4.4. Kondisi dan Potensi Tanaman Cengkeh di Provinsi Maluku
Tanaman cengkeh merupakan salah satu komoditi unggulan dan komoditi strategis yang memberikan sumber penghasilan bagi penduduk dan diharapkan
dalam pengembangannya dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah di Provinsi Maluku. Pengusahaan tanaman cengkeh di Provinsi Maluku
sebahagian besar didominasi oleh rumahtangga usahatani RTU. Secara regional tanaman cengkeh menduduki urutan kedua tanaman perkebunan terluas
yang diusahakan dengan luas areal tanam sebesar 35.18 ribu hektar, seperti yang terlihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Luas Areal, Jumlah Petani dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat di Provinsi Maluku Tahun 2001-2005
Tahun Komoditas
2001 2002 2003 2004 2005 1. Kelapa : Luas areal ribu Ha
90.89 98.55
90.27 90.27
91.26 Jumlah petani ribu KK
59.17 59.17
83.47 83.47
83.47 Produksi ribu ton
69.06 62.96
69.20 69.20
69.20 2. Cengkeh : Luas areal ribu Ha
24.43 20.16
35.63 35.13
35.18 Jumlah petani ribu KK
32.67 35.26
44.24 44.24
44.24 Produksi ribu ton
5.00 37.28
12.67 12.67
12.77 3. Coklat
: Luas areal ribu Ha 7.67
10.48 15.20
11.60 11.74
Jumlah petani ribu KK 12.71
19.33 22.74
17.52 17.54
Produksi ribu ton 1.31
2.93 4.01
4.09 4.19
4. Pala : Luas areal ribu Ha
8.47 7.45
9.92 9.92
9.95 Jumlah petani ribu KK
12.87 12.09
16.71 16.71
15.01 Produksi ribu ton
1.58 1.43
1.91 1.92
2.00 Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Maluku, 2005.
Provinsi Maluku adalah salah satu daerah yang memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan penyulingan minyak cengkeh. Bahan baku
utamanya pembuatan minyak cengkeh di Maluku adalah daun dan gagang dari bunga cengkeh kering. Ketersediaan bahan baku daun cukup besar, jika menurut
Guenther 1972 dalam Supriatna 2004 dari tanaman cengkeh yang berumur lebih dari 20 tahun setiap minggunya dapat terkumpul daun kering rata-rata 0,96
kgpohon, sedangkan tanaman yang berumur kurang dari 20 tahun dapat terkumpul sebanyak 0,46 kgpohon atau rata-rata produksi daun cengkeh 0.72
kilogram per pohon per minggu. Ini berarti dengan luas areal tanam sebesar 35.18 ribu ha dengan rata-rata kepadatan 105 pohon per hektar maka dalam 1
tahun jumlah bahan baku daun yang tersedia adalah sebesar 127.66 ribu ton, sedangkan ketersediaan gagang cengkeh kering rata-rata hanya sebesar 30
persen dari produksi cengkeh tiap tahunnya yaitu sebesar 3.83 ribu ton per tahun. Kedua jenis bahan baku ini kemudian disuling, biasanya penyulingan
dilakukan tidak terpisah, namun ada beberapa penyuling yang melakukan penyulingan secara terpisah jika gagang kering yang terkumpul cukup banyak.
Produksi minyak cengkeh Provinsi Maluku tahun 2004 mencapai 480 ton atau 17 persen dari total produksi nasional, seperti yang terlihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Potensi Perkebunan Cengkih Provinsi Maluku Tahun 2001-2005 Tahun
Uraian 2001 2002 2003 2004 2005
Luas areal ribu Ha 24.43
20.17 35.63
35.13 35.18 - Tanaman Belum Menghasilkan
3.74 2.81
4.81 4.94
4.76 - Tanaman Menghasilkan
16.15 16.95
23.88 23.39 23.57
- Tanaman Rusak 4.54
3.86 6.95
6.80 6.85
Jumlah petani ribu KK 32.67
35.24 44.24
44.24 44.24 Produksi Bunga Cengkeh ribu ton
5.00 37.27
12.66 12.66 12.77
Ketersedian bahan baku daun ribu ton 88.65
73.19 129.92 127.48 127.66 Ketersedian bahan baku gagang ribu ton
1.50 11.18
3.80 3.80
3.83 Produksi Minyak Cengkeh ton
- -
- 480.00 472.00
Sumber:BPS dan Deperindag, 2005. Diolah Keterangan : yang terdata
- belum ada data
V. HASIL DAN PEMBAHASAN