8 Berbagai kandungan vitamin, mineral, serta antioksidan dalam anggur
berkhasiat untuk membersihkan hati, membantu memperbaiki fungsi ginjal, membantu pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan gigi,
menonaktifkan virus yang berada di dalam tubuh, serta membantu menurunkan kolesterol. Zat lainnya yang terdapat pada buah anggur adalah resveratrol.
Resveratrol pada buah anggur terdapat di bagian kulit buah. Kandungan resveratrol pada kulit buah anggur jenis Vitis vinifera sebanyak 50 - 100
mikrogram Wiryanta, 2004. Kemampuan buah anggur sebagai antikanker dan mampu mencegah
penyakit jantung tidak hanya disebabkan oleh adanya senyawa resveratrol. Namun, disebabkan juga oleh adanya molekul kuersetin, polifenolat, dan
flavonoid yang memiliki struktur sistem hidroksil. Ketiga senyawa ini secara efektif mampu menghambat oksidasi radikal bebas. Molekul radikal bebas
merupakan salah satu penyebab utama penyakit kanker dan jantung yang sangat berbahaya Wiryanta, 2004.
2.2 Minyak Biji Anggur
Minyak biji anggur telah menarik banyak perhatian bagi industri makanan, kosmetik dan farmasi karena sifat-sifatnya. Kandungan utama dalam minyak biji
anggur terletak pada kadar yang tinggi dari asam lemak tak jenuh seperti asam linoleat Da Silva, dkk., 2008, dan vitamin E yang sangat penting pada kesehatan
manusia. Minyak biji anggur terdiri dari trigliserida, yang kaya akan asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat dan linoleat, dibandingkan dengan minyak lainnya
Barron, dkk., 1988. Minyak biji anggur mengandung 75 asam linoleat, 15 asam oleat, 6 asam palmitat, 3 asam stearat dan 1 asam linolenat. Minyak
9 biji anggur memiliki vitamin E dengan tingkat antioksidan yang sangat tinggi,
sehingga membuat minyak sangat stabil Maheswari dan Rao, 2005. Minyak biji anggur atau yang dikenal juga dengan nama Grapeseed oil
diperoleh dari biji anggur. Kandungan senyawa dalam biji-bijian yang sering dianggap limbah ini cukup luar biasa. Biji anggur mengandung Oligomere
Proanthro Cyanidin atau yang sering disingkat OPC. Senyawa ini sendiri memiliki sifat antioksidan dengan daya kerja yang jauh lebih kuat dari vitamin C dan juga
E. Hal ini yang menjadikan minyak biji anggur begitu istimewa dan populer sebagai bahan utama dalam berbagai kosmetika Anonim, 2013
a
.
2.3 Kosmetik
Kosmetik berasal dari kata ”kosmein” Yunani yang berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat alam sekitar. Sekarang kosmetik tidak hanya dari bahan alami tetapi juga dari bahan sintetis untuk maksud meningkatkan
kecantikan Wasitaatmadja, 1997. Menurut peraturan kepala
BPOM Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011, kosmetika adalah bahan atau sediaan yang
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar, atau gigi dan membran
mukosa mulut, terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik. Berdasarkan penggolongannya, kosmetika dibagi menjadi 2 golongan utama yaitu kosmetika perawatan kulit skin care dan
kosmetika dekoratif tata riasmake up Tranggono dan Latifah, 2007.
10
2.3.1 Kosmetika perawatan dan pemeliharaan skin care
Tujuan penggunaan kosmetik ini adalah untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Kosmetika perawatan kulit terdiri dari kosmetika pembersih kulit
cleanser. Kosmetika pelembab kulit moisturizer, kosmetika pelindung kulit, dan kosmetika untuk menipiskan kulit peeling. Contoh dari kosmetika
perawatan kulit adalah sabun, night cream, sunscreen cream, scrub cream Tranggono dan Latifah, 2007.
2.3.2 Kosmetika dekoratif
Tujuan awal penggunaan kosmetik adalah mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya tarik agar lebih disukai orang lain. Usaha tersebut dapat
dilakukan dengan cara merias setiap bagian tubuh yang terlihat sehingga tampak lebih menarik dan sekaligus juga menutupi kekurangan cacat yang ada
Wasitaatmadja, 1997. Tranggono dan Latifah 2007 membagi kosmetik dekoratif dalam dua
golongan besar, yaitu: 1.
Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaiannya sebentar, misalnya bedak, lipstik, pemerah pipi, eye shadow, dan
lain-lain. 2.
Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu yang lama baru luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengeriting
rambut, dan preparat penghilang rambut. Persyaratan untuk kosmetika dekoratif antara lain:
- Warna yang menarik
- Bau yang harum menyenangkan
11 -
Tidak lengket -
Tidak menyebabkan kulit tampak berkilau -
Tidak merusak atau mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku, dan lainnya.
2.4 Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit
juga sangat kompleks, elastis, dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi tubuh Wasitaatmadja, 1997.
Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar Tranggono dan Latifah, 2007. Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu:
1. Lapisan epidermis atau kutikel
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum lapisan kulit yang paling luar, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum
basalis. 2.
Lapisan dermis Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terbentuk oleh
jaringan elastik dan fibrosa padat dengan elemen selular, kelenjar, dan rambut sebagai adneksa kulit. Lapisan ini terdiri atas pars papilaris bagian yang
menonjol ke dalam epidermis dan pars retikularis bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis.
12 3.
Lapisan subkutis hipodermis Lapisan subkutis merupakan lapisan kulit yang terdiri atas jaringan ikat
longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan saluran getah bening Wasitaatmadja, 1997.
2.5 Bibir