Pembahasan Hasil Observasi dan Evaluasi

72 pada mata pelajaran akuntansi keuangan. Hasil analisis data yang dilakukan pada tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Berdasarkan siklus II yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division STAD dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi keuangan. Siswa menjadi lebih memahami metode pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division STAD sehingga penerapan metode pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division STAD lebih efektif dan keaktifan siswa lebih optimal. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sudah mengarah ke metode pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division STAD. Hal ini dapat tergambar bahwa siswa telah mampu membangun kerjasama dalam memahami tugas dan meteri yang diberikan oleh guru dan siswa telah mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Rata- rata nilai ulangan harian siswa juga mengalami peningkatan dan tidak ada siswa yang nilainya di bawah enam. Semua siswa memperoleh nilai di atas 7 ini berarti secara umum siswa telah memahami materi yang disajikan dengan baik melalui KBM dengan menggunakan metode kooperatif Student Team Achievement Division STAD. Namun demikian metode pembelajaraan kooperatif Student Team Achievement Division STAD tidak dapat digunakan secara terus menerus karena bisa membuat siswa merasa jenuh dengan penerapan metode tersebut.

b. Pembahasan Hasil Observasi dan Evaluasi

Dari data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 3 Surakarta. Hal ini dapat dibuktikan dari tabel 3 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keaktifan siswa Terdapat peningkatan keaktifan siswa pada setiap siklus yang dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif 73 Student Team Achievement Division STAD. Hal ini menunjukan bahwa KBM yang dilaksanakan lebih efektif. Berdasrkan data pada tebel 3. Keaktifan siswa pada aspek “Kemampuan bertanya siswa” terlihat bahwa pada pertemuan pertama siklus I jumlah siswa yang bertanya kepada guru baik disaat sesi tanya jawab maupun saat guru mendekati tempat duduk mereka adalah sebanyak 25 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa. Pada pertemuan kedua siklus I jumlah siswa yang aktif bertanya kepada guru saat belajar tim sebanyak 30 siswa dan di siklus II sebanyak 36 siwa. Sedangkan untuk pertemuan ke tiga siswa yang bertanya kepada guru pada siklus I hanya 8 siswa dan di silus II siswa yang bertanya 10 siswa. Sedikitnya sisw ayang bertanya kepada guru disebabkan karena pada pertemuan ke tiga kegiatan yang dilakukan adalah ujian sehingga siswa lebih banyak mengerjakan soal ujian dari pada berdiskusi atau pun melakukan sesi Tanya jawab dengan guru. Sedangkan sisa waktu setelah ujian berakhir digunakan guru untuk membahas beberapa soal ujian dan disaat itu siswa dapat melakukan tanya jawab dan berdiskusi. Pada pertemuan ke empat siklus I menunjukkan jumlah siswa yang bertanya 22 siswa dan di siklus II sebanyak 37 siswa. Peningkatan siswa yang bertanya dari siklus I ke siklus II meenunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam bertanya saat mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami peningkatan. Aspek yang kedua adalah “ Kemampuan siswa berpendapat”. Pada aspek ini untuk pertemuan pertama pada siklus I siswa yang berani mengeluarkan pendapat atau mampu menjawab pertanyaan dari guru sebanyak 3 siswa dan di siklus II meningkat menjadi 5 siswa. Sedangkan untuk pertemuan ke dua di siklus I meningkat di bandingkan pada pertemuan pertama yakni sebanyak 22 siswa dan di siklus II sebanyak 30 siswa. Hal ini terjadi karena pada pertemuan kedua kegiatan yang dilakukan adalah belajar tim sehingga siswa dapat mengeluarkan pendapatmereka dengan lebih leluasa bersama tim mereka. Pada siklus I dan suklus II mengalami peningkatan hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin paham dengan metode yang diterapkan. Pada pertemuan ketiga siklus I hanya 5 siswa dan di siklus II sebanyak 10 siswa. Sedikitnya waktu yang diberikan kepada 74 siswa menyebabkan hanya beberapa siswa yang mengeluarkan pendapat mereka dengan menjawab pertanyaan dari guru dikarenakan waktu yang lebih banyak digunakan untuk mengerjakan soal. Sedangkan untuk pertemuan keempat pada siklus I sebanyak 14 siswa dan di siklus II sebanyak 20 siswa. Peningkatan siswa yang berani mengeluarkan pendapat dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan keaktifan siswa untuk aspek mengeluarkan pendapat. Aspek yang ke tiga adalah “Kemampuan siswa dalam bekerja sama”. Dari tabel tiga menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama siklus I ada 23 siswa dan pada siklus II menunjukkan 19 siswa yang bekerja sama saa guru memberikan soal latihan. Penurunan dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa siswa lebih memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga siswa lebih percaya diri dengan jawaban yang mereka kerjakan sendiri. Sedangkan untuk pertemuan ke dua pada suklus I ke siklus II terjadi peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang bekerja sama sebanyak 25 siswa dan utnuk siklus II sebanyak 37 siswa. Peningkatan ini terjadi saat siswa melakukan belajar tim. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat bekerja sama dengan baik bersama anggota satu tim dan dapat menghilangkan sifat individual mereka untuk kepentingan bersama. Pada pertemuan ke tiga baik pada sisklus I maupun siklus II tidak ada siswa yang bekerja sama karena pada pertemuan ke tiga ini kegiatan yang dilakukan adalah ujian. Siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama dalam mengerjakan ujian mereka harus mengerjakan soal ujian sendiri. Hal ini dimaksudkan agar guru mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi. Dalam pertemuan ke empat kegiatan yang dilakukan adalah pembahasan soal ujian dan soal latihan, sehingga hanya beberapa siswa yang melakukan kegiatan bekerja sama. Pada siklus I siswa yang melakukan kerja sama sebanyak 9 siswa dan untuk siklus II sebanyak 5 siswa. Aspek yang ke empat dari keaktifan siswa adalah “ Kemampuan mengerjakan soal”. Dari tabel 3 menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama di siklus I siswa yang mampu mengerjakan soal adalah 17 siswa sedangkan untuk siklus II meningkat menjadi 25 siswa. Pertemuan ke dua di siklus I sebanyak 20 siswa dan di siklus II meningkat menjadi 32 siswa. Untuk pertemuan ketiga siswa 75 yang mampu mengerjakan soal ujian dengan nilai diatas 7 sebanyak 29 siswa sedangkan untuk siklus II meningkat menjadi 40 siswa. Pada pertemuan ke empat baik di siklus I maupun di siklus II tidak ada siswa yang mengerjakan soal, karena pada pertemuan ke empat kegiatan yang dilakukan adalah pembahasan soal-soal dan penghargaan tim. Tabel 6. Pengukuran Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I Silus II P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 Keaktifan bertanya 25 30 8 22 30 36 10 37 Keaktifan berpendapat 3 22 5 14 5 30 10 20 Keaktifan bekerja sama 23 25 - 9 19 37 - 5 Mengerjakan soal 17 20 29 - 25 32 40 - Informasi pengukuran keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat juga di lihat pada grafik berikut ini: 76 5 10 15 20 25 30 35 40 JUMLAH SISWA P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 SIKLUS I DAN SIKLUS II GRAFIK HASIL PENELITIAN Keaktifan Bertanya Gambar 6. Grafik Perkembangan Siswa Aspek Keaktifan Bertanya 5 10 15 20 25 30 JU M L A H S IS WA P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 SIKLUS I DAN SIKLUS II GRAFIK HASIL PENELITIAN Keaktifan berpendapat Gambar 7. Grafik Perkembangan Siswa Aspek Keaktifan Berpendapat 77 5 10 15 20 25 30 35 40 JUM L AH S IS WA P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 SIKLUS I DAN SIKLUS II GRAFIK HASIL PENELITIAN Keaktifan bekerja sama Gambar 8. Grafik Perkembangan Siswa Aspek Keaktifan Bekerja Sama 5 10 15 20 25 30 35 40 JUM L AH S IS WA P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 SIKLUS I DAN SIKLUS II GRAFIK HASIL PENELITIAN Mengerjakan soal Gambar 9. Grafik Perkembangan Siswa Aspek Keaktifan Mengerjakan Soal 78

3. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI KOMPETENSI MENGELOLA KARTU PIUTANG KELAS XI AK

1 5 72

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman mata pelajaran akuntansi siswa kelas X SMK Pahar Menjalin.

0 2 167

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

PENERAPAN METODE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM STATER DAN PENGISIAN SISWA KELAS XI TKR SMK PUTRA TAMA BANTUL TAHUN AJARAN 20142015 APPLICATION METHOD STAD (STUDENT ACHIEVEMENT TEAM DIVISION

0 0 7

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK PAHAR MENJALIN SKRIPSI

0 0 165