Taraf Kesukaran Uji Coba Instrumen

107 perlu diuji aspek kelayakan yaitu dengan menggunakan program Realibilyti, dan Validity Calculator.

G. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen tes prestasi belajar IPA aspek kognitif dan tes kemampuan menalar digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji coba atau try out untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal instrumen. Uji coba dilaksanakan pada kelas VII B SMP N 1 Karanganyar, Kabupaten Kebumen dengan pertimbangan kelas tersebut tidak digunakan dalam sampel penelitian. Letak kelas VII B SMP Negeri 1 Karanganyar jauh dari SMP Negeri 2 Adimulyo yaitu sekolah dan kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian. Guru IPA yang mengajar juga berbeda, ada kesetaraan tingkat kemampuan awal yang sama dengan kelas eksperimen dan kedua sekolah sama-sama sekolah standar nasional atau SSN. Uji coba instrumen tes meliputi tes prestasi belajar IPA berjumlah 25 item soal bentuk pilihan ganda dengan 4 empat pilihan jawaban dan tes kemampuan menalar siswa berjumlah 25 item soal bentuk pilihan ganda dengan 4 empat pilihan jawaban , uji instrumen untuk mengetahui: 1.Tingkat kesukaran, 2. Daya pembeda, 3. Validitas, dan 4. Reliabilitas suatu item soal. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes tersebut masing-masing 45 menit. Adapun penjelasan dari masing-masing tes tersebut adalah sebagai berikut:

1. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran suatu soal menyatakan beberapa bagian dari peserta tes yang dapat menjawab dengan benar suatu butir soal, ditunjukan dengan indek 108 kesukaran. Indek kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Taraf kesukaran dalam penelitian ini digunakan untuk menguji soal dari tes prestasi belajar IPA dan tes kemampuan menalar siswa. Untuk menguji taraf kesukaran tiap-tiap soal digunakan rumus: JS B P = 3.1 P menunjukkan taraf kesukaran item soal, B menyatakan jumlah siswa yang menjawab benar, dan JS adalah jumlah siswa yang mengikuti tes. Pada penelitian ini penggolongan taraf kesukaran suatu soal adalah sebagai berikut: 1. Jika taraf kesukaran soal menunjukkan harga kurang atau sama dengan 0,30 maka soal tersebut dikategorikan sukar. 2. Bila taraf kesukaran soal menunjukkan harga antara 0,31 sampai dengan 0,70 maka soal tersebut dikategorikan sedang. 3. Dan apabila taraf kesukaran soal menunjukkan harga antara 0,71 sampai dengan 1,00 maka soal tersebut dikategorikan mudah. a. Instrumen Tes Prestasi Belajar ranah kognitif Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen penelitian kognitif pada soal tes prestasi belajar IPA pada konsep Besaran dan Satuan yang dilakukan terangkum pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Penilaian Kognitif Jumlah Soal Indek Kesukaran Sukar Sekali Sukar Sedang Mudah Mudah Sekali 25 1 6 6 10 2 Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen penilaian kognitif yang dipakai dalam tes penelitian instrumen penilaian kognitif soal sukar sekali dipakai semua, 109 soal sukar tidak dipakai satu, soal sedang dipakai semua, dan soal mudah tidak dipakai dua, serta kategori soal mudah sekali tidak dipakai. Adapun nomor soal yang tidak dipakai adalah 2, 6, 11, 18, dan 21. Untuk lebih rinci hasil uji taraf kesukaran penilaian kognitif dapat dilihat pada lampiran 15. b. Instrumen Tes Kemampuan Menalar Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen kemampuan menalar yang dilakukan terangkum pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Rangkuman Taraf Kesukaran Soal Instrumen Kemampuan Menalar Jumlah Soal Indek Kesukaran Sukar Sekali Sukar Sedang Mudah Mudah Sekali 25 6 10 5 4 Hasil uji taraf kesukaran soal instrumen kemampuan menalar yang dipakai dalam tes penelitian instrumen penilaian kemampuan menalar soal sukar dipakai semua, soal sedang tidak dipakai satu, dan soal mudah dipakai semua, serta kategori soal mudah sekali tidak dipakai. Adapun nomor soal yang tidak dipakai adalah 1, 5, 12, 13, dan 24. Untuk lebih rinci hasil uji taraf kesukaran instrumen kemampuan menalar dapat dilihat pada lampiran 14.

2. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE STAD DAN TAI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 9 160

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI TRAINING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS SISWA

2 10 141

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE TAI dan GI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA

0 11 122

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DENGAN UMPAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DAN COOPERATIVE LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Pada kelas VIII S

0 1 7

EMBELAJARAN FISIKA DENGAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA.

1 4 8

PENEREPAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI BERBASIS OBSERVASI GEJALA FISIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

0 0 12

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENALARAN INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA - UNS Institutional Repository

0 0 18