1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kosmetik menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari setiap orang. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan industri, ragam kosmetik terus berkembang.
Berbagai jenis kosmetik dengan fungsi dan manfaat spesifik bermunculan di masyarakat Muliyawan dan Suriana, 2013.
Lipstik adalah salah satu kosmetik dekoratif yang paling sering digunakan. Selain memberikan warna pada bibir, lipstik juga digunakan untuk perawatan
bibir Groteluschen, dkk., 2005. Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat
meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Pewarna bibir terdapat dalam berbagai bentuk, seperti cairan, krayonbatang, dan krim. Pewarna bibir dalam
bentuk cairan dan krim umumnya memberikan selaput yang tidak tahan lama dan mudah terhapus dari bibir sehingga tidak begitu digemari orang terutama jika
dibandingkan dengan pewarna bibir dalam bentuk batang. Pewarna bibir krayon batang lebih dikenal dengan nama lipstik Ditjen POM, 1985.
Bibir merupakan kulit yang memiliki ciri tersendiri dengan kulit jangat yang sangat tipis, aliran darah lebih banyak mengalir di daerah permukaan kulit
bibir, tidak terdapat kelenjar keringat, dan sangat jarang terdapat kelenjar lemak sehingga kulit bibir lebih peka dibandingkan kulit lainnya. Karena itu hendaknya
berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan untuk sediaan lipstik, terutama dalam hal memilih zat warna yang digunakan untuk maksud pembuatan sediaan
tersebut Ditjen POM, 1985.
2 Secara umum lipstik berfungsi sebagai sediaan tata rias yang digunakan
untuk memberi warna pada bibir, sehingga dapat menambah daya tarik dan merubah rupa, selain itu lipstik digunakan untuk menutupi kekurangan apabila
digunakan secara tepat. Bahan dasar pembuatan lipstik adalah lilinwax, minyak, lemak dan zat warna Sahu, dkk., 2014. Lilin berfungsi agar lipstik mudah
dibentuk menjadi batang yang menjaga agar bahan tetap solid juga membuat lipstik menjadi keras tetapi mudah dioleskan. Lemak berfungsi untuk menjaga
kestabilan, membuat mengkilat dan melarutkan zat warna. Pewarna atau pigmen yang digunakan dapat bermacam-macam biasanya jingga, merah, bahkan warna
yang lain Balsam dan Sagarin, 1972. Dispersi zat warna berhubungan dengan kemampuan bahan dasar untuk
membasahi zat warna. Dalam pewarna kosmetik, zat warna dan pengisi merupakan suatu fase tambahan yang mempengaruhi integritas dan kinerja produk
kosmetik akhir. Pembasahan dan dispersi adalah langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan semua produk yang berwarna Heldermann, 2011.
Minyak adalah salah satu komponen dalam basis lipstik yang berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan zat warna Wilkinson, 1982.
Minyak menentukan seluruh sifat dari produk lipstik. Dimungkinkan banyak sekali
kombinasinya untuk membentuk sifat yang dapat dirasakan pada bibir. Komponen minyak berfungsi sebagai emollient mempermudah penyebaran atau pengolesan,
pelembab, penambah licin, pemberi kilau. Minyak lain yang dapat digunakan adalah minyak alami yang diperoleh dari tumbuhan, dan minyak yang sering
digunakan antara lain minyak jarak, minyak mineral dan minyak nabati lain Hudiyanti, 2009.
3 Minyak jarak adalah minyak lemak yang diperoleh dengan perasan dingin
biji Ricinus communis L. yang telah dikupas Ditjen POM, 1979. Minyak jarak merupakan salah satu komponen penting dalam banyak lipstik modern.
Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat pencetakan, sehingga dispersi
pigmen benar-benar merata Balsam dan Sagarin, 1972. Anggur adalah salah satu jenis tanaman yang warna buahnya beraneka,
ada ungu, hitam, merah dan hijau. Bentuk buahnya bulat atau setengah bulat telur, sebesar telur puyuh atau lebih. Buah anggur kalau sudah masak rasanya manis,
setengah manis, setengah masam, lezat dan segar Setiadi, 1995. Biji anggur juga memiliki banyak manfaat sehingga biji anggur ini kemudian diolah sedemikian
rupa dan pada akhirnya dihasilkanlah minyak biji anggur. Minyak biji anggur Grapeseed oil diperoleh dari biji anggur. Minyak biji
anggur memiliki vitamin E dengan tingkat antioksidan yang sangat tinggi, sehingga membuat minyak sangat stabil Maheswari dan Rao, 2005. Kandungan
senyawa dalam biji anggur yang sering dianggap limbah ini cukup luar biasa. Hal ini yang dapat menjadikan minyak biji anggur begitu istimewa dan populer
sebagai bahan utama dalam berbagai kosmetika Anonim, 2013
a
. Minyak biji anggur merupakan ramuan kosmetika yang lebih disukai untuk mengontrol
kelembaban kulit. Minyak ini mengandung lebih banyak asam linoleat daripada minyak-minyak pembawa yang lain Anonim, 2014.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk memformulasikan dan mengkombinasikan minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak
Castor oil untuk melarutkan zat warna pada sediaan lipstik.
4
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: a.
Apakah kombinasi minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak Castor oil dapat digunakan sebagai pelarut zat warna sintetis pada
pembuatan lipstik? b.
Apakah formulasi sediaan lipstik dengan kombinasi minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak Castor oil stabil dalam penyimpanan pada
suhu kamar? c.
Apakah formulasi sediaan lipstik dengan kombinasi minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak Castor oil dapat menyebabkan iritasi
kulit?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
a. Kombinasi minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak Castor oil
dapat digunakan sebagai pelarut zat warna sintetis pada pembuatan lipstik. b.
Formulasi sediaan lipstik dengan menggunakan kombinasi minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak Castor oil yang dibuat stabil dalam
penyimpanan pada suhu kamar. c.
Formulasi sediaan lipstik dengan menggunakan kombinasi minyak biji anggur Grapeseed oil dan minyak jarak Castor oil tidak menyebabkan iritasi kulit.
5
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula lipstik menggunakan menggunakan kombinasi minyak biji anggur dan minyak jarak
sebagai pelarut zat warna sintetis pada pembuatan lipstik dan melakukan uji kualitas lipstik mutu fisik sediaan meliputi homogenitas, titik lebur, kekuatan
lipstik, stabilitas terhadap perubahan warna dan bau, uji oles, uji iritasi dan uji kesukaan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya guna dari minyak biji anggur Grapeseed oil dengan minyak jarak Castor oil sebagai
pelarut zat warna sintetis pada pembuatan lipstik yang aman digunakan oleh masyarakat.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA