Uji Validitas Uji Coba Instrumen

111 Dari hasil uji daya pembeda soal intrumen penilaian kognitif ada satu soal yang diperbaiki pada daya pembeda sangat kurang membedakan dan satu soal tidak dipakai pada daya pembeda kurang membedakan, adapun nomor soal yang tidak dipakai adalah 2, 6, 11, 18, dan 21. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 15. b. Instrumen Tes Kemampuan Menalar Hasil uji daya pembeda instrumen kemampuan menalar yang dilakukan terangkum pada table 3.8. Tabel 3.8 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Kemampuan Menalar Jumlah Soal Daya Pembeda Sangat Membedakan Lebih Membedakan Cukup Membedakan Kurang Membedakan Sangat Kurang Membedakan 25 12 10 3 Dari hasil uji daya pembeda soal instrumen kemampuan menalar ada dua soal yang tidak dipakai pada daya pembeda kurang membedakan, adapun nomor soal yang tidak digunakan adalah 1, 5, 12, 13, dan 24. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 14.

3. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur atau instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan dalam pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukurannya 112 dikatakan tes memiliki validitas rendah. Pemberian skor pada butir-butir tes dilakukan dalam bentuk skala interval dan untuk pemeriksaan validitas pada setiap soal digunakan rumus korelasi prodact moment yang dinyatakan dari Pearson yaitu: [ ] ][ ] 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy S - S S S S S - S = 3,3 r xy merupakan koefisien korelasi skor total, n adalah jumlah subjek yang diukur, sedangkan X merupakan skor item yang diperoleh, dan skor totalnya adalah Y. Harga koefisien korelasi skor item dengan skor total kemudian dikonsultasikan dengan r table, dengan kreteria: 1. Jika r xy r tabel maka item soal tersebut adalah termasuk valid. 2 jika r xy r tabel maka item soal tersebut dikatakan tidak valid invalid. a. Instrumen Tes Prestasi Belajar ranah kognitif Hasil uji validitas instrumen penelitian kognitif yang dilakukan terangkum pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal Kriteria Valid Tidak Dipakai Soal materi uji Besaran dan Satuan 25 20 5 Berdasarkan hasil uji coba tes prestasi belajar IPA kelas VII SMP pada materi pokok Besaran dan Satuan setelah dilakukkan pengujian sebelum pelaksanaan eksperimen perlakuan, dari 25 butir soal tes diperoleh 20 butir soal tes valid. Butir soal yang tidak dipakai yaitu nomor 2, 6, 11, 18, dan 21. 113 Perhitungan selengkapnya untuk validitas instrumen tes prestasi belajar IPA dapat dilihat pada lampiran 15. b. Instrumen Tes Kemampuan Menalar Hasil uji validitas instrumen penelitian kognitif yang dilakukan terangkum pada table 3.10. Tabel 3.10 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Kemampuan Menalar Variabel Jumlah Soal Kriteria Valid Tidak Dipakai Soal materi uji Kemampuan Menalar 25 20 5 Hasil uji coba kemampuan menalar siswa setelah dilakukan pengujian didapatkan 20 butir soal valid dari 25 soal yang diujicobakan. Butir soal yang tidak dipakai yaitu nomor 1, 5, 12, 13, dan 24. Perhitungan selengkapnya untuk validitas instrumen kemampuan menalar siswa dapat dilihat pada lampiran 14.

4. Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE STAD DAN TAI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 9 160

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI TRAINING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS SISWA

2 10 141

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI METODE TAI dan GI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK SISWA

0 11 122

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DENGAN UMPAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DAN COOPERATIVE LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Pada kelas VIII S

0 1 7

EMBELAJARAN FISIKA DENGAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA.

1 4 8

PENEREPAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI BERBASIS OBSERVASI GEJALA FISIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

0 0 12

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENALARAN INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA - UNS Institutional Repository

0 0 18