BAB V PEMBAHASAN
5.1 Data Jumlah Imunisasi Dasar dan Jumlah Imunisasi Dasar Berdasarkan Jenis Imunisasi Dasar Tahun 2010-2014
Berdasarkan data yang diperoleh, di Kota Tanjungbalai terdapat 8 unit puskesmas, 13 unit puskesmas pembantu, 119 unit posyandu, 1 unit rumah sakit
pemerintah dan 1 unit rumah sakit bersalin. Pada tahun 2010 dari 4.858 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi dasar di Kota Tanjungbalai sebanyak 3.995 82,24,
pada tahun 2011 dari 4.857 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi dasar sebanyak 3.629 74,72, pada tahun 2012 dari 4.747 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi
dasar sebanyak 3.188 67,16, pada tahun 2013 dari 3.643 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi dasar sebanyak 2.698 74,06, pada tahun 2014 dari 3.191
bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi dasar sebanyak 2.797 87,65, dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah imunisasi dasar di Kota
Tanjungbalai cenderung menurun kecuali pada tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2010 dari 4.858 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi BCG di
Kota Tanjungbalai sebanyak 4.745 97,7, pada tahun 2011 dari 4.857 bayi 0- 11 bulan, jumlah imunisasi BCG sebanyak 4.180 86,06, pada tahun 2012 dari
4.747 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi BCG sebanyak 4.020 84,5, pada tahun 2013 dari 3.643 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi BCG sebanyak 3.232
88,70, pada tahun 2014 dari 3.191 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi BCG sebanyak 3.187 99,88 dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke
70
Universitas Sumatera Utara
tahun jumlah imunisasi BCG di Kota Tanjungbalai cenderung menurun kecuali pada tahun 2013 dan 2014.
Pada tahun 2010 dari 4.858 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi DPT di Kota Tanjungbalai sebanyak 4.277 88,04, pada tahun 2011 dari 4.857 bayi 0-
11 bulan, jumlah imunisasi DPT sebanyak 3.877 79,82, pada tahun 2012 dari 4.747 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi DPT sebanyak 3.424 72,13, pada
tahun 2013 dari 3.643 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi DPT sebanyak 3.209 88,09, pada tahun 2014 dari 3.191 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi DPT
sebanyak 3.187 99,88 dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah imunisasi DPT di Kota Tanjungbalai cenderung menurun kecuali
pada tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2010 dari 4.858 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi polio di
Kota Tanjungbalai sebanyak 4.183 86,10, pada tahun 2011 dari 4.857 bayi 0- 11 bulan, jumlah imunisasi polio sebanyak 3.717 76,53, pada tahun 2012 dari
4.747 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi polio sebanyak 3.350 70,57, pada tahun 2013 dari 3.643 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi polio sebanyak 3.160
86,74, pada tahun 2014 dari 3.191 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi polio sebanyak 3.155 98,87, dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun ke
tahun jumlah imunisasi polio di Kota Tanjungbalai cenderung menurun kecuali pada tahun 2013 dan 2014.
Pada tahun 2010 dari 4.858 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi campak di Kota Tanjungbalai sebanyak 4.427 91,13, pada tahun 2011 dari 4.857 bayi 0-
11 bulan, jumlah imunisasi campak sebanyak 3.973 81,80, pada tahun 2012
71
Universitas Sumatera Utara
dari 4.747 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi campak sebanyak 3.607 75,99, pada tahun 2013 dari 3.643 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi campak sebanyak
3.165 86,88, pada tahun 2014 dari 3.191 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi campak sebanyak 2.990 93,70, dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari
tahun ke tahun jumlah imunisasi campak di Kota Tanjungbalai cenderung menurun kecuali pada tahun 2013 dan 2014.
Pada tahun 2010 dari 4.858 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi hepatitis B di Kota Tanjungbalai sebanyak 4.380 90,16, pada tahun 2011 dari 4.857 bayi
0-11 bulan, jumlah imunisasi hepatitis B sebanyak 4.362 89,81, pada tahun 2012 dari 4.747 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi hepatitis B sebanyak 4.020
84,69, pada tahun 2013 dari 3.643 bayi 0-11 bulan, jumlah imunisasi hepatitis B sebanyak 3.040 83,45, pada tahun 2014 dari 3.191 bayi 0-11
bulan, jumlah imunisasi hepatitis B sebanyak 2.843 89,09, dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 sampai tahun 2014 jumlah imunisasi hepatitis
B di Kota Tanjungbalai cenderung meningkat kecuali pada tahun 2014.
5.2 Hasil Ramalan Jumlah Imunisasi Dasar dan Jumlah Imunisasi Dasar Berdasarkan Jenis Imunisasi Dasar Tahun 2015-2019
Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 90 cakupan vaksinasi dasar atau Universal ChildImmunization UCI. Namun ternyata
UNICEF menyebutkan bahwa di Indonesia rata-rata angka imunisasi hanya 72 persen. Artinya, angka di beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2400 anak
di Indonesia meninggal setiap hari termasuk yang meninggal disebabkan oleh
72
Universitas Sumatera Utara
penyakit yang dapat dicegah seperti tuberkulosis, campak, pertusis, difteri dan tetanus.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui hasil peramalan dengan menggunakan metode proyeksi trend dan indeks musim untuk peramalan
jangka panjang dan metode double eksponential smoothing untuk peramalan jangka pendek. Hasil analisa deret berkala yang dilakukan diketahui jumlah
imunisasi dasar dan jumlah imunisasi dasar berdasarkan jenis imunisasi dasar, ada yang mengalami penurunan dan ada yang mengalami peningkatan. Peramalan
dengan metode proyeksi trend dan indeks musim dilakukan pada imunisasi dasar, BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B karena hasil uji regresi linier terdapat
hubungan secara linier antara waktu dengan imunisasi dasar, BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B
Ramalan jumlah imunisasi dasar pada tahun 2015-2019 mengalami penurunan. Pada imunisasi dasartrend bulanannya adalah Y
i
= 271,78 - 2,31 Xi, Xi adalah indeks waktu pada periode data berkala bulan Januari sampai bulan
Desember tahun 2010-2014. Artinya terjadi penurunan jumlah imunisasi dasar sebanyak 2 bayi setiap bulannya. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah imunisasi
dasar berkisar 2.258 bayi dan tahun 2019 mengalami penurunan sekitar 1.331menjadi 927 bayi.
Ramalan jumlah imunisasi BCG pada tahun 2015-2019 mengalami penurunan. Pada imunisasi BCG trend bulanannya adalah Y
i
= 322,73 - 2,82 Xi, Xi adalah indeks waktu pada periode data berkala bulan Januari sampai bulan
Desember tahun 2010-2014. Artinya terjadi penurunan jumlah imunisasi BCG
73
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 3 bayi setiap bulannya. Padatahun 2015 diperkirakan jumlah imunisasi BCG berkisar 2.650 bayi dan tahun 2019 mengalami penurunan sekitar 1.625
menjadi 1.025 bayi. Ramalan jumlah imunisasi DPT pada tahun 2015-2019 mengalami
penurunan. Pada imunisasi DPT trend bulanannya adalah Y
i
= 299,57 – 1,98 Xi,
Xi adalah indeks waktu pada periode data berkala bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2010-2014. Artinya terjadi penurunan jumlah imunisasi DPT
sebanyak 2 bayi setiap bulannya. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah imunisasi DPT berkisar 2.736 bayi dan tahun 2019 mengalami penurunan sekitar 1.140
menjadi 1.596 bayi. Ramalan jumlah imunisasi polio pada tahun 2015-2019 mengalami
penurunan. Pada imunisasi polio trend bulanannya adalah Y
i
= 292,75 – 1,81 Xi,
Xi adalah indeks waktu pada periode data berkala bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2010-2014. Artinya terjadi penurunan jumlah imunisasi polio
sebanyak 2 bayi setiap bulannya. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah imunisasi polio berkisar 2.729 bayi dan tahun 2019 mengalami penurunan sekitar 1.043
menjadi 1.686 bayi. Ramalan jumlah imunisasi campak pada tahun 2015-2019 mengalami
penurunan. Pada imunisasi campak trend bulanannya adalah Y
i
= 302,7 – 2,56
Xi, Xi adalah indeks waktu pada periode data berkala bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2010-2014. Artinya terjadi penurunan jumlah imunisasi
campak sebanyak 3 bayi setiap bulannya dan pada tahun 2015 diperkirakan
74
Universitas Sumatera Utara
jumlah imunisasi campak berkisar 2.521 bayi. Pada tahun 2019 mengalami penurunan sekitar 1.475 menjadi 1.046 bayi.
Ramalan jumlah imunisasi hepatitis B pada tahun 2015-2019 mengalami penurunan. Pada imunisasi hepatitis B trend bulanannya adalah Y
i
= 310,75 – 3,05
Xi, Xi adalah indeks waktu pada periode data berkala bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2010-2014. Artinya terjadi penurunan jumlah imunisasi
hepatitis B sebanyak 3 bayi setiap bulannya dan pada tahun 2015 diperkirakan jumlah imunisasi hepatitis B berkisar 2.403 bayi. Pada tahun 2019 mengalami
penurunan sekitar 1.757 menjadi 646 bayi. Keadaan ini dapat terjadi karena biaya operasional petugas imunisasi ke
lapangan belum memadai, masyarakat belum menyadari sepenuhnya bahwa imunisasi itu penting, petugas vaksinator imunisasi puskesmas, pustu dan bidan
kelurahan masih banyak yang belum mendapat pelatihan tentang imunisasi, logistik masih kurang seperti vaksin carier, tas tempat alat-alat imunisasi ke
lapangan, angka Drop Out DO masih tinggi di beberapa puskesmas, dan pelaksanaan sweeping belum terlaksana dengan baik.
75
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN