya “ saya tidak bahagia hidup didunia, kecuali aku mempunyai keluarga yang damai”. 3. Distosi, misalnya menarik kesimpulan tanpa ada bukti “tidak ada gunanya aku pulang karena tidak ada yang mengharapkan aku selamat”. Dalam http:scribd.comcomdoc49313688PENDEKATAN-TERAPI-KONITIF.html Aaron Beck juga menghubungkan perkembangan depresi dengan adopsi dari cara berpikir secara negatif. Konsep ini dikenal juga dengan aspek segitiga, aspek segitiga tersebut adalah: A. Pandangan Negatif Tentang Diri Sendiri Memandang sendiri sebagai tidak berharga, penuh kekurangan, tidak dapat dicintai, tidak dapat diharapkan, dan kurang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai kebahagiaan. Dan selalu mengaggap diri sendiri tidak mampu dan tidak bisa menyelesaikan apapun juga, menganggap diri tidak mampu membawa dampak positif bagi dirinya, orang tua dan lingkungannya, selalu menganggap diri tidak berharga dan tidak bisa merasa bahagia dan menganggap dirinya tidak diperlukan dan dibutuhkan lagi oleh siapapun. Universitas Sumatera Utara B. Pandangan Negatif Tentang Lingkungan Memandang lingkungan sebagai pemaksa tuntutan yang berlebihan dan memberikan hambatan yang tidak mungkin bisa diatasi sehingga terus-menerus mengalami kegagalan. Lingkungan yang memberikan tekanan besar pada diri nya dan juga merasa lingkungan yang tidak menginginkannya. C. Pandangan Negatif Tentang Masa Depan Memandang masa itu tanpa harapan dan juga meyakini bahwa dirinya tidak mempunyai kekuatan untuk mengubah hal itu menjadi yang lebih baik. Pandangan seperti ini hanyalah memandang bahwa hanya akan mendapatkan kegagalan dan mendapatkan hal buruk atau kejadian buruk yang sama dengan masa lalu. Dan mempunyai kesedihan yang tidak pernah berakhir. Aaron Beck juga menghubungkan pengembangan depresi dengan adopsi dari cara berfikir yang terdistorsi secara negatif di awal kehidupannya. Konsep ini dikenal dengan istilah ‘segi tiga kognitif dari depresi’ cognitive triad of depression. Aspek dari segi tiga tersebut adalah pandangan negatif tentang diri sendiri, pandangan negatif terhadap lingkungan dan pandangan negatif terhadap masa depan. Berbagai jenis distorsi kognitif yang diasosiasikan dengan depresi: a. Cara berfikir “semua atau tidak sama sekali”, memandang kejadian secara hitam putih. Yang ada hanya benar-salah atau baik-buruk. Universitas Sumatera Utara b. Generalisasi yang berlebihan, mempercayai bahwa bila suatu peristiwa negatif terjadi maka hal itu cenderung akan terjadi lagi pada situasi yang serupa dimasa depan. c. Filter mental, berfokus hanya pada detail-detail negatif dari suatu peristiwa dan dengan sendirinya menolak unsur-unsur positif dari semua yang pernah dialami. d. Mendiskualifikasikan hal-hal positif. e. Tergesa-gesa membuat kesimpulan, membentuk interpretasi negatif mengenai suatu peristiwa meskipun kurang bukti. f. Membesar-besarkan suatu kesalahannya dan mengecilkan suatu kebaikannya. g. Penalaran emosional, menginterpretasikan perasaan dan peristiwa berdasarkan emosi dan bukan pada pertimbangan-pertimbangan rasional berdasarkan bukti yang ada. h. Pernyataan-pernyataan keharusan, menciptakan perintah personal. Dengan menciptakan harapan yang tidak realistis dapat menyebabkan seseorang menjadi depresi saat gagal mencapainya. i. Memberi label dan salah melebel, meletakkan lebel negatif pada diri sendiri dan orang lain. j. Melakukan personalisasi, kecenderungan untuk mengkonsumsi bahwa diri kita bertanggung jawab atas masalah dan perilaku orang lain. Berangkat dari teori Aaron Beck dan teori lain yang mendukung penelitian inilah penulis akan menganalisis psikologi Arisa Morishige dalam komik LIMIT, sehingga akan dapat dipaparkan apa penyebab Arisa Morishige mengalami gangguan psikologis dan yang dialami oleh Arisa Morishige yang digambarkan oleh Keiko Suenobu sebagai pengarang komik ini.

2.5. Definisi dan Study Semiotik Sastra 2.4.1. Definisi Semiotik

Dokumen yang terkait

Higuchi Tachibana No Sakuhin No “M To N No Shouzou”To Iu Manga Ni Okeru Shujinkouno Shinrigakutekina Bunseki

2 47 67

Otsu Ichi No “Goth” To Iu Manga Ni Okeru Shujinkou No Shinriteki Na Bunseki

1 56 62

Analisis Ijime Dalam Komik Life Karya Keiko Suenobu.Keiko Suenobu No Sakuhin No “Life” Manga No Ijime No Bunseki Ni Tsuite

4 75 76

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “1 Liter Of Tears” Karya Aya Kito Aya Kito No Sakuhin No “1 Rittoru Namida” To Iu Shosetsu Ni Okeru Shujinko No Shinrigakutekina Bunseki

4 68 81

Analisis Aspek Sosiologis Tokoh Gals Dalam Komik “Gals!” Karya Mihona Fuji = Mihona Fuji No Sakuhin No “Gals!” To Iu Manga Ni Okeru Gyaru No Shujinkou No Shakaigakuteki No Bunseki Ni Tsuite

0 59 62

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 8

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 6

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 15

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 21

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 2