73
5.3.3 Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan
alami pada ruang-ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela Pencahayaan buatan
Untuk ruang-ruang yang tertutup dan juga pada ruang-ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti
lampu sorot spot light Tabel 5.6 Perbandingan Cahaya Alami dan Buatan
Pencahayaan alami Pencahayaan buatan
- Biaya murah
- Pengaturan intensitas cahaya
sulit -
Bergantung terhadap iklim dan cuaca
- Baik digunakan untuk ruangan
dengan dimensi yang besar hall atau area public
- Biaya lebih mahal
- Intensitas cahaya dapat diatur
- Sudut pencahayaan dapat
dikontrol -
Baik digunakan untuk ruang- ruang khusus dan ruang dengan
dimensi kecil
5.3.4 Sistem Pengkondisian Udara
Diagram 5.8 Sistem Udara Keterangan:
Udara dingin Udara panas
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 5.7 Perbandingan Penghawaan Alami dan Buatan
Penghawaan Alami Penghawaan Buatan
Keuntungan -
Biaya lebih murah -
Dapat dimodifikasi untuk membentuk estetis
bangunan -
Dapat merata disetiap ruangan
- Tingkat kelembaban
dan suhu dapat dikontrol
- Udara yang dialirkan
dapat dibersihkan Kerugian
- Kenyamanan yang
tercipta tidak dapat dikontrol
- Tidak dapat merata
disetiap ruang -
Bergantung terhadap iklim terhadap
- Biaya lebih mahal
- Dibutuhkan ruang
yang besar sebagai tempat peletakan
peralatan penghawaan
- Membutuhkan
bantuan energi
Kenyamanan thermal secara alami dapat diperoleh dengan cara: -
Penggunaan sun screen dan shading -
Penggunaan kaca reflektif -
Penggunaan system kaca ganda -
Penggunaan air pendingin -
Penggunaan blower roof fan untuk mempercepat aliran udara Kenyamanan thermal secara buatan dapat diperoleh dengan cara:
- Penghawaan system AC Central
- Penghawaan system AC Package split
Universitas Sumatera Utara
75
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Pada bab ini diuraikan mengenai hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah, serta membahas konsep dasar,
perancangan tapak, struktur dan utilitas bangunan.
6.1 Konsep Dasar
Konsep dasar perancangan “Hotel Wisata Sumatera Utara” ini
menginterpretasikan penerapan arsitektur neo – vernakular yang memadukan
arsitektur tradisional Batak Karo dan Batak Simalungun yang dikemas dengan nuansa modern, di mana diterapkanditransformasikan elemen-elemen fisik tetapi
juga elemen non fisik seperti nilai-nilai budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi, dan lain-lain ke dalam bentuk bangunan dan rancangan tapak. Sehingga
tetap dapat melestarikan unsur-unsur budaya lokal dengan lapisan modernisasi. Dari segi tampak hotel, dapat terlihat jelas penerapan arsitektur neo
– vernakular, yaitu perpaduan gaya arsitektur tradisional dan modern. Jendela pada hotel
menggunakan gaya arsitektur modern dengan struktur modern namun dengan tambahan ornamen tradisional rumah adat Suku Karo.
Gambar 6.1 Hotel Wisata Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara