20
2.3.5 Penyajian Koleksi Galeri
Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting, karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan berkomunikasi dengan
pengunjung, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal penyajian koleksi, antara lain :
a. Teknik Penataan Pameran
Teknik ini dilaksanakan bila sudah memenuhi beberapa prinsip umum untuk penataan dan membuat suatu desain. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut : 1.
Sistematika atau jalan cerita yang akan dipamerkan story-line 2.
Tersedianya benda galeri atau koleksi yang akan menunjang jalannya cerita dalam pameran.
3. Teknik dan metode pameran yang akan dipakai dalam pameran.
4. Sarana dan prasarana yang akan dipakai, dana yang perlu disediakan.
b. Metode Pameran
Dalam penyajian pameran dipergunakan tiga macam metode, yaitu Rapini, Ni Nyoman, Tata Pameran Museum Negeri Propinsi Bali, 19951996, Bab III
:17: 1.
Metode penyajian Estetis, yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi dengan memperhatikan segi keindahan dari benda-benda yang dipamerkan. Metode ini
berlaku bagi benda-benda kebudayaan material atau benda-benda kesenian. 2.
Metode penyajian Romantika, yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi disusun sehingga dapat mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan
dengan benda-benda yang dipamerkan. 3.
Metode penyajian Intelektual , yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi disusun sehingga dapat mengungkapkan dan memberikan informasi ilmu
pengetahuan yang bersangkutan dengan benda-benda yang dipamerkan.
Universitas Sumatera Utara
21
Ada beberapa contoh tata ruang pameran: 1.
Tata Ruang Acak Ruang Pajangan merupakan hal yang penting pada suatu museum, dan dapat
dirancang di dalam berbagai jalan. Di dalam suatu museum tradisional, pajangan sering dalam deretan ruang galeri , diatur secara acak.
2. Tata Ruang dengan Galeri Pengantar
Suatu alterntif pengaturan yang akan mengarahkan pengunjung dari pintu masuk suatu galeri pengantar, jalanalur yang dibuat berisi suatu pajangan yang
meringkas pokok dan tema dari museum. Sampai pada bagian terdalam museum yang memajang koleksi pokok dari museum. prinsip yang sama dapat
diperluas lebih lanjut di dalam museum besar. 3.
Pengelompokan Koleksi Khusus Gedung yang baru dibangun khusus untuk memajang koleksi khusus yang ada.
Bangunan tersebut dapat dibangun disekitar barang yang dipamerkan. Contoh: Tiang kapal laut, disediakan tempatbangunan khusus sehingga terlihat
ukuranketinggiannya dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari pentingnya sektor
pariwisata ini. Pada awal abad XXI, Joseph Pine II dan James H. Gilmore menyebutkan bahwa negara
– negara industri telah mereposisi dari brand – based economy ekonomi manufaktur berbasiskan produk
– produk bermerek menjadi experience economy ekonomi berbasiskan pengalaman atau kesan. Data
perekonomian Amerika Serikat menunjukkan bahwa pariwisata memberikan pengaruh kenaikan lapangan kerja sebesar 5,3. Hal ini menunjukkan bahwa
pariwisata mempunyai peran besar dalam perekonomian. Kegiatan dalam sektor pariwisata mempunyai efek pengganda yang besar karena terkait dengan berbagai
sektor dan kegiatan ekonomi lain, misalnya perhotelan, restoran, maupun sektor transportasi.
Pada 10 tahun terakhir ini, pertumbuhan pariwisata tertinggi di dunia berada di Asia Tenggara. Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Indonesia, Sapta Nirwandar, kunjungan wisatawan ke ASEAN meningkat 12 menjadi 92,7 juta orang pada 2013 dan pertumbuhan sektor pariwisata
ASEAN adalah 8,3 per tahun sementara pertumbuhan global hanya 3,6 sumber : id.wikipedia.org Pariwisata di Indonesia.
Di Indonesia, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa pada tahun 2009. Hal itu dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara selama tahun 2014 yang mencapai 9,44 juta kunjungan. Jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 8,80
juta kunjungan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS mengenai pariwisata, sebelas provinsi di Indonesia yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah
Bali, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten, dan Sumatera Barat.
Universitas Sumatera Utara