64
Sumber:”Model Penunjang dan Pengikat Strut and Tie Model pada Perancangan Struktur Beton” oleh Dr.Ing. Harianto Hardjasaputra dan Ir. Steffie
Tumilar, M. Eng., MBA. d.
Aksi kipas fan actions berupa kumpulan batang tekan berbentuk kipas pada umumnya terjadi pada daerah sekitar beban terpusat atau pada daerah sekitar
tumpuan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.12. e.
Medan tekan diagonal diagonal compression field terdiri dari strut diagonal parallel yang biasanya terletak pada daerah-daerah B.
3.10 Perancangan pada Strut, Tie dan Node.
Gambar memperlihatkan beberapa contoh strut-and-tie model, bersama- sama dengan gambar trajektori tegangan dan penulangannya. Dengan
memperhatikan gambar-gambar tersebut secara seksama, maka dapat ditarik berbagai kesimpulan yang berguna untuk perancangan kemudian.
Universitas Sumatera Utara
65
Gambar 3.13 : Gambar yang menunjukkan contoh dari Strut-and-tie-model bersama-sama dengan medan tegangan, node element serta tulangannya.
Sumber:”Model Penunjang dan Pengikat Strut and Tie Model pada Perancangan Struktur Beton” oleh Dr.Ing. Harianto Hardjasaputra dan Ir. Steffie
Tumilar, M. Eng., MBA. Dalam pendimensian, pada umumnya dihadapi tiga jenis strut dan tie:
a. C
C
: strut beton concrete struts dalam keadaan tekan. b.
T
C
: tie beton concrete tie dalam keadaan tarik tanpa tulangan. c.
T
S
: batang tarik tie berupa baja tulangan dengan atau tanpa baja prategang.
Strut and Tie model dipakai pada berbagai cara selama proses desain. Pada level desain yang konseptual, membuat skets model strut and tie haruslah
Universitas Sumatera Utara
66
memperhatikan perilaku struktur dan persyaratan pendetailan. Aplikasi dalam pendetailan strut and tie model memberikan penyelesaian dalam beberapa langkah
berikut; 1.
Tentukan dan isolasi daerah-D. 2.
Hitung resultan gaya yang bekerja pada batasan daerah-D. 3.
Pilih model rangka untuk mentransfer gaya disepanjang daerah-D. 4.
Pilih dimensi zona nodal untuk strut and tie. 5.
Tentukan kapasitas dari strut, baik pada tengah strut maupun pada muka zona nodal.
6. Desain tie dan pengangkurannya.
7. Persiapkan desain detail dan cek persyaratan penulangan minimum.
Dalam pemilihan model yang akan dipakai mewakili strut and tie tidak melewati batasan daerah-D. Pemilihan strut and tie ditentukan oleh perancang dan
oleh karena itu didapatkan solusi yang beraneka ragam yang dapat digunakan. Layout daripada model rangka terpaku pada persyaratan geometri dimana strut
harus terhubung pada zona nodal. Tie dapat melewati strut. Model yang efektif akan memberikan distribusi energi yang minimum pada daerah-D, dalam model
gaya harus mengikuti aliran gaya yang paling kaku. Karena tipikal strut lebih kaku daripada tie, model dengan jumlah tie tarik yang minimum lebih disukai. Untuk
balok tinggi bandingkan Gambar 3.14.
Universitas Sumatera Utara
67
a Pembebanan
b Model yang dipilih
c Aliran beban tidak efisien
d aliran beban yang tidak kompatibel
Gambar 3.14 Alternatif untuk model rangka pada balok tinggi. Gambar 3.14 menggambarkan balok tinggi dengan pembebanan terpusat
ditengah bentang. Gambar 3.14.b menunjukkan model strut and tie yang lebih dipilih untuk balok ini dan kondisi pembebanan. Pada kasus ini, strut meneruskan
beban langsung pada daerah nodal di tumpuan yang mana terhubung langsung dengan tie tarik tunggal. Gambar 3.14.c menunjukkan aliran beban yang tidak
efektif, dengan strut tunggal membawa beban ke nodal yang ada pada dasar balok
Universitas Sumatera Utara
68
yang didukung oleh dua tie tarik diagonal, yang mana bertumpu pada dua strut vertikal diatas tumpuan perletakan. Pada batas ini, jumlah dari titik transfer dan tie
tarik lebih banyak, yang menyebabkan fleksibilitas strut, mengindikasikan solusi yang kurang efektif daripada Gambar 3.14.b. Terakhir, Gambar 3.14.d
mengilustrasikan model dengan multiple strut and tie. Gambaran ini tidak hanya terlalu kompleks, tetapi memasukkan tie tarik bagian atas yang hanya akan efektif
setelah leleh lanjutan terjadi dan kemungkinan keruntuhan dari tie tarik dibawahnya.
Secara teoritis, ada banyak solusi unik dengan gaya minimum untuk strut and tie model. Dalam praktiknya, semua model yang memenuhi keseimbangan
dan memberikan perhatian pada kekakuan struktur lebih diutamakan. Dengan menggunakan pemikiran rasional membolehkan perancang untuk memilih model
logis yang secara efektif memanfaatkan tie dan meminimkan potensi dari retak lanjut. Analisa elemen hingga dan solusi berdasarkan teori elastisitas untuk
seluruh bagian struktur dapat menyediakan indikasi dimana tegangan maksimum terjadi. Model rangka yang menyediakan strut pada daerah dengan tegangan tekan
tinggi dan tie pada daerah dengan tegangan tarik tinggi berdasarkan analisa ini, secara umum akan memberikan aliran beban yang efisien.
3.11 Strut and Tie.