10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakekat Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Dari segi etimologis, kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani
Paidagogike
. Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata
Pais
yang berarti
Anak
dan kata
Ago
yang berarti aku membimbing. Jadi paedagogik berarti aku membimbing anak.
Pendidikan menurut Jean Piaget sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala 2005: 1 sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi adalah individu yang
sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial. Intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Pendidikan dalam
arti sempit diartikan sebagai pengajaran yang pada umumnya dilakukan di sekolah sebagai lembaga formal, sedangkan ahli psikologi mengartikan pendidikan
sebagai pengaruh orang dewasa agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosialnya dalam
masyarakat. Pendidikan menurut Mudyahardjo sebagaimana dikutip Syaiful Sagala
2005: 3 adalah Segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta dapat diartikan sebagai pengajaran yang
dilakukan di sekolah sebagai lembaga pendidikan. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional UU SPN Nomor 20 tahun 2003 mengartikan sebagai
berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh orang
dewasa dalam melakukan proses pengubahan tingkah laku anak didik, baik secara
11 langsung maupun tidak langsung agar menjadi manusia dewasa yang mampu
hidup mandiri sebagai anggota masyarakat.
b. Komponen Pendidikan