Umum. Daerah D dan daerah B.

44 BAB III METODE ANALISA DAN APLIKASI.

3.1 Umum.

Struktur balok beton bertulang pada dasarnya di desain untuk melawan lendutan dan gaya geser berdasarkan asumsi bahwa tegangan bekerja secara linier pada penampang. Sesuai dengan hipotesa Bernoulli atau teori balok , perilaku dari balok secara umum diasumsikan bahwa bidang datar akan tetap datar setelah dibebani. Bagian struktur dimana teori Bernoulli berlaku disebut dengan daerah- B. Desain pada balok tinggi berbeda dengan desain penampang balok biasa karena tegangan yang terjadi tidak lagi linier. Balok tinggi adalah sruktur dimana rasio bentangtinggi, ad, relatif kecil. Secara tipikal, balok yang mempunyai rasio ad kurang dari 2.0-2.5 diperhitungkan sebagai balok tinggi, yang mana balok yang mempunyai rasio yang lebih besar diasumsikan berprilaku sesuai dengan teori penampang. Pada balok tinggi, tegangan geser mendominasi perilaku dari struktur dan teori balok tidak dapat digunakan untuk menentukan keadaan tegangan yang sebenarnya terjadi. Distribusi tegangan yang nonlinear pada umumnya disebabkan oleh perubahan geometri atau pembebanan secara tiba-tiba. Daerah ini disebut dengan daerah D discontinuity atau disturbance.

3.2 Daerah D dan daerah B.

Perancangan struktur beton sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada umumnya terdiri dari dua daerah, yaitu daerah D dan daerah B. Schaich et.al Universitas Sumatera Utara 45 1982-1993 telah membangun suatu dasar filosofi perancangan yang konsisten pada struktur yang terdiri dari daerah D dan B, yaitu perancangan dengan Strut- and-Tie Model. Tetapi dalam praktek Strut-and-Tie model lebih banyak diterapkan pada daerah D, sedangkan pada daerah B lebih dikhususkan pada perancangan terhadap pengaruh geser dan torsi. Penerapan Strut-and-Tie model dalam perancangan struktur beton diawali dengan penentuan daerah D dan B. a. Gambar daerah D disebabkan oleh diskontinuitas geometri. b. Gambar daerah D disebabkan oleh diskontinuitas statika dengan atau tanpa diskontinuitas geometri. Gambar 3.1: Daerah D daerah yang diarsir dimana distribusi regangan nonlinear disebabkan oleh diskontinuitas geometri, statika dengan atau tanpa diskontinuitas geometri. Universitas Sumatera Utara 46 Sumber:”Model Penunjang dan Pengikat Strut and Tie Model pada Perancangan Struktur Beton” oleh Dr.Ing. Harianto Hardjasaputra dan Ir. Steffie Tumilar, M. Eng., MBA.

3.3 Pemodelan pada daerah D dan B.