UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

34

3.3.1.2 UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta

Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa, termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selainkeramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno termasuk keris, dantopeng Jawa. Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di Dalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Museum yang terletak di bagian utara Alun-alon Lor dari kraton Yogyakarta itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukkan wayang kulit dalam bentuk penampilan aslinya dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa. Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam 8:00-10:00 malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik. Universitas Sumatera Utara 35  Fasilitas UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta a. Pendopo Bila pengunjung ingin memasuki Museum Sonobudoyo, terlebih dahulu akan melewati sebuah Pintu Gerbang yangg berbentuk Semar Tinandu, dan beratapkan model joglo. Di dinding bagian dalam gapura sisi Timur terdapat Prasasti dengan Candra Sengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”, yang berarti Tahun 1886 Tahun Jawa, atau 1935 Masehi, dimana Museum Sonobudoyo didirikan. Gerbang dan Pendopo UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta Interior Pendopo UPTD Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta Selanjutnya menuju ruang Pendopo yang berbentuk Limas Lambang Tumpang Sari, mirip bangunan Masjid Kanoman Cirebon.Fungsi pendopo adalah sebagai tempat untuk menerima pengunjung dalam jumlah banyak. Didalam ruang ini dipamerkan dua perangkat Gamelan, antara lain :Gamelan Kyai Mega Mendung, yang bernada Pelog dan slendro.berasal dari daerah Cirebon pada abad 19. Pada gamelan tersebut terdapat hiasan yang bermotifkan Mega Mendung. Universitas Sumatera Utara 36 Gamelan Kyai dan Nyai Ririrs Manis, Gaya Yogyakarta yang bernada Slendro dan Pelog.

b. Auditorium