Sebagian besar wilayah Indonesia berdasarkan konsep model sembilan faktor berada pada tahap awal dan pertumbuhan, dimana daya saing masih
dominan ditentukan olah keunggulan komparatif atau sumber daya yang dianugrahkan dan kebijakan pemerintah yang mendukung. Dalam kondisi ini
suatu industri memperoleh potensi pertumbuhan dengan mengandalkan produk yang memiliki biaya produksi terendah atau berharga lebih rendah dan
memerlukan kebijakan pemerintah yang mendukung. Oleh karena itu pendekatan keunggulan komparatif dan kompetitif dengan metode DRCR dan PCR masih
cukup sesuai untuk menilai daya saing produk industri Indonesia.
2.1.2. Konsep Strategi Pengembangan Usaha
Menurut Kotler 1997, hasil analisis faktor internal dan eksternal dapat dipakai untuk mengetahui posisi dan menyusun strategi pengembangan usaha
kedepan. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam suatu usaha dalam kaitannya dalam tujuan jangka panjang, program tidak lanjut dan prioritas
alokasi sumberdaya Chandler, 1962 dalam Rangkuti, 2006, selanjutnya menurut Porter 1998, strategi adalah alat penting untuk mendapatkan
keunggulan bersaing. Strategi pengembangan usaha yang baik berasal dari perencanaan
strategis yang baik pula, yaitu suatu proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi, dimana tujuan utama dari dari perencanaan strategis adalah
mencari kesesuaian aktivitas-aktivitas usaha dengan kondisi internal-eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha. Jadi strategi dalam pengembangan
suatu usaha penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan menghasilkan output sesuai dengan permintaan pasar dengan dukungan optimal dari
sumberdaya yang ada Rangkuti, 2006.
Teknik perumusan strategi yang penting menurut David 2002 dapat dipadukan menjadi kerangka kerja pembuatan keputusan tiga tahap, yaitu: 1
tahap input, 2 tahap mencocokkan, dan 3 tahap keputusan. Tahap input merupakan tahap analisis lingkungan, beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam dalam prosedur analisis lingkungan adalah: 1 menentukan relevansi karena tidak semua faktor lngkungan berpengaruh pada suatu usaha dan 2
menentukan tingkat relevansi dari issu strategi strategic issue, yaitu faktor lingkungan yang mempengaruh besar terhadap usaha. Tahap mencocokkan,
mencocokkan faktor-faktor strategis internal dan eksternal merupakan kunci efektif menghasilkan alternatif strategi yang layak. Tahap keputusan, tahap
keputusan menjadi penting jika ada beberapa alternatif strategi dalam pengembangan usaha. Pada umumnya strategi yang terpilih adalah strategi
memiliki peringkat tertinggi atau yang diramalkan dapat memenuhi tujuan dari suatu usaha secara optimal.
2.2. Penelitian-Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang minyak cengkeh yang telah banyak dilakukan adalah mengenai pengujian kualitas, teknis produksi, pemisahan unsur-unsur dalam
minyak cengkeh dan pemanfaatan minyak cengkeh untuk berbagai produk industri, sedangkan penelitian tentang terkait dengan daya dukung faktor internal
dan eksternal dalam pengembangan UKM penyulingan minyak cengkeh dan strategi pengembangannya masih sangat terbatas. Oleh karena itu dalam dalam
bagian penelitian-penelitian terdahulu ini menampilkan hasil-hasil penelitian yang memiliki kemiripan produk dan alat analisa.
Menurut Hafsah 2004, pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah UKM, terkait dengan faktor internal UKM
antara lain meliputi: 1 kurangnya permodalan, 2 sumberdaya manusia SDM