4.5.2 Uji Validitasi
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument Arikunto, 2013. Uji validitas instrument
bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mengukur apa yang diukur Notoatmojo, 2010. Kuesioner motivasi kerja dengan kepuasan kerja
perawat divalidasi dengan menggunakan validitas isi content validity index yang dilakukan oleh dosen ahli dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti telah berkonsultasi dengan salah satu staf pengajar di Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara Medan dengan hasil yaitu 0,91.
Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli
diminta untuk mengamati secara cermat semua pernyataan dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua pernyataan yang telah dibuat. Setelah
dikoreksi pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 1,2,5,6,7,11,19,25,26,27,28,32,33,34,37,39 langsung diganti oleh peneliti
berdasarkan saran dari penguji validitas. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan
cakupan isi yang akan diukur. Pertimbangan ahli tersebut juga menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui pertanyaan dalam
tes.
Universitas Sumatera Utara
Hasil Uji Validitas Kuesioner Nilai Valid
Validator = Jumlah Soal
39,5 Validator =
43 =
0,91 Maka instrumen ini dikatakan valid. Menurut Polit Beck 2012 dikatakan
valid jika Content Validity Indeks CVI 0,80. Total CVI pada instrumen ini adalah 0,91.
4.5.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalakan Notoatmodjo, 2010. Hasil
pengukuran yang relatif sama menunjukan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran tersebut.
Apabila dari waktu ke waktu perbedaan sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan alat ukur tidak reliabel.
Kuesioner motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat menggunakan Cronbach Alfa
sebab dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala likert Arikunto, 2013. Menurut Djemari 2003, dalam Riwidikdo, 2008
kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alfa minimal 0,7.
Setelah dilakukan uji reliabilitas, didapatkan nilai r=0,964. Nilai ini lebih tinggi dari nilai standar minimal Cronbach Alfa 0,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
instrumen kuesioner pencapaian tugas perkembangan remaja yang digunakan reliabel dan layak dipergunakan untuk penelitian.
Uji reliabilitas akan dilakukan pada 30 perawat di RSUD Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya karena rumah
sakit tersebut memiliki karakteristik perawat yang hampir sama.
4.6. Metode Pengumpulan Data