Kepuasan kerja perawat Hubungan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Perwat di RSUD.

Namun pengkategorian dalam penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini yaitu hanya berfokus meneliti hasil motivasi kerja perawat, dalam 4empat kategori yaitu sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik. Pernyataan dalam instrumen penelitian ini di buat dalam bentuk peryataan sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dengan menggunakan pernyataan tentang teori motivasi yang sesuai dengan teori Hirarki menurut Maslow. Dari hasil penelitian secara keseluruhan yang telah peneliti lakukan, perawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr H. Yuliddin Away Tapaktuan memiliki motivasi kerja yang sangat baik 90,0. Berdasarkan kesesuaian dari hasil motivasi yang didapat oleh penelitian ini, motivasi kerja tersebut timbul baik secara dari dalam diri perawat intrinsik maupun dorongan motivasi dari luar ekstrinsik. yang mendorong dirinya menjadi produktif agar secara intrinsik dan ekstrensik dapat termotivasi dalam pekerja, para pekerja harus menghargai performa dan produktivitas kerja.

5.2.3 Kepuasan kerja perawat

Wibowo 2014 mendefenisikan kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap pekerjaan sesorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Hasil penelitian berdasarkan tingkat kepuasan kerja didapat bahwa 58 perawat 96,7 kepuasan kerja kategori sangat puas, 2 perawat 3,3 kepuasa kerja puas. Universitas Sumatera Utara Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Crose 1999 yang menyatakan bahwa Perawat yang merasa puas dalam pekerjaannya akan memberikan pelayanan lebih baik dan bermutu kepada pasien rumah sakit sehingga kepuasan pasien dan keluarga pasien juga terpenuhi, yang pada akhirnya meningkatkan citra dan pendapatan rumah sakit. Dari hasil penelitian diatas maka ini diasumsikan bahwa semakin tinggi motivasi kerja perawat maka semakin tinggi pula lah tingkat kepuasan kerja perawat, begitu pula sebaliknya semakin rendah motivasi kerja perawat maka semakin rendah tingkat kepuasan kerja perawat.

5.2.4 Hubungan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Perwat di RSUD.

dr H. Yuliddin Away Tapaktuan Berdasarkan hasil penelitian pada perawat di RSUD dr. H Yuliddin Away Tapaktuan dengan menggunakan uji statistik Spearman dengan responden 60 orang diperoleh dengan nilai r=0,577 dengan pValue = 0.000 p0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa penelitian Ha diterima. Siagian 1989, dikutip Muslim 2004 menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi merupakan suatu proses psikologi yang sangat fundamental sifatnya, akan sangat sukar untuk menyanggah bahwa motivasi merupakan proses yang amat penting dalam pemuasan berbagai kebutuhan dan menjamin berbagai kepentingan para anggota organisai. Universitas Sumatera Utara Memang benar pemuasan kebutuhan sesorang tidak dapat dijelaskan dan dipahami semata-mata berdasarkan pemahaman motivasi saja karena memang ada faktor-faktor lain yang turut berpengaruh. Jika dapat diprediksi bahwa terdapat hubungan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat karena motivasi kerja sangat menentukan dalam penegakan kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan unsur yang sangat diharapkan oleh perawat karena apabila pekerjaannya perawat merasa puas, maka kepuasan kerja kemungkinan besar akan memberi manfaat baik dari dalam diri perawat maupun dalam suatu lingkungan tempatnya bekerja. Perawat sebagai pelaksana, kepuasan yang dirasakan merupakan motivasi untuk bekerja lebih giat, oleh karena itu kepuasan kerja merupakan unsur yang harus ada didalam organisasi. Banyak sekali terjadi masalah tentang kepuasan kerja baik dalam suatu organisasi seperti perusahaan atau seperti rumah sakit, hal ini menjadi titik rawan yang dapat menyulut permasalahan antara pegawai dengan suatu organisasi. Sebagai contoh turunnya motivasi kerja yang mempengaruhi produktivitas kerjaa yang disebabkan adanya ketidakpuasan. Kepuasan kerja memang tidak datang dengan sendirinya melainkan sebagai akibat dari terciptanya situasi dan kondisi kerja serta terpenuhinya harapan-harapan para keryawan terhadap pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan akan mengalami tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada individu tersebut. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pada diri masing-masing individu. Semakin banyak aspek pekerjaan yang sesuai dengan keinginan indiviu tersebut, maka semakin tinggi tingkat yang dirasakan karyawan sebaliknya. Kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya Robbin dan judge 2008. Universitas Sumatera Utara 72

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan terhadap 60 perawat di RSUD dr. H Yuliddin Away Taapaktuan menunjukkan bahwa mayoritas motivasi kerja perawat adalah sangat baik yaitu 54 perawat 90,0, dan 5 perawat 8,3 memiliki motivasi kerja yang baik dan hanya satu perawat1,7 memiliki motivasi kerja yang kurang baik. Hal ini menunjukkan adanya gairah perawat dalam bekerja dan usaha perawat untuk melaksanakan tugas dengan baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Berdasarkan kesesuaian dari hasil motivasi yang didapat oleh penelitian ini, motivasi kerja tersebut timbul baik secara dari dalam diri perawat intrinsik maupun dorongan motivasi dari luar ekstrinsik. yang mendorong dirinya menjadi produktif agar secara intrinsik dan ekstrensik dapat termotivasi dalam pekerja, para pekerja harus menghargai performa dan produktivitas kerja. Hasil penelitian berdasarkan tingkat kepuasan kerja didapat bahwa dari 60 perawat di RSUD dr.H Yuliddin Away Tapaktuan menunjukkan bahwa mayoritas tingkat kepuasan kerja perawat adalah sangat puas yaitu 58 perawat 96,7, dan kepuasan kerja puas adalah 2 perawat 3,3. Dari hasil penelitian diatas maka ini diasumsikan bahwa semakin tinggi motivasi kerja perawat maka semakin tinggi pula lah tingkat kepuasan kerja perawat, begitu pula sebaliknya semakin rendah motivasi kerja perawat maka semakin rendah tingkat kepuasan kerja perawat. Universitas Sumatera Utara