BAB II GAMBARAN UMUM PEMATANGSIANTAR
2.1. Sejarah Singkat Pematangsiantar
S ebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar
merupakan daerah kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan
Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasan sebagai raja tahun 1906. Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat
tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan,Suhi Bah Bosar,dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi
daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu :
1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang.
2. Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota.
3. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu,
Martoba, Sukadame dan Bane. 4.
Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.
Setelah Belanda memamusuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi Daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah
kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di
Universitas Sumatera Utara
perdagangan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang
baru, Bangsa Cina mendiami Kawasan Timbang Galung dan Kampung melayu. Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian
Pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No.285 Pematangsiantar berubah menjadi Geemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939
berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Geemente yang mempunyai Dewan.
Pada jaman Jepang berubah menjadi Siantar Estate dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Pematangsiantar kembali menjadi daerah
Otonomi. Berdasarkan UU No.221948 status geemente menjadi kota kabupaten Simalungun dan Walikota di rangkap oleh Bupati Simalungun sampai 1957.
Berdasarkan UU No11957 berubah menjadi Kota Praja penuh dan dengan keluarnya UU No.181965 berubah menjadi Kotamadya, dan dengan keluarnya
UU No.51974 Tentang pokok-pokok pemerintah di daerah berubah menjadi daerah tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.
26
26
Dengan keluarnya UU Nomor 181965 berubah menjadi Kotamadya dan berdasarkan UU Nomor 51974, tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah,
resmi menjadi Kotamadya Pematangsiantar.Kota Pematangsiantar terdiri dari 8 kecamatan yaitu:
http:www.kemendagri.go.idpagesprofil-daerahkabupatenid12namesumatera- utaradetail1272kota-pematang-siantar 21 Juni 2013, pukul 08.15
Universitas Sumatera Utara
1. Siantar Utara
2. Siantar Barat
3. Siantar Marihat
4. Siantar Martoba
5. Siantar Selatan
6. Siantar Timur
7. Siantar Sitalasari
8. Siantar Marimbun
Dari 8 Kecamatan tersebut, Kelurahan Kristen yang menjadi lokasi penelitian penulis berada di Kecamatan Siantar Selatan. Tak ada yang mengetahui
dengan jelas, mengapa kelurahan ini disebut Kelurahan Kristen. Namun menurut penuturan masyarakat setempat, hal ini dikarenakan mayoritas warga setempat
merupakan pemeluk agama Kristen.
27
Menurut Antonius Bungaran Simanjuntak 2010;159-161, penduduk asli kota Pematngsiantar adalah Batak Simalungun. Lalu, pada tahun 1900 diketahui
bahwa mulai berdatangan penduduk pendatang, yaitu orang Cina dan Tamil Keling. Tahun 1903, orang Batak dari selatan juga mulai datang, terutama orang
Batak Mandailing, yang kemudian menetap di bagian utara Pulau Holing, yang sekarang bernama Kampung Timbang Galung dan Kampung Melayu. Kemudian,
orang Batak Toba masuk sekitar tahun 1907 sebagai akibat garis kebijaksanaan pemerintah kolonial Belanda yang membutuhkan tenaga petani Batak Toba yang
27
Monografi Kelurahan Kristen, 2012.
Universitas Sumatera Utara
dianggap sangat terampil dalam bertani di persawahan, dengan maksud untuk mencari tanah persawahan baru. Karena maksudnya bersawah, maka mereka
menetap di pinggiran Kerajaan Siantar, yaitu kawasan arah ke Pematang Tanah Jawa dan arah ke Tapanuli Utara, yang sekarang bernama Kampung Kristen
bagian dari Bah Bosar. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, sekarang ini di daerah Kampung Kristen yang mana mayoritas warganya adalah Batak
Toba tidak lagi bertani, akan tetapi berdagang dan bekerja di kantor pemerintahan sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1. Profil Kota Pematangsiantar
Nama Resmi : Kota Pematangsiantar
Ibukota : Pematangsiantar
Provinsi : Sumatera Utara
Batas Wilayah
: • Utara
: Kabupaten Simalungun • Selatan
: Kabupaten Simalungun • Barat
: Kabupaten Simalungun • Timur
: Kabupaten Simalungun
Luas Wilayah : 55,66 km²
Jumlah Penduduk : 279.180 Jiwa
Jumlah Kecamatan : 8
Jumlah Kelurahan : 58
Website : http:www.pematangsiantarkota.go.id
Logo :
Sumber : Monografi Kelurahan Kristen, 2012
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Peta Wilayah Pematangsiantar Di bawah ini adalah merupakan peta wilayah kota Pematangsiantar.
Peta ini menjelaskan mengenai perluasan wilayah kodya daerah tingkat II Pematangsiantar.
Sumber : Monografi Kelurahan Kristen, 2012
Universitas Sumatera Utara
2.2. Letak dan Keadaan Geografis