88
kedua bacaan pada gelas ukur tadi. V2 – V1.volume mula dikurangi volume akhir.
Gambar 2.19 Mengukur volume zat padat dengan Gelas ukur
B. Penelitian Yang Relevan
Sebagai bahan perbandingan, perlu dikemukakan penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan agar dapat memberi
gambaran yang jelas. 1.
Budiyono Saputro
2009 melakukan
penelitian yang
berjudul “Pembelajaran Dicet Instruction menggunakan Film dan Simulasi Komputer
dalam Pengantar Praktikum ditinjau dari Kemampuan Memori”. Dengan hasil penelitian: 1. ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Direct
Intruction dengan menggunakan film dan simulasi komputer terhadap prestasi belajar praktikum ditinjau dari kemampuan memori; 2. Ada
pengaruh kemampuan memori tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar; 3.Untuk mengetahui interaksi antara penggunaan model
pembelajaran Direct Intruction dengan menggunakan media film, simulasi komputer dan kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi belajar
praktikum uji sensitivitas antibiotik. Jadi pada penelitian Budiyono Saputro sebagai bahan acuan penelitian yang relevan adalah pada penerapan model
pembelajaran Direct Intruction sedang perbedaannya pada materi penelitian
89
praktikum uji sensitivitas antibiotik, pada sampel mahasiswa sedang peneliti pada materi besaran dan satuan pada kelas VII, sampel yang digunakan
siswa SMP. 2.
Wawan Dwi Cahyono 2007 dengan judul “Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Demonstrasi dan Diskusi terhadap
Prestasi Belajar Fisika ditinjau dari Kreativitas siswa” dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran berbasis
masalah dengan metode demonstrasi dan diskusi terhadap prestasi belajar fisika; 2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh tingkat kreativitas siswa
tinggi dengan tingkat kreatifitas siswa rendah terhadap preatasi belajar fisika; 3. Untuk mengetahui interaksi pengaruh antara kreativitas siswa
dengan metode demonstrasi dan diskusi pada pembelajaran berbasis masalah terhadap prestasi belajar fisika. Pada penelitian Wawan Dwi
Cahyono yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang relevan adalah penggunaan metode diskusi dan materi pelajaran yaitu konsep
Besaran dan Satuan. Sedang perbedaan dengan penelitian ini adalah pada model pembelajaran bebasis masalah sedang dalam penelitian ini model
pembelajaran terstruktur dan tinjauan yang digunakan Wawan Dwi Cahyono pengaruh tingkat kreatifitas sedang pada penelitian ini ditinjau dari tingkat
kemampuan awal dan kemampuan menalar siswa. 3.
Daru Wahyuningsih 2007 dengan judul penelitian “Pengaruh Metode Pemberian Kuis, Pemberian Tugas, dan Kemampuan Menalar terhadap
Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Pemrograman Turbo Pascal”,
90
dengan tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh metode pemberian kuis dan metode pemberian tugas terhadap preasati belajar; 2. Untuk mengetahui
pengaruh kemampuan menalar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian kuis dan metode
pemberian tugas; 3. Untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran terstruktur menggunakan metode pemberian kuis, metode pemberian tugas
dan tingkat kemampuan menalar terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian Daru Wahyuningsih yang relevan, penelitian dilakukan dengan menggunaan
metode pemberian tugas ditinjau dari kemampuan menalar dapat meningkatkan prestasi belajar. Sedang perbedaannya adalah sampel dan
materi yang digunakan penelitian Daru Wahyuningsih menggunakan mahasiswa, pada materi pembelajaran pemrograman bahasa Turbo Pascal
penelitian ini menggukan sampel siswa SMP dan materi penelitian Besaran dan Satuan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Mustaqim 2007 dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah dengan Metode Eksperimen untuk Diskusi dan Demonstrasi untuk Tanya Jawab terhadap Prestasi Belajar
ditinjau dari Kemampuan awal Siswa pada Pokok Bahasan Optik Geometri”. Dari analisis didapatkan kesimpulan: 1. Terdapat perbedaan
penggunaan metode diskusi dengan metode Tanya jawab terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika kelas X; 2. Terdapat perbedaan
antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dengan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah terhadap prestasi siswa
91
untuk mata pelajaran fisika kelas X; 3. Terdapat interaksi antara metode diskusi dan tanya jawab dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar
siswa untuk mata pelajaran siswa kelas X. Ada kesamaan penelititian dengan yang peneliti lakukan yaitu pada penggunaan metode diskusi
ditinjau dari kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan perbedaannya yaitu pada model pembelajaran, materi pelajaran dan obyek
penelitian. Mustakim menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, Optik Geometri, objek siswa SMU sedangkan peneliti menggunakan model
pembelajara terstruktur, konsep Besaran dan Satuan, obyek siswa SMP.
C. Kerangka Berpikir