Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

153

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini, meskipun sudah direncanakan dan melalui proses evaluasi sebelum dilaksanakan, tidak terlepas juga dari keterbatasannya. Adapaun beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah kemampuan awal siswa tidak semua diukur padahal kemampuan awal bisa dibedakan menjadi tinggi, sedang dan rendah. demikian juga dengan kemampuan menalar yang merupakan bagian dari salah satu kecerdasan, mestinya diukur dengan mengakomodasi kelompok berkemampuan menalar sedang. Hal itulah yang menyebabkan biasnya perbedaan kecerdasan terhadap prestasi. 154

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada perbedaan prestasi belajar IPA pada materi Besaran dan Satuan antara penggunaan model pembelajaran terstruktur melalui metode diskusi atau pemberian tugas. Kedua metode tersebut sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi Besaran dan Satuan. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai prestasi belajar IPA yang menunjukkan adanya peningkatan dari nilai KKM IPA yang ditetapkan yaitu 64. Dengan demikian kedua metode pembelajaran ini sama-sama dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi Besaran dan Satuan. Masing-masing kelas siswa yang dibelajarkan dengan metode diskusi dan pemberian tugas meraih prestasi belajar yang signifikan yaitu dengan rerata 80,500 dan 81,438 melampui nilai KKM yang ditetapkan sekolah. 2. Ada perbedaan prestasi belajar IPA pada materi Besaran dan Satuan dengan perbedaan tingkat kemampuan awal siswa. Siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah masing-masing memperoleh rerata prestasi 85,600 dan 75,379 dengan hasil p-value sebesar 0,000. Hasil tersebut menggambarkan adanya perbedaan kekuatan kedua kategori kemampuan awal tersebut yang secara statistik berbeda secara signifikan

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE STAD DAN TAI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 9 160

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI TRAINING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS SISWA

2 10 141

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE TAI dan GI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA

0 11 122

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DENGAN UMPAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DAN COOPERATIVE LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Pada kelas VIII S

0 1 7

EMBELAJARAN FISIKA DENGAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA.

1 4 8

PENEREPAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI BERBASIS OBSERVASI GEJALA FISIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

0 0 12

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENALARAN INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA - UNS Institutional Repository

0 0 18