Pandangan Negatif Tentang Lingkungan Pada Tokoh Arisa

Arisa : “ Bo. . . bodoh. . . ini darahku, bukan darah Usui Aku gak tau apa-apa, aku gak melakukankan apapun pada Usui, memang aku tidak diharapkan dan tidak kalian sukai, tapi bukan aku pelakunyaaa. Analisis : Dari cuplikan di atas, Arisa mengalami tekanan atas tuduhan teman-teman yang menuduh Arisa yang melakukan pembunuhan pada Usui. Tuduhan teman-teman Arisa tersebut membuat Arisa menjadi berpikir bahwa teman-temannya tidak menyukai dan tidak menginginkannya. Hal ini sesuai dengan salah satu penyebab dari seseorang biasa mengalami depresi, yaitu dikarenakan kehilangan. Aaron Beckdalam Wilkinson 1995:26 dijelaskan bahwa kehilangan hal yang bersifat khayal, tanpa fakta dan ia merasa tidak disukai dan digunjingkan oleh orang lain. Mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari lingkungan merupakan hal utama dari seseorang selalu berpikiran negatif pada diri sendiri dan juga pada lingkungan. Menjadi peka yang berlebihan kepada lingkungan sering dialami oleh meraka yang menngalami depresi. Pikiran dilusi dapat mengakibatkan depresi yang sangat parah muncul, pikiran-pikiran dilusi yang sangat merugikan bagi penderitanya. Misalnya “ orang membenci saya”, hal ini lah yang diderita oleh Arisa Morishige.

3.2.2. Pandangan Negatif Tentang Lingkungan Pada Tokoh Arisa

Cuplikan 1 jilid 1 halaman 19–22 Sakura :“ kita pergi perkemahan perkelas ya, bukan perangkatan” Konno :“ siapa yang ambil undian kelas kita?” Universitas Sumatera Utara Ichinose :“ si Moriko, Morishige Lihat dia menunjuk ke arah Arisa lagi-lagi dia menulis sesuatu sendirian . . . Dia tampak seram sekali” Sakura : “ kau yang akan mengambil nomor urut kelas, awas kalau kau mengambil nomor urut terakhir”. Arisa : “Tidak, aku tidak mau” karena terus didesak, Arisa terpaksa yang mengambil nomor urut. Lalu pada saat pengambilan nomor urut, nomor yang di ambil oleh Arisa adalah nomor terakhir Sakura : “ Morishige bodoh Lebih baik dia mati Analisis : Pada cuplikan di atas, tampak Arisa merasa tertekan dengan paksaan yang diberikan oleh lingkungannya. Hal ini terlihat ketika teman-teman Arisa memaksa untuk mengambil nomor urut keberangkatan,. mereka juga mengancam apabila mendapatkan nomor urut terakhir maka Arisa akan di sakiti. Padahal Arisa sendiri sejak awal tidak mau mengambil nomor urut itu. Lingkungan sebagai pemaksa tuntutan yang berlebihan dan memberikan hambatan yang tidak bisa diatasi, tuntutan berdampak besar pada metal seseorang. Menurut Aaron Beck berpandangan negatif tentang lingkungan merupakan salah satu aspek pendukung dari terjadinya depresi, memandang lingkungan sebagai pemaksa tuntutan yang berlebihan dan memberikan hambatan yang tidak mungkin bisa diatasi sehingga terus- menerus mengalai kegagagalan. Lingkungan memberikan tekanan besar pada diri nya dan juga Universitas Sumatera Utara merasa lingkungan yang tidak menginginkan nya. http:scribd.comdocPENDEKATAN- KOGNITIF.html Dapat dianalisis bahwa tampak Arisa mengalami sebuah dorongan dimana dorongan yang kuat dan berat yang tidak akan berdampak positif pada dirinya, dan bahkan sebaliknya. Disini Arisa dihadapkan pada pilihan berat yang dilakukan oleh lingkungnnya, dimana apabila Arisa tidak mau menuruti permintaan teman-temannya maka Arisa akan di olok-olok, tetapi apabila saat mengambil nomor undian dan Arisa mendapatkan nomor urut terakhir maka Arisa juga akan di Bully Cuplikan 2 jilid 1 halaman 84-90 Konno : “Mungkin masih ada yang hidupkan??” Kamiya: “Sayang sekali… sudah nggak ada orang yang masih hidup selain kita.” Arisa : “a a a a a … Mati . . Semua orang mati? . . .ha ha ha dia juga?. Sakura orang yang suka membully ku mati juga, ha ha ha ha ha. . . Rasakan Itu hukuman langit yang turun pada wanita jahat itu. . . ini sangat bagus, sangat menyenangkan, tuhan mendengarkan isi hatiku, mendengarkan permintaanku. . . Bagus ” Analisis : Pada cuplikan di atas, dapat dilihat Arisa sangat merasa senang ketika mendengar kabar bahwa salah seorang dari orang yang suka membullynya tidak selamat dalam kecelakaan. Universitas Sumatera Utara Arisa menjadi anak yang mempunyai beban Psikologi Depresi, ia sangat menyambut baik dan bahagia atas meninggalnya salah seorang dari teman sekelasnya yang juga merupakan salah satu anak yang suka membully Arisa. Hal ini dapat terjadi karena Arisa adalah anak yang terbiasa menyimpan beban dan masalah dalam hati dan Arisa juga dihantui rasa cemas dan takut yang berlebihan terhadap dirinya sendiri dan lingkungan, Hal ini tergolong dalam Neurotic Depression. Neurotic Depression yaitu respon terhadap stress dan kecemasan yang telah di timbun oleh masa lalu. Depresi pada tahap ini terjadi apabila depresi reaktif tidak terselesaikan secara baik dan tuntas. Depresi ini merupakan respon terhadap stress dan kecemasan yang telah ditimbun untuk waktu yang lama. http:scribd.comdocPENDEKATAN-KOGNITIF.html Cuplikan 3 jilid 4 halaman 15-18 Ichinose : “ Arisa pasti kau yang telah membunuh Usui kan” Kamiya : “ luka dipunggungnya sangat fatal, seperti luka tusukan” Ichinose “ Ya kan?? Jangan-jangan memang kau lah yang membunuh Usui Arisa : “ Haahhh??? Bukan Bukan aku” Ichinose : “ lihat itu, luka dileher mu. . . Apa coba?” Arisa : “ Bo. . . bodoh Aku sendiri yang melakukannya. . . darah ini, semua nya, adalah darahku? Bukan darah Usui? ” aku gak melakukan apapun pada Usui ” Universitas Sumatera Utara Hinata : “ selama ini kau dimana? Kau lari kan? Tidak salah lagi, kau yang telah membunuh Usui Arisa : “ Sudah kubilang bukan kali ini jangan main-main kalau kalian begitu aku akan habisi kalian? ” Analisis : Pada cuplikan di atas, maka kita juga dapat melihat tekanan yang sangat besar yang dilakukan lingkungan pada Arisa. Hal ini terlihat saat Arisa sangat merasa tersudutkan dan merasa tertekan atas tuduhan-tuduhan yang datang pada nya, ini mengakibatkan Arisa merasa menjadi orang yang paling tidak diinginkan di lingkungannya karena atas tekanan-tekanan besar yang Arisa terima dari lingkungan. Dimana menurut Aaron Beck tertekan dan merasa sedih yang berkepanjangan adalah salah satu penyebab dari Depresi. Depresi sama dengan rasa sedih, murung, kesal dan tidak bahagia. Depresi melibatkan kesedihan dan emosi negatif. Orang yang mengalami depresi cenderung akan melakukan dan berpikir akan hal-hal yang tidak logis dan tidak masuk akal, seperti akan mencoba untuk bunuh diri. rahasia-mengatasi-depresiwibowo.com

3.2.3. Pandangan Negatif Tentang Masa Depan Pada Tokoh Arisa

Dokumen yang terkait

Higuchi Tachibana No Sakuhin No “M To N No Shouzou”To Iu Manga Ni Okeru Shujinkouno Shinrigakutekina Bunseki

2 47 67

Otsu Ichi No “Goth” To Iu Manga Ni Okeru Shujinkou No Shinriteki Na Bunseki

1 56 62

Analisis Ijime Dalam Komik Life Karya Keiko Suenobu.Keiko Suenobu No Sakuhin No “Life” Manga No Ijime No Bunseki Ni Tsuite

4 75 76

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “1 Liter Of Tears” Karya Aya Kito Aya Kito No Sakuhin No “1 Rittoru Namida” To Iu Shosetsu Ni Okeru Shujinko No Shinrigakutekina Bunseki

4 68 81

Analisis Aspek Sosiologis Tokoh Gals Dalam Komik “Gals!” Karya Mihona Fuji = Mihona Fuji No Sakuhin No “Gals!” To Iu Manga Ni Okeru Gyaru No Shujinkou No Shakaigakuteki No Bunseki Ni Tsuite

0 59 62

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 8

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 6

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 15

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 21

Analisis Psikologis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik “Limit” Karya Keiko Suenobu Keiko Suenobu No “Limit” No Manga Ni Okeru Arisa Morishige To Iu Shuujinkou No Shinrigakutekina Bunseki

0 0 2