Morishige dan akan menjadikan hari-hari Arisa di sekolah akan menjadi menyenangkan. Karena perkataan teman-temannya tersebut arisa menjadi mau untuk terus mencari jalan keluar dari
hutan agar selamat. Akhirnya mereka di temukan oleh tim penyelamat dan yang selamat hanya lima orang
termasuk Arisa Morishige, karena salah satu dari mereka sudah meninggal dunia pada saat dihutan. Setelah kecelakaan Arisa mendapatkan teman-teman yang baik, dan ia juga tidak
diperlakukan dengan buruk lagi, sekarang ia diperlakukan dengan baik oleh teman-teman dan juga oleh keluarganya
3.2. Analisis Tokoh Utama Arisa Morishige Dalam Komik LIMIT Berdasarkan Teori Kognisi Depresi Aaron Beck
3.2.1. Pandangan Negatif Tentang Diri Sendiri Pada Tokoh Arisa
Cuplikan 1 jilid 3 halaman 105-107
Konno : “Ayo kita pulang bersama-sama semuanya.”
Kamiya : “Iya ayo.”
Arisa : Meski aku pulang. . . tidak akan ada yang senang. . . aku berbeda dengan kalian”.
Analisis :
Pada cuplikan di atas, terdapat pandangan negatif Arisa tentang dirinya sendiri. Hal ini terlihat saat Arisa merasa kesal dengan diri sendiri, sehingga Arisa tidak mau kembali lagi ke
kehidupannya seperti sedia kala. Arisa berpikir walaupun dia kembali dan selamat tidak akan ada
Universitas Sumatera Utara
yang senang dan mengharapkan dia kembali. Hal ini terjadi karena Arisa adalah anak yang terbiasa menyimpan beban dan masalah dalam hati. Arisa juga dihantui rasa cemas dan takut
yang berlebihan terhadap dirinya sendiri, Hal ini tergolong dalam Neurotic Depression depresi neurotik yaitu respon terhadap stress dan kecemasan yang telah di timbun oleh masa lalu. Dan
sesuai dengan kognitif depresi Aaron Beck. Dalam teori kognisi Aaron Beck, depresi dibagi atas tiga jenis yang salah satunya adalah
depresi neurotik yang merupakan depresi pada tahap ini terjadi apabila depresi reaktif tidak terselesaikan dengan baik dan tuntas. Enos D. Martin dalam Wilkinson 1995:24 Depresi ini
merupakan respon terhadap stress dan kecemasan yang telah ditimbulkan untuk masa yang lama, ini disebabkan oleh respon terhadap stress dan kecemasan, ketakutan yang telah di timbun di
masa lalu masa lalu. Dapat dikatakan bahwa Arisa menjadi berpikiran negatif pada dirinya karena adanya
perlakuan yang kurang menyenangkan dari masa lalu.
Cuplikan 2 jilid 3 halaman 110-112
Kamiya : “Arisa. . . mari kita pulang.”
Haru : “ Iya marilah. . .”
Arisa : “ Tidak. . . karena tidak dibutuhkan, maka lenyap pun tidak apa-apa. . akan
kuakhiri dengan tanganku sendiri. . . Matilah. . . aku tidak dibutuhkan sambil menyucuk tangannya dengan kaca.”
Analisis :
Universitas Sumatera Utara
Dari cuplikan di atas, menurut penulis Arisa kehilangan suatu harapan. Hal ini terlihat saat Arisa merasa putus asa dan mencoba untuk bunuh diri, Arisa menusukkan kaca ke
tangannya dengan harapan dia akan mati. tetapi ketika ia menusukkan kaca tersebut ke tangannya hanya mengakibatkan luka yang tidak begitu parah, karena hal ini Arisa makin merasa
kesal dan memutuskan tidak akan pulang lagi. Hal ini dikarenakan rasa takut nya yang sangat besar untuk pulang dan kembali ke kehidupan yang sangat dia takuti.
Sangat jelas pada cuplikan bahwa Arisa mencoba bunuh diri dikarenakan pikiran negatifnya tentang diri sendiri bahwa dia tidak akan dibutuhkan dan diharapkan kembali. Hal ini
sesuai dengan konsep depresi dari Aaron Beck, Salah satu dari konsep depresi yaitu kognitif yang mempunyai ciri yaitu Berfikir negatif mengenai diri sendiri dan
Berfikir akan kematian atau bunuh diri.
Aaron Beck dalam Hadi 2004:32 Perasaan yang berubah-ubah dan sulit dikendalikan adalah salah satu penyebab dari terjadinya depresi, berbagai perasaan seperti putus asa,
kehilangan harapan, sedih cemas, rasa bersalah, apatis, marah, dan sering juga muncul perasaan tak menentu yang menciptakan suasana hampa yang mengakibatkan mencoba untuk bunuh diri.
Cuplikan 3 jilid 4 halaman 8 – 12
Haru : “Arisa. . . pasti kau yang telah membunuh usui? Ya kan?”
Arisa : “ Hah?. . . Bukan akuu.”
Haru : “ Jadi siapa? Pasti kau Arisa? Lihat kaca yang ada ditangan mu, lihat darah yang
ada dibajumu, kau yang membunuhnya?.”
Universitas Sumatera Utara
Arisa : “ Bo. . . bodoh. . . ini darahku, bukan darah Usui Aku gak tau apa-apa, aku
gak melakukankan apapun pada Usui, memang aku tidak diharapkan dan tidak kalian sukai, tapi bukan aku pelakunyaaa.
Analisis :
Dari cuplikan di atas, Arisa mengalami tekanan atas tuduhan teman-teman yang menuduh Arisa yang melakukan pembunuhan pada Usui. Tuduhan teman-teman Arisa tersebut membuat
Arisa menjadi berpikir bahwa teman-temannya tidak menyukai dan tidak menginginkannya. Hal ini sesuai dengan salah satu penyebab dari seseorang biasa mengalami depresi, yaitu dikarenakan
kehilangan. Aaron Beckdalam Wilkinson 1995:26 dijelaskan bahwa kehilangan hal yang bersifat
khayal, tanpa fakta dan ia merasa tidak disukai dan digunjingkan oleh orang lain. Mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari lingkungan merupakan hal utama dari seseorang
selalu berpikiran negatif pada diri sendiri dan juga pada lingkungan. Menjadi peka yang berlebihan kepada lingkungan sering dialami oleh meraka yang menngalami depresi.
Pikiran dilusi dapat mengakibatkan depresi yang sangat parah muncul, pikiran-pikiran dilusi yang sangat merugikan bagi penderitanya. Misalnya “ orang membenci saya”, hal ini lah
yang diderita oleh Arisa Morishige.
3.2.2. Pandangan Negatif Tentang Lingkungan Pada Tokoh Arisa