91
untuk mata pelajaran fisika kelas X; 3. Terdapat interaksi antara metode diskusi dan tanya jawab dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar
siswa untuk mata pelajaran siswa kelas X. Ada kesamaan penelititian dengan yang peneliti lakukan yaitu pada penggunaan metode diskusi
ditinjau dari kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan perbedaannya yaitu pada model pembelajaran, materi pelajaran dan obyek
penelitian. Mustakim menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, Optik Geometri, objek siswa SMU sedangkan peneliti menggunakan model
pembelajara terstruktur, konsep Besaran dan Satuan, obyek siswa SMP.
C. Kerangka Berpikir
Mengajar bukan hal yang mudah bagi seorang guru dalam menghadapi sekelompok siswa. Guru harus dapat memilih pendekatan pembelajaran yang
tepat untuk menyampaikan materi pelajaran, memperhatikan tingkat kemampuan awal dan kemampuan menalar siswa dalam mencapai standar kompetensinya.
Selain itu situasi dan kondisi sekolah turut memberikan andil dalam mencapai prestasi belajar para siswa, demikian juga untuk SMP N 2 Adimulyo, Kebumen
tempat penulis melakukan penelitian., maka berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori, penelitian yang relevan, dan materi pelajaran penulis berasumsi:
1. Peranan pembelajaran terstruktur dengan metode diskusi dan pemberian
tugas dalam meningkatkan prestasi belajar. Model pembelajaran terstruktur secara sistematis menuntun dan membantu
siswa melalui langkah-langkah dan diharapkan siswa dapat aktif bekerja sendiri dan akan mendapatkan informasi serta pengetahuan baru dalam mempelajari
92
sesuatu materi pelajaran sedang metode diskusi adalah suatu cara penyajian pelajaran yang tepat untuk digunakan karena guru memberi kesempatan pada
siswa atau kelompok siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat untuk menarik kesimpulan sebagai suatu alternatif
pemecahan suatu masalah, Akan tetapi metode diskusi juga mempunyai kelemahan yaitu: hasil dari diskusi tidak dapat diramalkan bagaimana hasilnya,
jalannya diskusi dapat didominasi oleh siswa-siswa yang menonjol, memerlukan waktu yang banyak sampai mengambil kesimpulan diskusi. Model pembelajaran
terstruktur dengan metode diskusi salah satu alternatif untuk melatih siswa di SMP N 2 Adimulyo untuk berani mengeluarkan pendapatnya dan bersikap ilmiah
serta mampu meningkatkan kemampuan menalarnya. Pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang
biasa disebut dengan metode pemberian tugas, tujuan pemberian tugas dalam proses belajar mengajar adalah untuk memberi kesempatan untuk melatih hal-hal
yang dipelajari atau menyelidiki hubungan dengan apa yang dipelajari, dapat dilakukan sebelum atau sesudah materi pelajaran diberikan. Keunggulan metode
pemberian tugas antara lain: pengetahuan yang diperoleh siswa yang berhubungan dengan minat dan bakat akan lebih meresap dan tahan lama. Tugas membuat
siswa bergairah dalam belajar, sedangkan kelemahan metode pemberian tugas adalah: sering siswa melakukan penipuan diri mereka hanya meniru pekerajaan
orang lain, apabila tugas hanyalah sekedar melepaskan tanggung jawab bagi pelajar. Penggunaan metode pemberian tugas juga sesuai dengan kondisi siswa di
SMP N 2 Adimulyo, karena selama ini siswa kurang termotivasi dalam belajar
93
yang dimungkinkan karena kurangnya pemberian tugas yang terstruktur. pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih
mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan antar metode diskusi dan metode pemberian tugas, keduanya akan memberikan perbedaan terhadap prestasi belajar
yang signifikan untuk materi besaran dan satuan. Tetapi peneliti berasumsi metode diskusi lebih baik untuk pencapaian prestasi belajar dibanding metode
pemberian tugas. Walaupun kedua metode tersebut mempunyai karakteristik yang hampir sama yaitu memecahkan atau menyelesaikan masalah tugas yang
diberikan guru baik secara individu atau kelompok hanya pada metode diskusi faktor bimbingan guru masih ada.
2. Peranan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan prestasi belajar IPA.
Kemampuan awal dan karakteristik siswa adalah pengetahuan dan keterampilan yang relevan, termasuk di dalamnya latar belakang informasi
karakteristik siswa yang telah ia miliki pada saat mulai mengikuti suatu program pengajaran. Jadi kemampuan awal siswa adalah kemampuan atau ketrampilan
yang relevan yang dimiliki siswa sebelum proses belajar-mengajar. Siswa memiliki tingkat kemampuan awal yang berbeda-beda, yang memiliki
kemampuan awal tinggi akan lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran dibanding siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Materi
pelajaran yang baru merupakan kelanjutan dari materi pelajaran sebelumnya, sehingga diharapkan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal lebih tinggi
94
akan mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan awal sedang, atau rendah.
3. Peranan kemampuan menalar terhadap peningkatan prestasi belajar.
Kemampuan menalar merupakan bagian dari kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat pola dalam suatu deret atau peristiwa yang berurutan.
Untuk memahami sebab akibat dari suatu hal maupun menghubungkan sesuatu hal atau peristiwa secara masuk akal atau dapat diterima oleh akal sehat. Siswa
mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang beragam Multiple Intelligences, dan mempunyai kecerdasan tertentu, kemampuan menalar siswa menjadi faktor
penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang perlu diperhatikan. Dalam mempelajari materi besaran dan satuan banyak dijumpai hitungan matematis,
menganalisa masalah, memahami suatu konsep yang membutuhkan tingkat kemampuan menalar tinggi dan kemampuan awal yang mendukung tentang materi
terutama pengenalan alat ukur dan nama-nama satuan, dalam penelitian ini peneliti berharap semakin tinggi tingkat menalar seseorang akan mampu
memecahkan masalah dengan cepat dan tepat sehingga siswa yang mempunyai kemampuan menalar tinggi akan berprestasi lebih baik dibandingkan dengan
siswa yang mempunyai kemampuan menalar rendah. 4.
Peranan diskusi dan pemberian tugas dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar IPA.
Untuk menerima materi dan memahami materi pelajaran yang baru diperlukan kemampuan lama yang dipelajari pada waktu yang lalu. Tingkat
kemampuan awal merupakan dasar untuk mempelajarai pengetahuan baru dan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih tinggi. Dengan mengetahui
95
karakteristik model pembelajaran terstruktur metode diskusi dan metode pemberian tugas, serta pengertian kemampuan awal dengan kondisi di SMP
Negeri 2 Adimulyo. Peneliti berasumsi bahwa antara model pembelajaran tersetruktur, penggunaan metode diskusi, metode pemberian tugas, kemampuan
awal siswa terdapat interaksi yang signifikan dan mempunyai perbedaan terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang diberi pembelajaran terstruktur dengan metode
diskusi, dan pemberian tugas serta berkemampuan awal tinggi dan mempunyai kemampuan menalar tinggi akan cepat memahami dalam mempelajari konsep-
konsep IPA sehingga dapat berprestasi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran terstruktur dengan metode diskusi dan pemberian tugas,
berkemampuan awal rendah, dan mempunyai kemampuan menalar yang rendah. 5.
Peranan metode diskusi dan pemberian tugas dengan kemampuan menalar terhadap prestasi belajar.
Dengan mengetahui karakteristik, keunggulan dan kelemahan antara metode diskusi, metode pemberian tugas pada pembelajaran terstruktur dan kemampuan
menalar siswa serta situasi dan kondisi belajar di SMP 2 Adimulyo, peneliti berasumsi bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan metode
dan kemampuan menalar siswa terhadap prestasi belajar IPA. Siswa yang diberi pembelajaran terstruktur dengan metode diskusi dan pemberian tugas serta
mempunyai kemampuan menalar tinggi akan berprestasi lebih tinggi dibanding siswa yang diberi pembelajan terstruktur dengan metode diskusi dan pemberian
tugas tetapi berkemampuan menalar rendah, diharapkan penggunaan kedua metode dalam pembelajaran meningkatkan prestasi.
96
6. Peranan kemampuan awal dan kemampuan menalar terhadap prestasi
belajar. Kemampuan awal adalah kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki siswa
sebelum mengikuti suatu program pembelajaran. Untuk menerima pelajaran yang baru diperlukan pengetahuan dari bahan-bahan yang lama yang telah dipelajari
pada waktu yang lalu. Sedang kemampuan menalar merupakan bagian dasar dari kecerdasan yang dimiliki seseorang yang digunakan dalam dalam pemecahan
masalah. Peneliti berasumsi ada interaksi antara siswa yang berkemampuan awal tinggi dan mempunyai kemampuan menalar tinggi akan lebih berprestasi.
7. Peranan metode diskusi dan pemberian tugas, kemampuan awal dan
kemampuan menalar terhadap prestasi belajar. Pembelajaran IPA akan mudah dipahami dan diingat para siswa bila siswa
melakukan sendiri, menemukan sendiri tentang konsep atau teori, saling bertukar pikiran, beradu argumentasi dan ada tugas-tugas yang harus dikerjakan. Ada tiga
variabel belajar yang saling berpengaruh dalam prestasi belajar dalam penelitian ini, variabel pertama model pembelajaran dengan metode diskusi dan metode
pemberian tugas, variabel kedua kemampuan awal dengan kategori tinggi dan rendah, variabel ketiga kemampuan menalar dengan kategori tinggi dan rendah.
Dengan mengetahui karakteristik pembelajaran terstruktur, metode diskusi, metode pemberian tugas, kemampuan awal serta kemampuan menalar, peneliti
berasumsi terdapat interaksi yang saling berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA. Interaksi terjadi antara model pembelajaran terstruktur dengan kemampuan
awal, antara model pembelajaran terstruktur dengan kemampuan menalar,
97
kemampuan awal dengan kemampuan menalar siswa, dan interaksi antara ketiga variabel, yang masing-masing mempunyai pengaruh yang positif sesuai dengan
tingkatan kemampuan yang dimiliki siswa sehingga dapat memunculkan adanya suatu hipotesis.
D. Hipotesis