58 tersebut diperoleh sampel penelitian yaitu sebanyak 17 KabupatenKota yang
terdapat di provinsi Sumatera Utara, periode penelitian tahun 2011 - 2013 yaitu sebanyak 3 tahun sehingga data pooling sebanyak 51.
4.2. Analisis Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif digunakan untuk mengeksplorasi data yang telah dikumpulkan, membuat kesimpulan dan mendeskripsikan data tersebut.
Deskripsi variabel ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, serta standar deviasi data yang digunakan dalam
penelitian. Tujuan adanya statistik deskriptif adalah untuk memudahkan membaca data serta memahami maksudnya. Deskripsi variabel dari hasil
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif
Variabel N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
51 252
3827 746.12
805.889 Pertumbuhan Ekonomi
51 430
1279 593.41
118.098 Pendapatan Asli
Daerah dalam jutaan rupiah
51 12870
1206170 115576.78
261062.284 Dana Alokasi Umum
dalam jutaan rupiah 51
248406 1270245
561441.63 287586.645
Valid N Listwise 51
Sumber :HasilOlahan Lampiran 3
Universitas Sumatera Utara
59 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan dengan pernyataan
dibawah ini: a. Variabel Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Y memiliki
sampel N sebanyak 51, nilai minimum 2,52 terdapat pada Kabupaten Toba Samosir dan nilai maksimum diperoleh Kota
Medansebesar 38,27serta nilai rata-rata tingkat kemandirian keuangan daerah 7,4612. KabupatenKota dibawah rata-rata
746,12 yaitu KabupatenMandailing Natal, KabupatenTapanuli Utara, KabupatenToba Samosir, KabupatenAsahan,Kabupaten
Simalungun, KabupatenDairi, KabupatenHumbang Hasundutan, KabupatenSamosir, KabupatenLabuhan Batu Selatan, Kota Sibolga,
Kabupaten Tanjung Balai, Kota Binjai. KabupatenKota diatas rata- rata 7,4612 yaitu KabupatenTapanuli Selatan, KabupatenDeli
Serdang dan Kota Medan, sedangkan KabupatenKota diatas dan dibawah rata-rata dalam kurun 3 tahun 2011, 2012, 2013 adalah
Kabupaten Langkat dan Kabupaten Pamatang Siantar.Standard Deviation
variabel ini adalah 8,05889. b. Variabel Pertumbuhan Ekonomi X
1
memiliki sampel N sebanyak 51, dengan nilai minimum 4,30terdapat pada Kota Medan dan nilai
maksimum diperoleh Kabupaten Deli Serdang Sebesar 12,79serta nilai rata-rata 5,9341. Standard Deviation variabel ini adalah
1,18098.
Universitas Sumatera Utara
60 c. Variabel Pendapatan Asli Daerah X
2
memiliki sampel N sebanyak 51, dengan nilai minimum sebesar 12,870 Miliar
diperoleh Kabupaten Humbang Hasundutan dan nilai maksimum sebesar 1,206 Triliun diperoleh Kota Medan serta nilai rata-rata
PAD 115,576 Miliar. Standard Deviation variabel ini adalah261,062 Miliar.
d. Variabel Dana Alokasi Umum X
3
memiliki sampel N sebanyak 51, dengan nilai minimum sebesar 248,406 Miliar diperoleh Kota
Sibolga dan nilai maksimum sebesar 1,270 Triliun diperoleh Kota Medan serta nilai rata-rata 561,441 Miliar. Standard Deviation
variabel ini adalah287,586 Miliar.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1.
Uji Normalitas
Uji normalitas dideteksi melalui dua cara, yaitu analisis grafik Normal P-Plots dan analisis statistik Non-ParametrikKolmogorov-
Smirnov .
a. Analisis Grafik Normal P-Plots Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik normal P-Plots
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
61
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sebelum Transformasi Logaritma Natural
Gambar 4.1 memperlihatkan garis normal probability plot dimana variabel tidak terdistribusi secara normal.Hal ini dikarenakan titik-titik
penyebaran data menyebar jauh dari garis diagonal serta tidak mengikuti arah garis diagonal.
Berkaitan dalam hal tersebut, penelitian ini melakukan transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural Ln. Analisis
grafik normal P-Plots setelah dilakukan transformasi data yaitu:
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Setelah Transformasi Logaritma Natural
Universitas Sumatera Utara
62 Gambar 4.2 merupakan grafikNormal P-Plot yang menunjukkan
titik-titik menyebar berhempit disekitar disekitar garis diagonal dan hali ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal
b. Analisis Statistik Kolmogorov – Smirnov.
Hasil uji normalitas dengan metode statistik menggunakan uji Kolmogorov
– Smirnov dapat dilihat dibawah ini,
Tabel 4.3 Uji Statistik Kolomogorov-Smirnov
Sebelum Transformasi Logaritma Natural
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 162.7289492
Most Extreme Differences Absolute
.190 Positive
.190 Negative
-.107 Test Statistic
.190 Asymp. Sig. 2-tailed
.000
c
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Nilai Test Statistic sebesar 0,190 dan signifikan pada 0,000 berarti data residual berdistribusi tidak normal karena asymp.sig 0,05
sekali lagi hasilnya konsisten dengan hasil uji sebelumnya. Berkaitan dalam hal tersebut, penelitian ini melakukan transformasi data ke
dalam bentuk logaritma natural Ln. Analisis Kolgomorov-Smirnov setelah dilakukan transformasi data
dapat dilihat tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.4 Uji Statistik Kolomogorov-Smirnov
Setelah Transformasi Logaritma Natural
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .09986076
Most Extreme Differences Absolute
.088 Positive
.061 Negative
-.088 Test Statistic
.088 Asymp. Sig. 2-tailed
.200
c,d
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa data sudah terdistribusi secara normal. Hal ini di lihat dari nilai Test Statisticsebesar
0,088dengan nilai Asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,200 atau probabilitas diatas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel
residual berdistribusi normal. Setelah dilakukan pengujian melalui analisa grafik dan statistik maka diperoleh hasil normal sehingga
asumsi normalitas terpenuhi dan dapat dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik berikutnya pada data.
4.2.2.2. Uji Heterokedastisitas
Uji ini akan dideteksi melalui dua cara, yaitu analisis grafik Scatterplot dan analisis statistik uji Park
1. Analisis Grafik Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
64
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sebelum Transformasi Logaritma Natural
Berdasarkan Gambar Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik- titik membentuk pola teratur menyempit.Hal ini dapat disimpulkan
bahwa telah terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi tidak layak di pakai. Analisis dengan grafik plot
memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah
pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot.Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin
keakuratan hasil. 2. Uji Statistik Park
Tabel 4.5 Uji Heterokedastisitas dengan uji Park
Model Coefisients
Sig. Probabilitas
Pengujian Kesimpulan
Pertumbuhan Ekonomi
0,028 0,05
0,028 0,05
Signifikan Pendapatan Asli
Daerah
0,441 0,441 0,05
Tidak Signifikan Dana Alokasi
Umum
0,876 0,876 0,05
Tidak Signifikan
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
65 Berdasarkan hasil Uji Park di atas, terdapat variabel independen
yang signifikan yaitu pertumbuhan ekonomi 0,028 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresiterdapat heteroskedastisitas. Hal ini
sejalan dengan hasil grafikscatterplot. Berkaitan dalam hal tersebut, penelitian ini melakukan
transformasi data ke dalam bentuk logaritma natural Ln. Analisis grafik scatterlot setelah dilakukan transformasi data yaitu:
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot
Setelah Transformasi Logaritma Natural
Berdasarkan Gambar Scatterplot setelah transformasi data diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur.Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi sehingga model layak dipakai. Analisis uji Park setelah dilakukan transformasi data yaitu:
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.6 Uji Heterokedastisitas
Setelah Transformasi Logaritma Natural
Model Coefisients
Sig. Probabilitas
Pengujian Kesimpulan
Pertumbuhan Ekonomi
0,204 0,05
0,204 0,05
Tidak Signifikan Pendapatan Asli
Daerah
0,142 0,142 0,05
Tidak Signifikan Dana Alokasi
Umum
0,445 0,445 0,05
Tidak Signifikan
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Berdasarkan hasil uji Park setelah transformasi natural diatas, dapat dilihat pada tabel Coefisiens nilai Sig. semua variabel
independen lebih besar dari 0,05 tidak ada yang signifikan, maka disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heterokedastisitas,
sehingga dapat dilanjutkan uji asumsi klasik selanjutnya pada data.
4.2.2.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu disturbance term
pada periode t dan kesalahan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1.
Hasil pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dengan uji Durbin-Watson D-W dapat juga diliat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Uji Autokorelasi dengan D-W
Durbin- Watson
Nilai Tabel Pengujian
Keputusan Kesimpulan
d
l
d
u
1,994 1,4273
1,6754 du d 4- du
Tidak ditolak
Tidak Ada Autokorelasi, Positif
Atau Negatif
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
67 Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai statistik Durbin-
Watson DW sebesar 1,994. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 0,05 5, jumlah responden
51 n dan jumlah variabel independen 3 k=3. Dari tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas d
u
1,6754nilai batas bawah d
l
1,4273 dan 4-d
u
= 2,3246. Oleh karena itu, nilai DW lebih besar dari d
u
dan lebih kecil dari 4- d
u
1,6754 1,994 2,3246, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif
maupun negatif.
4.2.2.4. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Suatu model dikatakan terbebas dari korelasi
apabila tolerence 0,1danVIF 10. Dari pengujian model regresi diperoleh hasil untuk masing- masing variabel yang ditampilkan pada
tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas
Variabel Dependen
Tolerance VIF
Pengujian Keputusan
Pertumbuhan Ekonomi
0,848 1,179
0,848 0,10 dan 1,179 10 Tidak Terjadi
Multikolinearitas PendapatanAsli
Daerah 0,548
1,826 0,548 0,10 dan 1,826 10
Tidak Terjadi Multikolinearitas
Dana Alokasi Umum
0,493 2,030
0,493 0,10 dan 2,030 10 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
68 Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan VIF dari
variabel pertumbuhan
ekonomiadalah sebesar
0,848 dan
1,179.variabelpendapatan asli daerahadalah sebesar 0,548 dan 1,826variabel danaalokasi umum adalah sebesar 0,493 dan 2,030.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dalam model ini tidak terdapat masalahmultikolinearitas antara variabel bebas karena nilai tolerance
berada di bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10.
4.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.Setelah kita uji asumsi klasik ternyata semua asumsi terpenuhi kecuali asumsi normalitas dan heterokedastisitas yang tidak
terpenuhi.Oleh karena itu data dalam penelitian ini mentransformasi variabel dependen dan independen menjadi bentuk logaritma natural.
Sehingga persamaan regresinya menjadi,
Ln_TTKD = α + βLn_PE + βLn_PAD + βLn_DAU + ε
Setelah mentransformasi data kebentuk logaritma natural, maka disimpulkan syarat uji asumsi klasik terpenuhi, dengan demikian dapat
melakukan analisis regresi liner berganda. Analisis hasil regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.9 Uji Analisis Regresi Berganda
Model Unstandardized
Coeficients Standardized
Coeficients Β
Std. Error Beta
Constant 7,940
0,732 -
Ln_PE 0,060
0,096 0,015
Ln_PAD 0,844
0,023 1,409
Ln_DAU -0,841
0,056 -0,595
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 6
Dari nilai-nilai koefisien di atas, dapat disusun persamaan linier berganda dengan variabel dependen Ln_Tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah adalah sebagai berikut:
LnTKKD=7,940+0,060Ln_PE+0,844Ln_PAD- 0,841Ln_DAU + ε
Keterangan : Ln_TKKD : Logaritma Natural Tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah Ln_PE
: Logaritma Natural Pertumbuhan Ekonomi Ln_PAD : Logaritma Natural Pendapatan Asli Daerah
Ln_DAU : Logaritma Natural Dana Alokasi Umum ε
:Standard Error Kolom Unstandardized Coefficients, diperoleh nilai
α, β1, β2, dan β3 dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta α sebesar 7,940 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
Ln_PE, Ln_PAD, dan Ln_DAU, maka nilai dari tingkat kemandirian keuangan daerah adalah sebesar 7,940.
Universitas Sumatera Utara
70 b.
Koefisien Ln_PE β
1
sebesar 0,060 menyatakan bahwa setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi 1, maka akan menaikkan tingkat kemandirian
keuangan daerah 0,060. c. Koefisien Ln_PAD
β
2
sebesar 0,844menunjukkan bahwa setiap kenaikan pendapatan asli daerah meningkat 1, maka akan
meningkatkan tingkat kemandirian keuangan daerah 0,844. d.
Koefisien Ln_DAU β
3
sebesar -0,841 menunjukkan bahwa setiap peningkatan dana alokasi umum 1, maka akan menurunkan tingkat
kemandirian keuangan daerah sebesar 0,841.
4.2.4. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Berikut analisis koefisien determinasi,
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi R
2
Variabel Adjusted R
2
Standard Error of Estimated
Predictor: constan, Ln_PE, Ln_PAD, Ln_DAU
Dependen: Ln_TKKD
0,975 0,10300
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 6
Nilai Adjusted R
2
dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,975 yang berarti variabilitas dari tingkat kemandirian keuangan daerah dapat dijelaskan oleh
variabilitas pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum sebesar 97,5, sedangkan sisanya 2,5 dijelaskan oleh variabel
lainnya yang tidak diteliti dimasukkan dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
71 Standard Error of Estimated
artinya mengukur variabel dari nilai yang diprediksi.Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi dimana
dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,10300. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.2.5. Pengujian Hipotesis 4.2.5.1.
Uji Signifikansi Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependent. Berikut ini hasil uji F statistik,
Tabel 4.11 Uji F-Statistik
Variabel Independen
F Hitung F Tabel
Sig. Pengujian
Keputusa n
Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan Asli Daerah
Dana Alokasi Umum
647,331 2,802355
0,000 F
hitung
F
tabel
H
a
Diterima
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 6
Pada tabel 4.11 menunjukkan hasi F
hitung
sebesar 647,331, sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan df
1
= 3 dan df
2
= 47 adalah sebesar 2,802355yang dapat dibuktikan F tabel pada lampiran. Sehingga F
hitung
647,331 F
tabel
2,802355, maka H ditolak dan H
a
diterima dan tingkat signifikan 0,000 0,05 artinya pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum
Universitas Sumatera Utara
72 berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kemandirian keuangan
daerah
4.2.5.2. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji parsial Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen.Berikut ini
hasil uji t statistik,
Tabel 4.12 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Variabel Independen
t Hitung
t Tabel
Sig. Pengujian
Keputusan
Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan Asli Daerah
Dana Alokasi Umum
0,624 2,01174
0,536 t
Hitung
t
Tabel
Ho Diterima 36,112
2,01174 0,000
t
Hitung
t
Tabel
Ha Diterima -15,123
2,01174 0,000
t
Hitung
t
Tabel
Ha Diterima
Sumber : Hasil Olahan Lampiran 6
Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan tingkat signifikan α 5untuk uji 2 dua arah α 2 =0,25 dengan derajat
bebas df n - k = 47. Nilai t
tabel
adalah 2,01174 yang dapat dibuktikan pada t
tabel
pada lampiran. Berdasarkan tabel 4.12 diatas disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel pertumbuhan ekonomi X
1
terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah Y, menunjukkan t
hitung
t
tabel
0,624 2,01174 untuk α 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti
Universitas Sumatera Utara
73 variabel pertumbuhan ekonomi secara parsial tidak berpengaruh
terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. b. Variabel pendapatan asli daerah X
2
terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah Y, menunjukkan t
hitung
t
tabel
36,112 2,01174 untuk
α 5 maka H
a
diterima dan H ditolak, yang
berarti variabel pendapatan asli daerah secara parsial berpengaruh terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah.
c. Variabel dana alokasi umum X
3
terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah Y, menunjukkan t
hitung
t
tabel
-15,123 2,01174
untuk α 5 maka H
a
diterima dan H ditolak, yang
berarti dana alokasi umum berpengaruh secara parsial terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah.
4.3. Pembahasan dan Hasil Penelitian